Hampir sebulan Mark sakit, dia sangat stres dengan sakitnya itu karena dia yang biasanya aktif harus mengurangi geraknya, tangga masuk kekantornya saja yang biasanya dia naiki hanya perlu waktu beberapa detik tapi karena lukanya itu dia harus menghabiskan waktu sampai beberapa menit. Dikantor juga Mark lebih banyak memberikan perintah kepada sekretarisnya untuk bekerja mewakili dia dari pada dia sendiri. Orang tuanya mark atau ayah dan ibunya setelah mengetahui kalau anak mereka sedang sakit akhirnya datang mengunjungi anak mereka yang hampir sepuluh tahun tak pernah pulang. ibu mark menangis sedih melihat mark dia ingin tinggal menjaga anaknya, tetapi ayahnya melarang ibunya, karena ayahnya masih marah pada Mark. Mark juga tak mengijinkan ibunya tinggal, dia takut ibunya akan tau dan ketakutan melihat hantu itu.
Sebulan telah lewat dan setelah Mark sembuh yang pertama sekali ingin dia lakukan adalah ke pulau L.
"ger.. temani aku kepulau L ya.." kata mark pada gery.
"kenapa? mau cari dukun itu lagi?"
"bukan.. aku kepulau itu mau ketemu dengan pak kades, gini ger.. aku rencananya mau bikin rumah disana, jadi kita akan meninjau lokasi tanah yang mau kubeli itu"
"katamu dipulau itu banyak setannya mark..dan kamu ingin tinggal disana? Benar-benar udah gila ya.." gery jadi kesal mendengar alasan Mark kepulau.
"biarin aja ger.. selama ada dokter dhee, hantu atau setan apa pun itu nggak akan menakutkan buat aku.. aku lebih takut kalau nggak bisa melihat dokter dhee lagi.." kata Mark tersenyum percaya diri. Gery hanya geleng-geleng kepala, bingung dengan sahabatnya.
Mereka kepulau itu megendarai sepeda motor baru, gery awalnya protes pakai motor tapi akhirnya setuju karena untuk kepulau L hanya motor yang bisa diangkut perahu untuk menyebrang. Dan hampir jam 2 siang ketika mereka tiba dikampung itu. Dijalan mereka melewati sebuah jembatan yang terbuat dari kayu, walaupun jembatan itu hanya terbuat dari kayu tapi tetap terlihat kuat dan kokoh. Dan saat mereka lewat..
"udah gila apa ni anak, ngapain dia diatas pagar jembatan itu.." kata gery pada mark, karena tauma dengan kejadian yang lalu mark jadi tidak peduli dengan yang dia temui dijalan. Tiba-tiba gery memeluk mark dengan erat, sepertinya dia ketakutan lagi. Seakan sadar dengan prediksinya mark tidak takut lagi, dia tau akan terjadi seperti ini, maka dia dengan tenang mengendarai motornya. Dijalan Mark melihat rian bersama temannya, lalu Mark menghentikan motornya.
"rian.." panggil mark pada rian. Rian pun mendekat.
"halo kak mark... Eh teman kakak kenapa? Kayaknya dia ketakutan kak.."
"iya.. kamu benar dia sangat ketakutan.. bantu urusin teman kakak ya.. kasih dia minum dan biarkan dia istirahat dulu.. kakak mau lanjut ketemu dokter dhee, udah rindu banget" Mark tersenyum memohon pengertian rian. Rian memandang mark dengan pasrah.
"ayo kak duduk dulu.." rian membimbing gery duduk diteras rumah temannya. Dan temannya mengambilkan minum.
"kakak kenapa ketakutan?" tanya rian ketiga gery selesai minum dan juga terlihat mulai sedikit tenang.
"itu dhe, tadi itu dijembatan kayu yang didepan itu, kakak lihat ada anak cewek sedang berdiri di atas pagar jembatan.. kakak pikir berani banget anak ini, tapi setelah motor kita melewati dia, kakak lihat lagi ternyata kepala anak itu telah jatuh ketanah dan dia masih tersenyum" gery bergidik ngeri.
" oh yang dijembatan itu kak? Iya kak hantu itu memang sering disitu"
" sering disitu? Tapi ini masih siang, dhe?"
"iya kak dia biasanya muncul saat jam 2 siang.. nggak usah dihiraukan kak"
"kok bisa dhe jam 2 siang, biasanya hantu itu munculnya kan malam hari dhe..."
"ya nggak tau juga sih kak.. belum ada sih yang berani bertanya kak.." rian dan temannya senyum-senyum, gery hanya melongo bingung, gila juga anak-anak dikampung ini pikir gery. Sementara itu mark ditempat dokter dhee.
"halo dokter dhee sayang.. apa kabarmu.." mark menyapa dokter dhee. Hari itu sepertinya sedang libur, dokter dhee terlihat duduk santai didepan puskesmas.
