webnovel

Perbincangan dengan Ratatoskr

POV Ketiga

Kamu bangun seperti biasa karena kamu harus sekolah. Di sampingmu, Tohka tidur dengan pulasnya. Sebenarnya Tohka bisa tidur di kamarnya sendiri, tapi dia memutuskan untuk tidur bersamamu. Alasannya... Sudah merasa nyaman.

Kamu melihat wajah imutnya yang sedang tidur. Kamu pun mengulum telinganya dengan lembut. Nafas Tohka menjadi berat dan dia melihat kamu yang sedang melakukan itu padanya.

Tohka : "Mmmh.. N/K.."

Tohka pun dengan berani mencupang leher kamu. Pertarungan sengit di antara kalian pun dimulai. Tohka tetap melakukan di tempat yang sama namun intensitasnya meningkat. Kamu pun tidak mau kalah. Kamu menjilat dan juga menggigit telinganya dengan lembut dan dia hampir kalah.

Tak ingin kalah, Tohka pindah ke bagian lain sambil merasakan hangatnya punggungmu di kedua tangannya. Di sini kamu berusaha keras untuk mengontrol dirimu untuk tidak pergi lebih jauh. Kamu menutup permainan ini dengan ciuman di bibir manis miliknya.

N/K : "Gadis nakal."

Tohka : "Kan kamu yang memulai."

N/K : "Tapi kamu suka kan?"

Tohka : "Ya.." pipinya memerah

N/K : "Mandilah lebih dulu. Aku akan memasak."

Kalian pun melakukan kegiatan masing-masing dan pergi ke sekolah bersama-sama. Tidak lupa kamu mengoles lehermu dengan api kabut bekas cupang yang diberikan oleh Tohka. Tentu saja kamu tidak ingin hal ini menjadi masalah besar untuk kedepannya.

<Time Skip oleh Chibi Tohka yang mengingat hal-hal yang tadi pagi dia lakukan>

Di salah satu ruangan di sekolah, tepatnya Ruang Perlengkapan Fisika. Tiga orang sedang berkumpul untuk membicarakan sesuatu hal yang penting. Masalah yang dibahas adalah penyegelan roh. Dan Shido merupakan orang yang bisa menyegel roh. Menurut hasil analisa tentunya.

Kotori : "Shido, bagaimana pendapatmu mengenai <Princess> atau dia menggunakan nama palsu Yatogami Tohka? Secara tingkah laku dan juga ekspresi."

Shido : "Umm.. Dia itu anak yang periang dan juga baik hati. Dia anak yang lebih cerdas dariku. Rata-rata dia menghabiskan waktu bersama dengan temen sekelas. Dari ekspresi menurutku cukup natural. Memangnya ada apa dengan itu Kotori?"

Kotori : "Reine. Bagaimana sikapnya di kelasmu?"

Reine : "Yatogami Tohka merupakan murid yang aktif. Secara intelektual dia lebih pintar dari teman sekelasnya kecuali Tobiichi Origami, Tonomachi Hiroto dan juga N/K N/B."

Shido : "Eh, Tonomachi dan N/K sepintar itu?"

Reine : "Mereka memang tidak menampakkan bahwa mereka itu cerdas, tapi sebenarnya mereka sangat cerdas."

Kotori : "Kalau tentang N/K aku tidak akan mempermasalahkannya, tapi Tonomachi Hiroto merupakan hal yang baru."

Reine : "Hiroto sangat sering membicarakan hal yang tidak dimengerti oleh teman sekelasnya. Kecenderungan dia untuk menggunakan bahasa Italia adalah salah satunya."

Shido : "Apa ini ada hubungannya dengan N/K yang sering dikabarkan ada di dua tempat sekaligus?"

Kotori : "Kau tahu tentang ini Shido?"

Shido : "Sebenarnya hanya gosip. Ada seorang siswi di sekolah kita yang sedang mengikuti lomba di sekolah lain. Dia kebetulan melihat N/K yang bertemu gadis berambut ungu dan juga penutup mata. Hanya itu saja yang kutahu."

Kotori : "Sepertinya kita tidak punya pilihan. Shido, bawa N/K dan <Princess> ke ruangan ini setelah jam istirahat dimulai."

Shido : "Baiklah."

Shido pun kembali ke kelas. Kotori masih memikirkan tentang bagaimana kamu bisa hidup kembali pada saat itu.

Kotori : "N/K N/B... Siapa sebenarnya dirimu?"

POV Kamu

N/K : "Ha.. Haachim! Agh..."

