Dan ya, tentu saja, Ardha Candra tetap memegang janjinya kepada Surya Admaja untuk tidak menceritakan apa pun kepada siapa pun, termasuk, pada Clara Dimitrova sendiri.
"Sayang," ucap Ardha Candra seraya menjulurkan tangannya, mengusap bahu sang kekasih. "Tenanglah."
"M—mereka pasti salah, Sayang," sahut Clara pula. "T—tidak mungkin monster menjijikkan yang telah membunuh Silvia itu adalah Pak Surya!"
"Aku tahu," ucap Ardha Candra. "Tenanglah, Sayang. Kamu sedang hamil, jangan berpikir yang berat-berat terlebih dahulu."
Clara mencoba untuk tenang karena ia tahu kekasihnya itu begitu peduli pada dirinya, pada kehamilannya. Namun demikian, tetap saja rasa kurang puas itu tergambar jelas di wajahnya.
"Kita tidak tahu pasti apa yang sudah terjadi pada Pak Surya," kata Ardha Candra kemudian. "Ermm, rekaman kamera pengawas di dalam markas tidak mungkin salah, kan?"
"Iya, tapi—"
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者