webnovel

BAB 2

Di sepanjang perjalanan mereka terus bercerita banyak hal. Dari kegiatan kuliah Rayna hingga Pekerjaan Sabda.

"Oh ya sayang, temen kamu, Satria, ikut?" tanya Rayna. Sabda melirik ke arah Rayna dengan muka heran.

"kok nanyain Satria???? ih, aku cemburu loh sayang!" Sabda tau, Rayna cuma sekedar menanyakan temannya itu karena salah satu teman Rayna ada yang naksir berat ke Satria. Sabda hanya suka asal- asal merajuk untuk membuat Rayna jengah dengan Rajukannya. Dan benar saja Rayna langsung mencubit kecil perut Sabda.

"Astaga sayang!, dari tadi nyubitin melulu deh. Sakit tau nih perut lama - lama kempes!" ujar Sabda. Rayna hanya tersenyum mendengar ucapan Sabda. Perut Sabda yang dulu kotak - kotak sekarang menjadi agak bulat.

"kamu udah lama ngga nge gym!" Kata Rayna yang hanya di balas cengiran Oleh pacarnya. Bagaimana bisa nge - gym kalau hari - hari dia habiskan untuk bekerja dan berduaan sama Rayna. Bahkan untuk sekedar lari pagi di depan rumah saja kadang Sabda malas. Apalagi kalau pagi sedang dingin - dinginnya.

Dua puluh menit kemudian mereka telah sampai di tempat tujuan. Sudah ada Lita, Anin, Satria, Dimas, Vero, Lucky dan Pacar Lucky yang diketahui bernama Sandra.

Lita dan Anin adalah teman-teman Rayna. Sedangkan, Satria, Dimas, Vero, Lucky adalah sahabat Sabda.

"Ya elah muter kemana dulu sih kalian tadi??? lama bet dah nunggu kalian! udah dari setengah jam lalu!" Terdengar suara si Dimas mengeluh. Dimas, satria dan vero emang udah sampai setengah jam lalu karena mereka Naik sepeda motor sambil nyari kopi dulu katanya. Dan sudah lama juga mereka nggak naik sepeda motor. Bisa - bisa rusak mesin nya kalau jarang dipakai.

"sorry, tadi ada si Komo lewat, macet!" Jawab Sabda sekenanya.

"Hari gini masih ada Si Komo!wuuu!!" Tambah Satria.

"Udah ayo masuk!" Kata Vero sambil berlalu kemudian diikuti yang lain. Ya, Vero yang juga Sahabat Sabda, bahkan paling dekat dengan Sabda, Si irit bicara, dan jarang cerita masalah pribadinya ke temen temennya.

Dulu waktu masih SMA ketika Sabda belum dekat sama Rayna, Vero sering melempar senyum ke arah Rayna. Rayna pun sempat menyukai senyum itu. Tapi perlahan Rayna kehilangan senyuman itu dan tiap kali berpapasan Vero hanya menunduk dan berlalu begitu saja. Seiring berjalannya waktu Sabda datang, walapun awalnya Rayna enggan menanggapinya tapi nyata nya Sabda lah yang sekarang mengisi hati Rayna.

'Ah, mungkin aku cuma ke GR an aja, siapa tau waktu itu Vero senyum ke orang lain tapi aku yang ke GR an! ah.... Rayn, ngapain sih mikir beginian! Jelas - jelas Sabda lebih segalanya dibanding yang lain. Lu bersyukur rayn harusnya!' batin Rayna. Entah, melihat Vero tadi tiba-tiba saja kenangan masa SMA dulu terlintas begitu saja.

"Sayang! Melamunin apa sih?" tanya Sabda sambil menyentil dagu Rayna. Rayna tersadar setelah mengingat kenangan masa masa di awal masuk SMA.

"engga kok. Udah dapat kail nya? yuk cari tempat!" Ajak Rayna sambil memeluk lengan Sabda. Sabda tersenyum sambil mengacak acak rambut Rayna.

"Duhhhh dunia milik berdua... selalu aja bikin iri deh!" Kata Lita.

"Iya. kapan yaaa bisa kayak gituu???" Tambah Anin dengan wajah memelasnya.