"ngapain kamu disini.." kata dokter dhee ketus saat melihat Mark.
"dok.. itu bukan sambutan yang aku harapkan, kupikir aku akan dipeluk..dicium dan ada kata-kata aku merindukanmu..." kata mark tersenyum menggoda.
"ku pikir otakmu sudah sembuh ternyata semakin parah.." kata dokter dhee cemberut.
"ayo katakan mau ngapain kamu kesini.. kalau nggak aku akan minta orang kampung untuk mengusirmu.." kata dokter dhee lagi dengan tegas.
"ok.. aku lagi janjian dengan pak kades dan pemilik tanah yang didepan itu.."
"kenapa datang ke puskesmas, kan bisa dirumah pak kades atau dimana.. kenapa harus disini?"
"aku yang minta.. biar bisa lihat kamu.." kata mark kembali tersenyum menggoda. Dokter dhee melotot kesal pada mark.
"oke.. oke..maaf becanda.. aku rencananya mau beli tanah yang didepan itu, makanya minta ketemuan disini biar bisa melihat langsung kondisi tanah itu. Supaya untuk proses tawar menawarnya nggak akan kesulitan, jadi bisa tau buah apa-apa saja yang ada, gimana keadaan tanahnya dan lain-lain.. pokoknya semua murni masalah bisnis.." kata mark serius.
"kenapa kamu ingin beli tanah disini?" tanya dokter dhee penasaran.
"ya buat dibangun rumah, biar istriku nanti kalau bekerja nggak akan kesusahan mikirin anak kita dirumah nggak ada yang jaga...kan kalau rumahnya dekat saat nggak ada pasien istriku bisa pulang kerumah dulu.."
"kamu benar-benar udah nggak waras ya.."
"waras dok.. itu sudah dipikirkan dengan sedalam-dalamnya, seserius-seriusnya.. dhee aku benar-benar ingin menikah denganmu..aku mencintaimu dokter dhee.." kata mark serius. Dia memandang dokter dhee tulus dan penuh cinta.
"sebegitu inginkah kau menyakitiku?" dokter dhee hampir menangis. Melihat itu mark coba memegang tangan dokter dhee tapi ditepis dengan kasar oleh dokter dhee.
"dhee.. aku serius, aku ingin menjagamu.., aku ingin melindungimu.., aku ingin menghabiskan masa tuaku bersamamu.. dhee aku sungguh-sungguh telah jatuh cinta padamu dan ingin menikahimu.. percayalah dokter dhee.." kata Mark lembut dia juga hampir menangis ingin meyakinkan dokter dhee. melihat kesungguhan Mark dokter dhee memandangi mark sedih, beberapa menit kemudian dia menangis dan masuk kedalam kamarnya dan mengunci pintu dengan keras. Tapi beberapa saat kemudian dokter dhee keluar kembali dan pergi meninggalkan mark yang terdiam bingung memandang kepergian dokter dhee.
"mark.. itu ya yang namanya dokter dhee?" tanya gery yang telah berdiri didekat Mark tanpa mark sadari.
"iya ger.. dan sepertinya dia menolak aku lagi..aku nggak tau kenapa ger.. padahal aku tulus mencintainya.." kata mark sedih. Gery menepuk-nepuk pundak mark seakan memberi semangat.
"mark.. ternyata cara Tuhan itu memang tak ada yang bisa mengerti..itu memei mark..dokter dhee itu memei mark.." kata gery pelan.
"WHAAAT.. ger.. becandamu keterlaluan ger.." mark kaget jantungnya berdetak kencang sekali mendengar apa yang dikatakan gery sahabatnya.
"aku nggak becanda mark.. dia itu memei.. wanita yang kau tinggalkan dialtar dengan tipuanmu, memei wanita yang kau campakkan karena keingianmu untuk bebas..memei wanita yang kita semua tau hilang, padahal ternyata dia disini.." mark lemas..dia jadi menyadari kenapa tingkah dokter dhee selama ini begitu aneh padanya..
ternyata dia memang manusia yang paling-paling jahat didunia ini. Dia merayu mantan tunangannya yang telah dia sakiti dengan sangat dalam. Dadanya seperti teriris-iris, seluruh badannya lemas, dia terduduk dilantai.
"sudah ku bilang padamu sejak dulu.. lihat dulu calon istrimu.. tapi kamu nggak mau.. seperti inilah kejadiannya mark.." Mark tak menghiraukan lagi kata-kata temannya dia mulai menangis merasa sangat bersalah.
Sampai akhirnya pak kades dan pemilik tanah itu datang.
"tapi ger.. kalau memei adalah dokter dhee, hantu itu siapa..?" bisik mark pada gery setelah dia tenang kembali.
" itu mungkin sebabnya hantu itu nggak menakuti dokter dhee, karena dia tau betapa marahnya dokter dhee pada mu" mark menatap tajam sabahatnya.