Huo Shaoheng agak mencondongkan badannya untuk berbicara melalui mikrofon di podium, "Ya, memang wajar apabila Anda belum mengetahui ini. Wilayah Militer Ke-6 merupakan hasil dari perluasan Satuan Operasi Istimewa yang melapor langsung ke kemiliteran. Satuan ini memang sengaja tidak disorot karena berfungsi sebagai pelindung sehingga keberadaannya selama ini selalu dirahasiakan. Terkait pembagian kewenangan—terlepas dari wilayah-wilayah dan urusan di bawah yuridiksi 5 Wilayah Militer utama—seluruh wilayah lain dan urusannya akan berada di bawah yuridiksi Wilayah Militer Ke-6."
Hal tersebut merupakan hasil kompromi antara lima Wilayah Militer Utama dan Militer Pusat. Huo Shaoheng telah dimutasikan dari Militer Pusat ke Misi Istimewa yaitu pembentukan Wilayah Militer Ke-6.
"Apa? Mayor Jenderal Huo, apakah Anda tidak salah? Setahu saya lima Wilayah Militer Mayor meliputi keseluruhan negeri ini. Tak ada satu inci pun wilayah tersisa. Bolehkah saya bertanya di mana yuridiksi Anda berlaku?" Seorang dewan lain yang berumur 40 tahunan dengan perut sebesar ibu-ibu yang sedang hamil lima bulan, semakin heran bertanya dan mengetuk-ngetukkan pulpennya ke meja. Ia membaca laporan penerimaan yang telah Huo Shaoheng kumpulkan dan menggelengkan kepalanya.
"Bagaimana mungkin tak ada?" Huo Shaoheng mengambil laser penunjuk di podium dan membalikkan badan. Di belakangnya terdapat sebuah peta topografi kerajaan yang ditampilkan pada layar elektronik yang sangat besar sesuai program. Huo Shaoheng mengarahkan laser penunjuk ke peta topografi tersebut dan melingkari wilayah yang dimaksud. Dengan tenang ia menyatakan, "Anda lihat? Semua yang berada di wilayah ini merupakan yuridiksi Wilayah Militer Ke-6."
Para dewan bangkit dari kursinya dengan kaget. "Tapi Mayor Jenderal Huo, apakah Anda yakin? Itu adalah wilayah luar."
"Benar." Sebuah senyum yang tampak seperti seringai muncul dari wajah datar Huo Shaoheng. "Daratan mana pun yang tidak dikuasai oleh Kerajaan berada di bawah yuridiksi Wilayah Militer Ke-6. Wilayah Militer Ke-6 adalah pasukan tentara Kerajaan, dan hanya akan patuh pada hukum dan peraturan Kerajaan."
"Secara sederhana dapat dikatakan begini, kami mengambil alih apapun yang tak bisa namun harus dikendalikan oleh lima Wilayah Militer. Wilayah Militer Ke-6, seperti Satuan Operasi Istimewa, tidak berkewajiban melapor kepada Dewan, tetapi hanya kepada Dewan Militer Tertinggi." Huo Shaoheng mengetukkan laser di tangannya dan mematikan peta topografi yang ditampilkan di layar tersebut.
Huo Shaoheng meletakkan tangannya ke belakang dan menempatkan kedua kakinya ke dalam posisi standar siaga militer di podium, memancarkan aura ganas dari dirinya yang menakutkan. Posturnya penuh keberanian yang tidak seperti tentara biasanya. Layaknya aura mematikan dari seseorang yang tidak hanya pernah benar-benar terlibat dalam pertikaian darah dan dalam skala besar, tetapi juga sering maju ke medan perang.
Akan tetapi, peperangan besar-besaran tidak pernah terjadi di Planet Biru selama lebih dari 70 tahun, jadi dari mana Mayor Jenderal Huo mendapatkan aura mematikan ini? Ruang Sidang Utama dipenuhi bisikan dan beberapa dewan saling bertukar pandang, berbisik dan membahas kemunculan tiba-tiba Wilayah Militer Ke-6.
"Kesimpulannya, Wilayah Militer Ke-6 mewarisi misi Satuan Operasi Istimewa untuk melindungi kepentingan para warga Kerajaan di Planet Biru. Meskipun hanya terdapat enam anggota kunci, masing-masing didukung oleh sepuluh ribuan tentara. Setiap operasi butuh saluran sumber daya dalam jumlah yang besar dan operasi silang dengan negeri lain telah meningkat. Oleh karena itu, pembangunan resmi Wilayah Militer sangat penting."
Para dewan merenungkan secara mendalam hal ini dan tetap diam, tetapi mereka semua paham bahwa ini mengimplikasikan kepentingan luar negeri yang semakin meningkat. Dengan sangat cepat tombol-tombol persetujuan akhirnya menyala di setiap baris.
Majelis Tinggi Dewan Imperial terdiri dari 100 anggota. Dengan 98 suara menyetujui dan 2 suara tidak setuju, otomatis hasilnya persetujuan penerimaan dana dukungan selama 10 tahun untuk Wilayah Militer Ke-6 disetujui.
Akhirnya aku berhasil!
Huo Shaoheng mengganti posisinya, senapan militer ia posisikan ke depan dan ke atas sebagai sikap tanda hormat militer dan salut kepada para anggota dewan. Kemudian ia meninggalkan Ruang Sidang Utama dengan santai.
Begitu ia melangkah ke luar, ia melihat salah satu pengawalnya segera mengucapkan, "Gray Shadow siap di posisi dan telah berada di luar hangar."
