webnovel

Mengikuti Tanaman Merambat untuk Mendapatkan Melon (3)

編輯: Wave Literature

Suara kaki yang sedang berlari memenuhi lorong-lorong Istana Fortune. Para tamu-tamu klub yang belum meninggalkan ruang-ruang privat kebingungan. Apa yang sedang terjadi?

Sebelum para staf dan pegawai bisa bereaksi, Para petugas polisi dengan wajah terbalut masker menendang dan mendobrak pintu-pintu ruang-ruang privat dengan senjata-senjata mereka berada dalam posisi siap siaga.

Cahaya menerobos ruang-ruang yang gelap dengan membabi buta.

Para penghuni dalam ruang-ruang privat ini telah berada di sana sepanjang malam. Dengan cahaya terang yang tiba-tiba menerobos masuk, mereka refleks menutup mata; otak-otak mereka terlalu lamban dan tumpul untuk mengerti dan menyadari apa yang sedang terjadi.

Para petugas ini bukanlah petugas polisi biasa: mereka adalah Satuan Tugas Istimewa, yang dipersenjatai tidak hanya dengan senjata tapi juga kamera. Seorang petugas segera mulai memotret-motret semua orang di ruang privat.

"Polisi! Ini adalah penggerebekan! Anda memiliki hak untuk tetap diam. Apapun yang Anda katakan bisa dan akan digunakan untuk melawan Anda di depan pengadilan hukum. Sekarang letakkan kedua tangan Anda di kepala dan jongkok di sudut ruangan!"

"Jangan bergerak! Jika lari kalian akan ditembak!"

Sebuah suara tembakan terdengar. Seorang pria yang akan kabur dari pintu seketika berlutut dengan kedua tangannya di kepalanya, gemetar ketakutan.

Feng Yixi, pikirannya benar-benar kabur, masih terbaring di bawah tumpukan pria-pria dan harus ditarik keluar dari tumpukan itu oleh seorang petugas polisi wanita. Feng Yixi hanya mengenakan blus dan sepenuhnya telanjang dari pinggang ke bawah. Pakaian dalamnya tak dapat diketemukan.

"Group licentiousness!" [1]1 Seorang polisi meludah dengan jijik. "Mana identitas Anda?"

"Oh? Memakai obat-obatan juga? Apa ini?" Seorang petugas polisi lain menemukan sejumlah bubuk putih di sofa dan di atas meja bundar di dalam ruangan, dan menyapu zat-zat itu ke dalam kantung plastik bukti menggunakan tangan yang dilapisi sarung tangan.

"Sabu-sabu? Cari mati ya? Singkirkan mereka!"

Feng Yixi akhirnya berhasil sadar, dan ia celingukkan dalam ketakutan dan kebingungan. Secara mendadak ia merasakan sensasi angin berhembus di bawah pinggangnya. Ia melihat ke bawah dan langsung berteriak sambil menutupi dirinya sendiri. Tangisan air mata langsung pecah di wajahnya dengan penuh rasa malu dan penderitaan, suaranya melengking bertanya, "Di mana rok-ku? Di mana? Biarkan aku pakai rok dulu!"

Seorang polisi wanita dengan wajah bermasker mencari ke sekeliling ruangan dan mendapati tumpukan kain-kain yang sobek dan kusut yang mungkin di dalamnya masih ada sebuah rok mini yang layak pakai. Ia mengambilnya dengan tongkat senjatanya dan menunjukkan ke Feng Yixi. "Ini rok-mu?"

Feng Yixi merebut kain itu dan menutupi tubuh bagian bawahnya menggunakan itu. Ia tergagap, "A-a-apa yang terjadi? Aku ingin pengacara-ku!"

"Anda akan bertemu pengacara Anda, benar—ketika mereka membuat jaminan untuk Anda di kantor polisi." Setelah itu, polisi wanita itu memerintahkan semua orang untuk berbaris dalam satu barisan dengan kedua tangan di bahu orang yang berada di depan mereka. Mereka berjalan keluar, menyapa hari dengan tampilan yang sungguh mengagetkan dan tak sepatutnya.