Mungkin akan ada masalah. Ratatoskr? Biarlah. Saat ini adalah pelajaran yang membosankan bagiku. Biasanya aku akan tidur, tapi karena ada nilai tambah aku berusaha agar tidak mendapatkan nilai jelek. Namun waktu berlalu dengan cepat dan jam istirahat pun tiba.

N/K : "Yeah... Mantap."

Hiroto : "Kau pasti tidak berusaha di pelajaran tadi."

N/K : "Tepat sekali."

Hiroto : "Kabarnya ada informasi terbaru mengenai <Diva>."

N/K : "Tentang kepribadiannya itu ya. Sepertinya kita harus mengorbankan diri untuk menjadi Kazuma."

Hiroto : "Itu terlalu sadis. Tapi bukan jalan keluar yang buruk."

Tohka yang baru membereskan mejanya langsung datang kepadaku.

Tohka : "N/K, pulang nanti boleh tidak kita belanja sesuatu?"

N/K : "Kau ingin membeli apa?"

Tohka : "Mmm... Rahasia."

N/K : "Sebenarnya aku mau bertemu dengan Bermuda, tapi mungkin akhir pekan juga bisa. Baiklah."

Tohka : "Yay!"

Dari samping, Shido menghampiriku juga.

Shido : "N/K."

N/K : "Yo Shido. Ada apa bung? 'Kotori ya?'"

Shido : "Bisakah kau dan Yatogami-san ikut denganku sebentar?"

N/K : "'Seperti yang kuduga.' Tentu. Aku juga tidak sibuk. Ayo Tohka."

Tohka : "Kita akan pergi ke mana?"

N/K : "Sudah ikut saja. Kalau dia macam-macam aku yang akan menanganinya."

Aku melihat Shido menelan ludah. Kami mengikutinya dari belakang dan masuk ke Ruang Perlengkapan Fisika. Saat masuk ruangannya agak gelap. Ada dua orang yang menunggu kami di dalam ruangan ini. Murasame-sensei dan Itsuka Kotori alias adiknya Shido. Tapi Bermuda memanggilnya <Efreet>.

Apa aku perlu berpura-pura bodoh? Tapi karena mereka sudah melihat yang sebenarnya terjadi, tidak apalah. Aku butuh privasi untuk hidup bersama Tohka.

N/K : "Wah ada Kotori. Tumben pitamu berwarna hitam."

Kotori : "Se-sejak kapan kau tahu?"

N/K : "Saat ada kegiatan festival di sekolahmu."

Shido : "Memangnya apa yang salah dengan warna pitanya?"

N/K : "Saat Kotori memakai pita berwarna putih, kepribadian yang dia miliki adalah sifat yang sering kau lihat. Jika pitanya berwarna hitam, maka artinya dia sedang serius dan mudah naik pitam."

Kotori : "Siapa yang kau maksud mudah naik pitam hah?!"

N/K : "Lihat?"

Shido : "Aku baru tahu soal ini."

Aku tertawa dan Kotori menenangkan diri dengan memakan permen lolipop. Dia rupanya sangat senang dengan permen ini ya. Kami diberikan kursi untuk duduk dan Kotori memulai perbincangan ini.

Kotori : "Aku yakin kau pasti tahu banyak tentang kami. Tanpa banyak basa-basi, selamat datang di <Ratatoskr>. N/K dan juga Tohka."

N/K : "Ah terima kasih. Jadi.. apa yang diinginkan oleh seorang komandan dari siswa biasa sepertiku?"

Kotori : "Rupanya memang benar kau tahu banyak. Kau juga pasti tahu dengan roh bukan? Kami ingin berbicara beberapa hal."

N/K : "Silahkan saja. Tohka?"

Tohka : "Kalau N/K ikut berarti aku juga."

N/K : "Sudah diputuskan!"

Aku membuat teh dari api kabut dan menawarkannya kepada mereka.

N/K : "Teh?"

Shido : "Dari mana kau mengeluarkan satu set perlengkapan teh ini?"

N/K : "Entahlah... Tapi tidak baik loh membiarkan tehnya dingin."

Shido : "A-ah terima kasih."

Shido meminumnya dan berkedip beberapa kali.

N/K : "Tidak terasa sama sekali bukan?"

Kotori : "Tolong jangan bermain-main!"

N/K : "Baiklah~ Silahkan dilanjutkan."

Kotori : "Haah... Reine."

Murasame-sensei mengangguk dan mulai menampilkan beberapa gambar mengenai distorsi ruang pada tanggal sepuluh April dan juga beberapa kejadian yang terjadi saat kami kencan. Mereka rupanya tidak segan-segan untuk menguntit kehidupan pribadi orang lain.

Kotori : "Pertama adalah distorsi ruang ini. Biasanya, setelah distorsi ruang muncul akan ada roh yang muncul juga. Akan tetapi, yang satu ini tidak ada. Pertanyaannya adalah ke mana kau saat itu?"