Huo Shaoheng menganggukkan kepalanya dan melangkah ke luar. Para pekerja magang perempuan di Majelis Tinggi Dewan Imperial terlihat kegirangan tetapi tak berani mengikutinya. Mereka mengepalkan tangan mereka dengan semangat dan bersorak, "Mayor Jenderal Huo yang terbaik!"
"Mayor Jenderal Huo! Saya penggemar terbesar Anda! Apakah Anda memiliki Weibo[1]1? Akankah Anda mau saling mengikuti di Weibo?" Wajah Huo Shaoheng masih seperti air tenang saat ia melanjutkan berjalan keluar dari Dewan dan mengabaikan suara-suara para wanita di belakangnya.
Setelah ia duduk di dalam Gray Shadow—pesawat jet tempur militer supersonik terbaru bergaya kelelawar—kedua alisnya mengernyit. Si pengawal tidak berani menanyakan ada apa kepadanya, dan ia cepat-cepat duduk di sebelahnya seraya memakai helm dan siap menjadi kopilot Huo Shaoheng.
Gray Shadow dengan cepat naik ke langit malam dan mengeluarkan suara ledakan seperti guntur. Asap putih tebal tampak langsung muncul di belakang bayangan badan pesawat yang berwarna abu-abu. Bagaikan seekor kelelawar hitam yang terbang melesat ke atas awan, pesawat jet tempur ini segera lenyap dari pandangan ke dalam gelapnya langit malam.
Si pengawal duduk dengan tegang di sebelah Huo Shaoheng dan hanya berani melihat lapisan awan-awan yang secepat kilat berubah di sekitar pesawat, kecepatan yang membuat kepala pusing.
Instrumen penerbangan merekam data penerbangan dan mengeluarkan suara ketukan yang cukup bising, dan di dalam ruangan penelitian dan pengembangan bawah tanah yang tersembunyi di sisi lain Kerajaan, para teknisi mengamati data penerbangan Gray Shadow dengan semangat.
Sesuai ekspektasi, Huo Shaoheng memang pilot terhebat di Kerajaan! Saat dikendalikan oleh tangan Huo Shaoheng, data Gray Shadow terus meningkat dan melebihi ekspektasi mereka!
"Sukses!"
"Sukses!"
"Sukses!"
Ketika Gray Shadow menunjukkan pendaratan yang mulus dan berhasil, para teknisi tak dapat menahan diri mereka untuk tidak melompat kegirangan dari kursinya dan bersorak. Suara mereka menggetarkan atap dan mereka melemparkan apapun yang bisa dilemparkan ke udara. Ruang kendali dipenuhi tawa dan sorak sorai keceriaan, dan bahkan banyak yang segera membawa masuk sampanye untuk merayakan hal ini.
Pada saat yang sama, Huo Shaoheng melepaskan helm dan sabuk pengamannya. Ia turun dari Grey Shadow dan berjalan sambil mengobrol melalui headset bluetooth-nya. "Telepon Chen Lie."
Headset bluetooth dengan kemampuan secara otomatis menelepon nomor Chen Lie.
"Chen Lie, bagaimana keadaannya? Apakah Nianzhi sudah baikan?"
"Mayor Huo? Kau sudah kembali? Akhirnya! Saya kehabisan akal, cepatlah datang! Keadaan di sini buruk." Chen Lie melihat ponselnya dengan perasaan lega. "Kami di rumah sakit markas militer Kota C."
Huo Shaoheng langsung berbelok dan menuju gedung rumah sakit.
"Mayor Huo kembali?!"
"Mayor Huo!"
"Mayor Huo!"
Semua orang di markas telah terbisa memanggilnya Mayor Huo. Ia belum menjadi Mayor Jenderal saat membentuk Satuan Operasi Istimewa, dan ia cukup akrab dengan orang-orang di sini. Nama panggilan Mayor Huo memberinya kesan seperti keluarga. Huo Shaoheng mengganggukkan kepalanya, alis matanya tampak lebih santai selagi kakinya dengan cepat berjalan ke lantai dua gedung rumah sakit.
Chen Lie muncul dari sebuah ruangan. Ia seorang pemuda berusia 20 tahun sekian dengan postur tubuh gemuk. Ia tidak tinggi dan mengenakan kacamata berbingkai hitam; serta mata, hidung, dan bahkan mulutnya semua bulat. Tubuh bulatnya terselubungi oleh jas putiih khas dokter, wajah bundarnya memerah dan keningnya saat itu diliputi oleh keringat.
Chen Lie mengambil sapu tangan untuk mengelap butiran-butiran keringat yang menetes di wajahnya dan menunjuk ke arah sebuah ruangan. "Nianzhi berada di dalam. Cepat, lihat dia. Kau adalah walinya, jadi kau bisa memutuskan sekarang karena kau telah berada di sini."
Huo Shaoheng tidak pernah melihat Chen Lie begitu ketakutan dan gelisah. Ia menggigit bibirnya dan melangkah masuk ke dalam ruangan. Nianzhi terikat seperti pangsit beras ketan, meringkuk di atas sofa di pojok ruangan.
Kesadarannya benar-benar kabur; ia hanya merasakan bulu-bulu yang begitu banyak dengan lembut membelainya. Seluruh tubuhnya haus akan hasrat, erangan lemah keluar dari tenggorokannya, ia menggeliat dan bergerak tak terkendali layaknya seekor binatang liar kecil.
Mendengar dari suaranya yang penuh gairah, Huo Shaoheng merasa kulit kepalanya mati rasa lagi. Ia berbalik ke arah Chen Lie dengan kaku. "Apa yang sebenarnya terjadi si sini? Bukankah kau sudah memberinya obat penawar?"