"Tidak usah membahas masa lalu. Bagiku kaulah kekasihku, sekarang."
Malphas tidak ingin ada keraguan jika ia mencintainya, ia tidak ingin Bihan berpikir Malphas menganggap dia pengganti Hanbi. Meskipun kenyataannya dia mengisi peran Hanbi.
Malphas bukan seorang yang dengan mudah menerima seorang yang baru ia kenal untuk menjadi kekasih, banyak wanita lebih jelita hanya dinikmati beberapa jam. Seandainya tidak ada Hanbi, mungkin Bihan hanya bisa menjadi kencan satu malamnya.
Malphas memiliki masa lalu yang panjang bersama Hanbi, sejak bersekolah di Palermo sampai berlatih di Napoli, dilanjutkan saat berkerja untuk Moretti. Masa saat Hanbi kecil sedang makan bekalnya dengan lahap adalah satu moment yang tidak pernah ia lupakan.
"Kita tidak bisa mengatur kehidupan kita seperti keinginan kita, semua sudah diatur oleh yang Kuasa, pertemuananku denganmu juga sudah menjadi jodoh, jadi jangan memikirkan masa lalu," Malphas menjelaskan. "Aku juga tidak bisa merubah masa laluku bersama Hanbi, juga masa depanku bersamamu pun aku belum tahu."
Bihan hanya mengangguk saja.
"Aku mau pergi bekerja. Silakan kau urus segala keperluanmu, kalau ada waktu latih dirimu menjadi bartender, semakin banyak pengetahuan dan keahlian semakin besar peluangmu sukses di masa depan" ... "Aku akan menjagamu dan membuatmu sukses jangan khawatir, asal kamu berusaha pasti bisa, lupakan kegagalanmu di masa lalu."
Sebelum pergi, Malphas mengecup bibir Bihan, hal ini tidak pernah ia lakukan selama bersama Hanbi, ia mencintai Bihan saat ini.
Jika sudah menekuni sesuatu, Malphas harus sukses, memang ia pemalas lebih suka hidup santai.
Kehidupannya bersama Bihan berjalan lancar, ia tidak memikirkan kehidupan satu malamnya lagi. Bihan mengatur sendiri jadwal setiap dia menginginkannya untuk bercinta, Bihan menyiapkan pria kurus untuk merangsang dirinya sebelum bercinta dengan Malphas.
Pernah Malphas mengunakan obat perangsang untuk menaikkan hasrat Bihan, hal itu berhasil, tetapi ia tahu efek obat tidak akan baik jika terlalu sering dipakai. Malphas berbohong kepadanya memberinya obat palsu menyebabkan tidak ada efeknya, sehingga Bihan berpikir obat itu tidak mempan lagi untuknya. Semua hal yang Malphas lakuan demi kebaikan Bihan, ia mencintainya.
Semakin lama Malphas bersamanya, ia semakin mengenal Bihan, Bihan seperti kakaknya lebih memilih mengalah jika terjadi percekcokan. Hatinya pun sangat baik sering memberikan makanan untuk para gelandangan. Hidupnya pun sangat hemat tidak suka menghamburkan uang.
Malphas lah yang sering memanipulasinya, ia sering memanfaatkan kelemahannya. Bihan merasa dia berkewajiban memuaskan hasrat Malphas. Segala upaya dia lakukan di belakangnya untuk bisa memberikan yang terbaik saat mereka bercinta, seperti meminta bantuan Mariana dan Pascal.
Malphas sering menipunya untuk memancing semangat Bihan bercinta, ia membuatnya cemburu dengan sengaja ia tunjukan kepadanya Malphas berkencan dengan wanita lain, pada kenyataan saat di kamar Malphas tidak bercinta, wanita bayaran itu Malphas suruh memuaskan dirinya sendiri, Malphas hanya senang melihat wajah wanita saat mencapai titik kepuasannya. Baginya itu sudah cukup, itulah yang Malphas lakukan. Semua rahasia itu ia simpan sendiri, ia tidak peduli Gremory atau Apollyon menuduhnya pria sundal.
Sejak bersama Bihan, Malphas tidak pernah tertarik dengan wanita lain. Baginya, seorang Bihan, wanita yang hanya berhasrat pada pria kurus, sudah cukup untuk Malphas dengan tubuh kekar. Hutangnya pada Hanbi harus Malphas bayar pada adiknya, mungkin sampai ia mati tidak akan lunas. Jika di masa depan hubungannya dengan Bihan berakhir, Malphas akan tetap menjaganya, ia menyadari suatu hari Bihan akan menikah dengan seorang pria kurus dan memiliki anak, Malphas sudah siap kemungkinan yang akan terjadi.