Tohka melihat padaku dan aku hanya mengangguk saja. Dia menceritakan semua yang terjadi. Tapi Tohka tidak menyertakan Hiroto karena dia peduli.

Kotori : "Kau tidak ada di kawah itu karena kau muncul di rumahnya N/K. Kau juga tidak bisa menggunakan kekuatanmu."

Tohka : "Umu. Aku sendiri bingung tapi memang hal itu yang sebenarnya terjadi."

Kotori : "Apa kau tidak merasa aneh dengan dirimu seperti kau merasa lemah atau semacamnya?"

Tohka : "Tidak."

Kotori : "Lalu bagaimana caramu untuk menekan Reiryoku pada tubuhmu saat ini?"

Tohka : "A.. Aku tidak tahu. Rasanya seperti tertahan begitu saja."

Kotori : "N/K."

N/K : "Tepat seperti yang dia katakan. Aku sendiri masih mencari tahu apa yang terjadi pada Tohka."

Kotori sepertinya sedang berpikir kembali dan Reine mengganti gambar di layar monitor. Saat aku sedang mati. Ya itu benar. Perutku berlubang sangat parah. Rasanya seperti baru saja melawan Raditz tapi serangan yang digunakan adalah milik AST.

Kotori : "Pada kejadian ini, kami mendeteksi bahwa detak jantungmu sudah tidak berdetak lagi. Akan tetapi.."

Gambar diganti dengan aku yang sedang terbang menggunakan api langit keadaan memakai boxer saja. Tohka sedikit tersipu melihat tubuhku yang seperti itu.

N/K : "Wah wah~ rupanya kalian ini mesum ya?"

Kotori : "Bukan begitu! Bagaimana caramu bisa hidup lagi setelah menerima tembakan mematikan dari AST? Dan juga, kau bisa terbang seperti itu."

Nah hal seperti ini tidak bisa kusebar luaskan kepada organisasi mana pun. Aku akan terkena "Omerta" jika aku melakukannya. Rahasia tentang Dying Will Flame tidak bisa disebar luaskan dengan sembrono.

N/K : "Ini rahasia yang tidak bisa kuungkapkan. Aku terikat dengan aturan yang bisa kubilang... mengikat nyawa. Tentu saja aku masih manusia jika kau bertanya aku ini apa."

Kotori : "Jadi kau ingin menutup mulut tentang ini?"

N/K : "Benar sekali. Anggap saja kau memiliki rahasiamu dan aku juga memiliki rahasiaku."

Kotori : "Lalu, apa alasan utama kau menyekolahkan Tohka? Kau sendiri tahu bahwa dia ini adalah roh."

N/K : "Roh pun ingin hidup juga seperti manusia. Apa kau pikir Tohka hanya ingin muncul dan menghancurkan apa yang dia lihat?"

Kotori : "Apa kau bisa menjamin keamanan semua manusia darinya?"

Tohka : "Kau meragukanku dan N/K?"

N/K : "Tenanglah Tohka. Untuk jawabanku adalah ya. Aku sudah hidup satu atap dengannya hampir satu bulan. Tidak peduli seberapa stres pikiran dan emosi yang dia miliki, dia tidak akan mengeluarkan ancaman seperti itu. Aku ingat ketika dia tidak sengaja memecahkan vas bunga seharga satu juta ¥ waktu itu."

Shido : "Sa-sa-satu juta Yen?!"

N/K : "Ya. Saat itu aku tidak ada di rumah. Aku baru kembali beberapa jam kemudian dan melihat dia menangis-"

Tohka : "Jangan dilanjutkan! Kumohon jangan!"

Tohka menutup mulutku dengan rapat. Aku tidak melawan tentunya. Aku hanya mengangkat dua tanganku ke udara. Dia pun melepaskan mulutku dengan perlahan.

Kotori : "Dia tidak menimbulkan distorsi ruang sedikit pun atau reiryoku miliknya juga tidak meledak?"

N/K : "Seperti itulah."

Aku memperbaiki posisi dudukku dan mendengarkan apa lagi yang ingin dia bicarakan. Aku lapar...

Kotori : "Kurang lebih aku sudah mendapatkan kesimpulan yang bagus. Ini yang terakhir, apakah kalian mau bergabung dengan Ratatoskr?"

Aku dan Tohka saling menatap dan mengangguk. Kami berdua melihat pada Kotori.