Sepupu Feng Yixi sepenuhnya tak sadarkan diri, mabuk total. Tidak ada sehelai benang pun yang menutupi tubuhnya, bahkan juga tanpa pakaian dalam. Ia satu-satunya orang yag harus di bawa keluar menggunakan tandu karena petugas polisi tidak bisa membuatnya bangun dan berjalan dengan kedua kakinya sendiri.

Selagi pasukan polisi berjalan menggiring kelompok orang-orang menyedihkan ke luar gedung, kerumunan massa yang ingin melihat mereka telah berkumpul di luar gedung.

Beberapa orang dalam kerumunan itu, saat melihat beberapa wanita di kelompok itu setengah telanjang, langsung mengambil ponsel-ponsel mereka dan memotretnya. Salah satu penjajal makanan yang usil sangat bersemangat dan langsung menghubungi pusat-pusat berita ketika para petugas polisi bersenjata berat menyerbu gedung itu pertama kali. Berkatnya, seluruh stasiun TV, media internet pribadi dan umum, dan koran-koran nasional langsung mengirimkan reporter-reporter dan kru mereka dan bersiaga di luar gedung. Para pejalan kaki yang biasa merekam kegiatan mereka melalui video blog dan berbagi berita di Weibo juga berkerumun di sana, sangat bersemangat ingin menjadi yang pertama dalam melaporkan dan memberitakan perkembangan terbaru dari kejadian itu.

Pada pagi hari itu, tak ada satupun orang yang memperhatikan siaran berita-berita pagi, akun Weibo resmi kerajaan, atau bahkan akun-akun orang-orang top yang berpengaruh di Kota C. Penggerebekan yang dilakukan oleh Satuan Tugas Istimewa Kota C telah membajak sorotan-sorotan berita semua orang secara otomatis.

Internet dipenuhi dengan berita kejadian-kejadian di Istana Fortune.

Netizen sangat tangkas dalam menekan tombol 'suka' pada foto-foto Satuan Tugas Istimewa dan meninggalkan komentar-komentar seperti "OMG!" dan "Sangat keren!", tetapi mereka juga sangat tangkas dalam menggali foto-foto orang-orang yang tertangkap.

Salah satu foto yang menjadi viral dan menjadi tajuk utama berita-berita online adalah foto Feng Yixi, pandangan matanya kosong dan bokongnya tak tertutup, polos, seperti saat ia baru lahir. Selusuh apapun ia kelihatannya, ia memiliki bentuk tubuh terbaik di antara orang-orang itu sehingga sangat wajar bila fotonya langsung menarik paling banyak perhatian dan komentar. Foto itu meyakinkan bahwa Feng Yixi telah menjadi viral bahkan sebelum ia menginjakkan kaki di kantor polisi.

Meskipun foto-foto setengah telanjangnya dengan cepat ditarik dari sebagian besar situs-situs web, foto-foto itu telah dengan cepat masuk dalam bagian "Hot Saat Ini" dalam beberapa situs-situs web privat. Segera setalahnya, nama Feng Yixi mulai muncul di daftar tren dengan tagar: "#Feng Yixi: Mahasiswa pengguna obat-obatan setengah telanjang dari Istana Palace Kota C." Ia benar-benar menjadi "selebriti internet" yang sebenarnya.

Sesaat kemudian, pintu masuk utama gedung Istana Fortune telah menjadi sangat ramai seperti terliputi atmosfer yang hampir seperti festival. Sebuah mobil abu-abu yang tidak mencolok diparkir di jalan dekat gedung. Di dalam mobil itu, semua hening. Wajah Huo Shaoheng tidak lagi tanpa ekspresi. Ekspresinya berubah hanya saat Zhao Liangze, yang duduk di depan, menyerahkan telepon kepadanya dan berkata, "Pak, lihatlah, Nona Feng mendapatkan apa yang ia harapkan. Ia menjadi seorang selebriti internet sekarang."

Baik Yin Shixiong dan Fan Jian sangat penasaran, tapi mereka tetap diam. Mereka tidak berani menanyakan apa yang sedang terjadi. Hanya Huo Shaoheng dan Zhao Liangze yang tahu. Zhao Liangze telah dengan teliti menginvestigasi apa yang Feng Yixi katakan dan lakukan dalam 24 jam. Metode-metode ekstensifnya telah memberikan hasil-hasil temuan yang luar biasa bagus dan telah membongkar sebuah plot yang berbahaya: cara Feng Yixi menyabotase Gu Nianzhi. Percuma saja menanyakan kepadanya bagaimana ia bisa mengakses informasi tersebut. Ia benar-benar menjaga kerahasiaan metodenya.