" Makanya kalian berdua cepet cari pacar! Noh, ada Tiga cowok nganggur sono pepet!" Kata Sabda dan dibalas lirikan tajam dari dua orang teman Rayna. Selalu saja menjodoh - jodohkan teman Rayna dengan teman - temannya yang masih jomblo.

"Udah sayang, kamu duduk aja bareng temen-temen kamu. Kasian mereka lihat kita jadi makin ngenes. Lagian Panas juga." Kata Sabda. Rayna cuma mengangguk sambil menahan tawa karena teman temannya makin memajukan bibir mereka. Rayna menggenggam tangan teman- temannya dan menarik mereka ke tempat yang bisa mereka pakai duduk dengan nyaman. Karena menunggu orang memancing itu sebetulnya melelahkan. begitu pikir Rayna.

"Ky, Sandra biarin kumpul ma Rayna dan dayang - dayang nya aja! biar ga kepanasan!" Kata Sabda kepada Lucky lalu dibalas dengan tangan Lucky membentuk "oke"  setelah itu Sabda buru-buru kabur karena diteriakin Dua cewek sahabat Pacarnya sambil melotot. Nggak terima di kata dayang - dayang oleh Sabda.

"Sabda!!!!!!!" Rayna hanya tertawa melihat tingkah pacarnya yang selalu bikin sewot temen-temennya.

"Bisa-bisanya lu jadian ma cowok model begitu sih Rayn! Nggak makan ati lu?!" Kata Anin.

"Yeee.... begitu-begitu dia baik dan setia loh! Btw kalo suatu saat Lita sama Satria jadian, lu pilih aja tuh Dimas apa vero, nin." kata Rayna sambil memperlihatkan gigi nya. nyengir kuda. Akhir-akhir ini Rayna dengar Lita lagi sering chat sama Satria. Itupun karena Sabda yang suka bilang ke Satria kalau Lita naksir berat. Dari siapa Sabda tau? Pastilah dari Rayna. Pasangan kekasih itu memang klop sekali.

"what? Vero?? bisa mati kutu gue punya pacar dia. Ngga ada suara. ngga ada senyum, apalagi romantis - romantisan kayak lu ma sabda!" Tolak Anin.

"Cowok lu emang rese sih Rayn, tapi seenggaknya karena Cowok lu juga gue jadi deket sama Satria." Kata Lita sambil tersenyum. Dari dulu yang di dambakan akhirnya mendekat juga.

" Ah sudah stop jangan bahas lagi. Ngga enak ada Sandra! hai San! sini - sini sama kita." Kata Rayna menggeser badannya agar Sandra duduk di dekatnya.

" Makasih ya. kalian asyik banget ngobrolnya." Kata Sandra. Rayna dan teman - teman nya terenyum.

" Se berisik itu ya kita?" tanya Lita lalu di sambut tawa dari ke tiga teman nya.

Kini ke empat cewek-cewek sedang bercengkerama di bale-bale yang disediakan tempat pemancingan itu, dan para cowok sedang asyik menunggu ikan memakan umpan mereka sambil tertawa - tawa. Hanya Vero yang tersenyum. Rayna hampir tidak pernah melihat Vero tertawa lepas walaupun bersama teman - teman nya.Rayna lagi-lagi melihat senyum itu tanpa sengaja. Lalu dia cepat-cepat mengalihkan pandangannya ke Sabda. Dia tidak mau imannya tergoda. ya walaupun dia tidak pernah berpikir akan menduakan Sabda. Tapi dia tidak mau saja mata nya melihat selain Sabda.

Setelah lulus sekolah SMA, Vero memang jarang sekali berkumpul dengan teman-temannya karena dia memilih kuliah di luar kota. Sibuk dengan bisnisnya di usia muda ditambah lagi bisnis Ayahnya pun harus ia jalankan karena dia lah anak tertua.. Begitu kata Sabda. Sabda memang sering bercerita tentang teman-temannya pada Rayna. "Vero itu baik sayang, dia sahabatku dari kecil. Kadang aku kangen pengen sekedar nongkrong sama dia. Dia sibuk banget." begitu kata Sabda waktu itu.