KOTA HALLAS - BAGIAN III (01)

Waktu mulai mengejar Hasan dan Fadhel.

Guncangan tadi bukanlah dampak dari gempa, tapi itu adalah Plantazel.

Ukuran mereka tidak jauh besar dibandingkan Plantazel yang kemarin dikalahkan oleh Hasan.

Jumlah mereka pun tidaklah satu ekor, tapi lebih banyak dari itu.

Mereka berdua tidak tahu bahwa Kota Hallas menjadi sarang dari Plantazel dengan kepala mereka yang memiliki bentuk seperti bunga tulip.

Bahaya.

Sinyal bahaya dari insting Hasan dan Fadhel mulai menyala.

Hasan masih tidak percaya dengan pemandangan yang dia lihat. Jarak mereka berpijak dengan para monster itu sekitar 500 meter.

“Hasan, apa yang kau tunggu?!” Seseorang berteriak pada Hasan.

Lirikan Hasan mulai berubah ke arah suara yang memanggilnya.

Itu adalah Fadhel. Dia sudah menaiki kudanya dan bersiap untuk pergi dari tempat mereka tinggal. Fadhel tidak ingin membuang waktunya di tempat itu.

“Fadhel?”

“Kita harus pergi! Cepatlah! Tidak ada waktu untuk melamun!”

“Y-Ya! Aku mengerti!”