***
Apollyon kembali ke Italia dengan pesawat komersial yang sangat jarang dan mahal harganya. Selama di Amerika, Apollyon memanfaatkan waktu dengan menjalin hubungan dengan banyak gangster mafia untuk transaksi pasar gelap obat-obat terlarang.
Malphas membuka lagi rumah prostitusi lain dan bar di lokasi berdekatan dan beberapa di lokasi yang lebih jauh dari Dream Lover. Ia meminta Mariana mencarikan induk semang untuk tiap rumah persundalan. Banyak bartender muda ia rekrut untuk bekerja di bar miliknya.
Setelah satu tahun, Malphas mulai membuka club hiburan malam, cafe shop dan restoran, kemudian menyusul kasino, semua dikerjakan oleh orang pilihan yang Malphas seleksi ketat.
Hampir semua usahanya sukses besar, Apollyon mendukung dari Italia dengan mengirim semakin banyak anak buah dari Italia yang didapatnya dari rumah pelatihan Adriano. Malphas membutuhkan petarung handal untuk menjaga keamanan operasional semua tempat usaha mereka di samping usaha penjualan pasar gelap untuk obat-obatam berbahaya dan senjata terlarang.
Apollyon mulai lebih sering mengunjungi Amerika, kadang Apollyon mengawal sendiri pengirim barang dari Italia ke Amerika. Urusan di Italia semakin dibebankan kepada ibu Malphas—Lilith—.
Bihan sendiri semakin piawai menjadi bartender, bahkan menjadi pelatih pekerja baru. Tubuhnya semakin enak dipandang ditumbuhi otot-otot, kemampuan menembaknya pun lebih baik berkat semua latihan yang mereka jalani.
Malphas ingin memberikan satu bar untuk Bihan sendiri atau mungkin mendirikan atau membangun bar baru untuknya, Malphas ingin memberikan rumah untuk Bihan sebagai persiapan jika Bihan menikah nanti.
Malphas akan membicarakan hal ini kepada Apollyon, Malphas bukan minta persetujuannya, jika Apollyon tidak setuju pun, Malphad akan tetap memaksanya. Ia akan meminta bagian jasa Hanbi untuk diberikan ke Bihan.
Semua anak buah Apollyon yang berjasa di Italia sudah memiliki usaha mereka sendiri. Bahkan Gremory dan Nelchael pun sudah diberi bagian berupa uang yang tidak sedikit yang disimpan di bank untuk jaminan masa depannya.
Dulu bagian Hanbi mereka kirimkan uang tiap bulan ke orang tuanya sampai mereka meninggal.
Saat akhirnya Malphas bertemu Apollyon, ia utarakan maksudnya. Awalnya dia tidak terlalu merespon, tetapi setelah Malphas katakan, "Jika kau tidak mau memberi modal untuk Bihan. Aku mengancam akan berhenti dan akan kuambil bagianku dan Hanbi."
"Bagaimana kau bisa yakin kalau Bihan itu adik Hanbi," alasan Si Iblis.
"Hatiku yakin seratus persen. Bihan adik Hanbi," jawab Malphas. "Bihan berhak atas bagian kakaknya!" tegasnya melanjutkan.
"Aku tidak mempermasalahkan uangnya, tetapi apakah kau siap jika dia sukses dan meninggalkanmu," alasan lain Apollyon.
"Aku siap menanggung semua resikonya, aku akan tetap mengawasi bar miliknya, aku tahu dia seperti kakaknya, mereka orang bodoh jika terjun di bidang ini," kata Malphas bersungguh-sungguh. "Bahkan jika bar yang diberikan untuknya bangkrut dan kembali miskin pun. Aku akan menanggung hidupnya selama aku bisa."
"Jika kau siap, aku setuju saja. Aku tidak ingin kau terluka lagi," kata Apollyon.
"Terima kasih, aku tahu kau sayang kakakmu ini," jawab Malphas sambil terkekeh. "Kakakmu ini seorang iblis bukan malaikat yang baik hati. Jadi jangan khawatir." ... "Paling tidak, ada darah iblis mengalir di tubuhku. Jika aku Arioch, mungkin benar jika kau khawatir."
"Menurut laporan Gremory, banyak mafia Rusia dan Irlandia mulai mengacau perdagangan kita," kata Apollyon.
"Selama hanya gangster kecil kita tidak perlu khawatir. Aku akan bereskan, yang aku takutkan mungkin group Volkov mulai merasa tersaingi, aku takut jika ternyata group Volkov yang berada di belakang gangster pengacau itu," jawab Malphas. "Jika ambisimu untuk memperbesar lagi target penjualan, kau harus pindah kemari dan bawa anak buahmu yang handal untuk pindah di sini juga, semakin besar akan semakin membuat kita banyak musuh," kata Malphas melanjutkan.