"Yang Mulia, bukankah perempuan di masa modern kebanyakan takut pada serangga? Mungkin Nona Arsia akan langsung keluar jika mendengar ada serangga di dalam sana?"
Itulah yang dibisikkan Behram kepada Salim. Sisanya Salim berimprovisasi sendiri dengan membawa-bawa kecoak ke antara mereka.
Salim teringat akan serangga itu begitu saja. Bukankah orang Turki menyebut kecoak sebagai hamam böceği alias serangga hamam (1)? Karenanya hewan itu terlihat sebagai sesuatu yang tepat untuk mendorong Arsianya keluar dari persembunyiannya.
'Apakah ini akan berhasil?', Salim dibuat harap-harap cemas setelah memancing Arsia dengan kecoak.
Sialnya, cara yang inipun tidak bekerja. Padahal dia sudah menyiapkan diri untuk menyambut keluarnya sang calon istri. Sayangnya dia dibuat harus menunggu kembali sembari memutar otak demi mencari cara lainnya, selain meruntuhkan pintu tentunya. Dia sudah berkata pada Behram bahwa dia tidak akan melakukannya. Bukankah lelaki harus setia pada ucapannya?
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者