Gu Nianzhi akan menderita dengan takdir yang sangat mengerikan, bahkan seratus kali lebih buruk dari takdir Feng Yixi saat ini, jika tidak karena ketangkasan berpikir Gu Nianzhi dan fakta bahwa respon unik tubuhnya terhadap obat perangsang yang menyelamatkannya. Meskipun begitu, ia masih harus membayarnya dengan sangat mahal.

Zhao Liangze menggelengkan kepalanya dan mendoakan dalam diam kepada Keluarga Feng.

Bagaimana Keluarga Feng bisa membesarkan seorang gadis yang sangat jahat, konyol, dan bodoh seperti Feng Yixi? Keluarga Feng layak mendapatkan takdir yang buruk ini. Mata ditukar mata—itu adalah salah satu moto Satuan Operasi Istimewa Imperial Militer.

Moto itu aslinya berasal dari Huo Shaoheng, pendiri Operasi Istimewa.

Kerumunan di luar gedung berangsur bubar. Para polisi lalu lintas muncul dan segera mengatur kendaraan-kendaraan di jalan agar mulai bergerak dan tidak mengganggu lalu lintas.

"Nyalakan mobilnya." Huo Shaoheng akhirnya mengalihkan pandangannya dari gedung di depannya.

Fan Jian menyalakan mesin mobil, berbelok di pojok jalanan, dan kembali ke markas.

Seluruh keributan dan kekacauan terjadi karena seseorang telah melaporkan kepada pihak berwenang akan adanya kegiatan ilegal yang berlangsung di Istana Fortune. Polisi Kota C langsung merespon dengan mengirimkan Satuan Tugas Istimewa untuk menanganinya.

Saat ini, Militer Imperial tampaknya tidak terlibat.

Divisi Huo Shaoheng hanya mengurusi masalah-masalah yang berhubungan dengan Wilayah Militer Ke-6. Obat-obatan yang dikembangkan oleh Oda Masao-spesialis biomedis di bawah Rumah Sakit Imperial di Jepang—jatuh di bawah yuridiksi mereka, karena dianggap perlu untuk menilai jenis-jenis ancaman yang obat-obatan ini bisa timbulkan kepada kerajaan. Dengan kata lain, Satuan Operasi Istimewa hanya bisa mengambil alih kasus bila Satuan Tugas Istimewa menemukan sesuatu yang menjadi bidang interograsi mereka.

Kembali ke markas, Huo Shaoheng kembali ke kantornya untuk mengurusi dokumen-dokumen resmi pembangunan Wilayah Militer Ke-6. Hal ini kemudian diikuti oleh adanya konferensi via video dengan para petinggi militer dan dewan. Saat ia kembali ke rumahnya untuk makan, hari telah malam.

Di atas meja terdapat empat potong daging sapi panggang setengah matang yang diberi saus kaldu keju pekat yang merupakan makanan favorit Huo Shaoheng. Terdapat juga semangkuk kecil kentang tumbuk, semangkuk kerang tiram, dan sepiring besar salad Caesar. Sebotol anggur merah juga terletak di samping hidangan.

Chen Lie baru saja selesai makan malam; ia meletakkan piring-piring kotornya di keranjang makan malam agar bisa di bawa pergi oleh para pengawal.

Huo Shaoheng berhenti di depannya dan cepat-cepat melihat ke arah kamar tidur. "Bagaimana Nianzhi?"

"Masih demam dan masih tidak sadar." Bulir-bulir keringan membasahi wajah tembam Chen Lie.

Pendingin ruangan pusat di rumah Huo Shaoheng menjaga ruangan-ruangan tetap sejuk dan nyaman sepanjang tahun—meski begitu, ternyata masih memungkinkan bagi Huo Shaoheng untuk merasakan hangat di bawah kerahnya, yang sebenarnya dikarenakan alasan yang sepenuhnya tidak berhubungan dengan suhu.