N/K dan Tohka : "Kami-"

<Time Skip oleh Chibi Shido yang kehausan setelah meminum teh dari api kabut>

POV Ketiga

Di dalam ruangan Fisika, Kotori terlihat sangat tidak puas. Kenapa? Kamu dan Tohka baru saja menolak ajakan darinya untuk bergabung dengan Ratatoskr. Kamu sama sekali tidak menimbulkan masalah, tapi justru Tohka yang melakukannya. Dia mengancam Kotori agar tidak macam-macam dengan kehidupan pribadi kalian.

Reine : "Tidak disangka ternyata <Princess> yang akan memberikan ancaman kepada kita."

Shido : "Kita akan membiarkan mereka begitu saja?"

Kotori : "Untuk saat ini kita akan membiarkan mereka seperti sekarang. Tapi jika Tohka menimbulkan distorsi ruang, kita akan langsung mengambil tindakan."

Shido : "Berarti aku tidak perlu menyegel roh untuk saat ini?"

Kotori : "Siapa bilang kalau roh hanya Tohka seorang?"

Shido : "Jadi, ada roh selain Tohka?"

Reine : "Shin, di berbagai belahan dunia ini telah terjadi banyak sekali distorsi ruang yang disebabkan oleh roh yang berbeda. Bukan hanya Yatogami Tohka saja."

Kotori : "Jadi mulai sekarang kau akan berlatih lagi. Tapi cobalah untuk tidak macam-macam dengan N/K dan Tohka. Cukup bertingkah seperti biasanya ketika kalian bergaul."

Shido : "Aku mengerti."

Mereka pun melakukan kegiatan mereka seperti biasanya. Kamu dan Tohka sendiri sedang berbelanja di supermarket. Karena kamu membutuhkan sikat gigi dan beberapa perlengkapan lainnya, kamu pun menuruti keinginan Tohka untuk berbelanja.

N/K : "Sampo, sabun mandi, sikat gigi, pasta gigi, deterjen, porselen, sikat kamar mandi, sayuran, buah-buahan, daging giling, rempah dan... apalagi yang kurang?"

Tohka : "N/K! Aku ingin membeli ini."

N/K : "Apa ini?"

Kamu melihat beberapa barang yang ingin Tohka beli. Rupanya itu adalah produk kecantikan yang kamu tahu benda ini tidak cocok dengan kulit Tohka.

N/K : "Tohka, untuk apa kamu membeli barang seperti ini? Kalau ingin membeli kosmetik aku bisa mengerti, tapi kulitmu tidak cocok untuk menggunakan produk seperti ini."

Tohka : "Jadi tidak boleh?"

N/K : "Bukannya tidak boleh, tapi aku tidak mau sampai kamu terobsesi dengan barang seperti ini. Ini tidak sehat. Kita bisa membuat produk seperti ini hanya dengan bahan-bahan yang ada di rumah."

Tohka : "Baiklah..."

Dia murung tapi kamu menghiburnya dengan beberapa makanan dan menunjukkan alat kosmetik untuk dia berdandan. Setelah berbelanja, kalian berdua berjalan keluar supermarket dan melihat kondisi saat ini sedang hujan. Pengunjung supermarket juga agak padat.

N/K : "Ayo kita berjalan saja sampai menemukan gang kosong."

Tohka : "Umu!"

Kalian pulang dengan berbagi payung dalam derasnya hujan sore hari. Tohka sempat melihat mata kamu berubah warna menjadi oranye seperti matahari yang terbenam. Dia tersenyum-senyum sendiri sedangkan kamu hanya memiringkan kepala.

N/K : 'Masak apa ya?'

Tak lama kemudian, kamu menemukan gang kosong dan memakai api malam untuk berpindah tempat menuju rumahmu. Saat meletakkan barang belanjaan, ponselmu berbunyi.

*om telolet om telolet om*

Kamu melihat nama orang yang menelepon kamu. Di situ tertulis Xanxus.

N/K : {Ya halo-}

Xanxus : {HEI SAMPAH! CEPAT BERIKAN AKU INFORMASI TENTANG PEWARIS VONGOLA YANG BARU!}

N/K : {Baiklah. Tapi lain kali kau melakukannya aku tidak akan memberikan informasi apa pun padamu.}

Xanxus : {Tch! Terserah kau saja. Berapa harganya?}

N/K : {100.000$, aku sedang berbaik hati untukmu. Dan ngomong-ngomong berkasnya sudah kukirimkan. Kutunggu uangnya~!}

Xanxus : {Ya ya ya, aku juga ingin bilang ibumu akan datang berkunjung. Semoga beruntung sampah!}

Xanxus menutup panggilannya. Tohka baru saja keluar dari kamar mandi dan kamu menjatuhkan ponselmu.

Tohka : "N/K, ada apa-"

N/K : "OH MY GOD!!"

Kamu mengatakannya seperti Joseph Joestar.