"Buat dia tertawa. Tunjukkan padanya sesuatu yang lucu, dan dia akan lupa kenapa dia marah," dia meyakinkan ku. "Bekerja setiap saat."
"Senang mendengarnya."
"Apa yang kamu lakukan?" tanyanya curiga.
"Aku tidak bilang aku melakukan apa-apa."
"Oh baiklah. Nah, apakah kamu menyukainya? " Dia memiringkan kepalanya.
"Tentu saja." Aku berdeham dan melompat ke papanku sebelum dia bisa memulai pertanyaan besar. Lalu aku memberi isyarat agar Oliv mengikutiku. "Ayo pergi selagi masih ada siang hari, Ol!"
Aku memutar otak untuk cerita lucu atau lelucon lucu untuk memberitahu Charlie ketika dia datang untuk menjemput Olive nanti. Tapi Gray akhirnya membawanya pulang sebagai gantinya. Aku kecewa pada awalnya, tetapi aku mungkin perlu memikirkannya dengan sungguh-sungguh. Sebuah lelucon harus sangat histeris agar bisa diingat. Ini terasa seperti momen "pergi besar atau pulang".
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者