Ulangan kali ini aku diperingkat ke lima, aku sudah belajar dengan sungguh-sungguh dengan dibantu oleh ibu Putri dan setelah ulangan sudah pasti yang kita jumpai adalah liburan. Liburan kali ini aku di suruh oleh kepala sekolah untuk berlibur kepantai bersama ibu putri, namun apakah boleh jika hanya kami berdua saja tanpa mengajak yang lainnya berlibur bersama. Kepala sekolah berkata boleh saja karena kami sudah bertunangan tapi nampaknya ini terlalu berlebihan, kepala sekolah mengirim kami berdua ke sebuah pulau pribadi miliknya dan aku hanya bersama ibu Putri tinggal di rumah yang telah disiapkan untuk kami tinggali. Kami berlibur selama dua hari tiga malam dengan bahan makanan yang selalu dikirimi oleh orang yang telah kepala sekolah suruh.
Sesampainya disana dengan lautan yang luas dan banyak pohon kelapa di pulau itu aku tersanjung atas keindahan alam ini, melihat semua hal luar biasa ini dengan pulau yang diisi oleh pasir putih yang disertai lautan yang biru. Kami berdua tinggal di sebuah rumah yang hanya diisi oleh kami berdua saja dan harus tinggal selama dua hari tiga malam, apakah ini mimpi?, tentu saja tidak karena saat aku mencubit pipiku aku merasa kesakitan. Kami ditinggalkan oleh pelayan dari kepala sekolah dan berkata bahwa besok bahan makanan akan dikirimi kembali, kami berdua disini nampaknya agak canggung dan sangatlah sepi karena satu pulau besar ini hanya diisi oleh kami berdua.
Kami memutuskan untuk berkeliling pantai dan bersenang l-senang di sana, nampak wajah ibu Putri sangatlah senang dan akupun juga ikut menikmatinya dan saat dia memakai baju renang aku terpukau akan tubuhnya yang sangatlah menawan. Aku tidak bisa menatapnya terus-terusan dan jika menatapnya terus maka itu akan terasa aneh, kami kembali ke rumah karena hari mulai panas dan ibu Putri memasak makanan untuk makan siang nanti. Dengan memakai celemek dan berpakaian baju renang aku melihatnya sangatlah seksi, namun aku tidak bisa memandanginya terus-menerus jika aku memandanginya maka dia akan marah atau malu. Kami memakan makanan buatannya dan seperti biasa makanannya terasa sangatlah enak, setelah kami makan karena kekenyangan aku tertidur disofa. Aku tidur selama dua jam di sofa ruang tamu dan saat aku bangun aku melihat bahwa ibu Putri ada di atas tubuhku yang juga ikut tertidur. Posisi apa ini aku tidak bisa menggerakan tubuhku sama sekali dan saat aku mencoba untuk menyingkirkannya dengan perlahan aku tidak sengaja memegang bagian sensitif badannya dan membuatnya bangun. Saat dia bangun nampak dari wajahnya bahwa dia malu dengan muka memerah, aku bilang bahwa aku tidak sengaja namun dia berkata kepadaku
"FAJAR NAKAL"
Mengapa aku yang dikatakan nakal padahal dia yang ada di atasku saat aku bangun. Aku tidak bisa membantahnya karena aku juga salah karena memegangnya tanpa memberitahukan dia terlebih dahulu. Siang menjadi sore dan kini waktunya kami mandi dan aku menyuruh ibu Putri untuk mandi terlebih dahulu, tapi dia meminta untuk mandi bersama. Aku tidak bisa menerima tawaran itu karena kami belum ada hubungan yang lebih dan akupun menyuruh ibu putri agar mandi duluan saja, nampak wajah kesal keluar dsri mukanya dan dia pergi kekamar mandi. Aku menunggunya sampai selesai dan mandi setelah dia keluar, setelah aku mandi aku kekamar tidur untuk tidur namun wajah kesalnya masih saja menempel dan itu membuatku agak aneh. Aku memeluknya untuk meredakan kekesalannya dan nampaknya pelukan itu membaut dia tidak marah lagi dan tersenyum kepadaku, kini tidak ada lagi rasa kesal di antara kami dan aku menyuruhnya jika kami mandi bersama saat sudah menikah saja.