Suasana di Bar kali ini ramai karena salah satu pelanggan Bar mengetahui Identitasku yang sebenarnya.
Dari tempat dudukku, aku hanya melihat X Drake tetap duduk seperti sebelumnya tanpa ada masalah apapun.
"Kalau begitu.... Jika yang laki laki adalah Shirogami no Shiro, jadi perempuan di sebelahnya adalah Orang itu?" ucap salah satu pelanggan
"Ya, Tidak salah lagi. Perempuan itu adalah anggota ketiga dari Kelompok Bajak Lautnya yang mempunyai Nilai Buronan diatas 100 juta"
Apa yang aku lakukan setelah menembak orang yang menggangguku tadi adalah melanjutkan makanku karena aku masih Lapar.
Setelah selesai makan, kami membayar uang makan kami kepada Pemilik Bar ini dan membawa Persediaan Air yang sudah ku pesan.
"Tunggu!" ucap salah satu pelanggan
Mendengar hal itu aku langsung menolah ke arah orang yang memanggil kami tersebut.
"Tidak akan kubiarkan dirimu keluar dari sini hidup hidup" ucapnya sambil menyerang kami
"Nojiko"
"Wind Sword"
Jleeebb...
Bruuukkk....
Jurus yang dikeluarkan oleh Nojiko adalah Wind Sword yang memungkinkan dirinya membuat pedang dari anginnya tanpa dilihat oleh orang lain.
Ketika Nojiko mengarahkannya kepada orang itu tadi, darah muncul di tubuh depannya dan dia langsung jatuh ke tanah.
Meskipun terkena tebasan pedang angin milik Nojiko, orang itu tidak akan mati karena tidak terkena bagian Vitalnya.
Setelah masalah pertama selesai, muncul masalah kedua yaitu orang orang yang berada di Bar langsung menyerang kami.
"Wind Blow"
Bruuuukkk...
Orang orang yang mencoba untuk menyerang kami itu tadi langsung jatuh ke tanah karena terkena Jurus dari Nojiko.
Karena X Drake tetap duduk dan tidak ikut menyerang, dia tidak terkena jurus Nojiko.
Selain itu, dengan membawa 5 Tong Air Bersih, kami keluar dari Bar dan menuju ke Kapal untuk menaruh persediaan Air ini.
Di sepanjang perjalanan kami memakai penutup kepala yang disediakan oleh Jaket kami karena aku yakin Angkatan Laut akan mencari kami berdua.
Nojiko menjadi incaran karena Nilai Buronan yang ia miliki sebesar 115 juta Berry sedangkan aku memiliki nilai buronan sebesar 550 juta berry.
Hal itu membuat semua orang akan mencoba menangkap aku dan Nojiko karena Hadiah yang ada di Kepala kami.
Ketika sampai di Kapal, aku menaruh persediaan Air Bersih di tempatnya dan mulai berpetualang di Pulau Hara ini.
"Paman, dimana Kin-chan?"
"Dia mengatakan kepadaku kalau dirinya ingin mendapatkan Nilai Buronannya sendiri"
"Di Pulau ini ada Markas Angkatan Laut serta Wakil Laksamana Momonga bukan? Siapa yang ia pilih?"
"Satu satunya cara supaya dirinya mendapatkan Bounty lebih cepat adalah mengalahkan Wakil Laksamana dan juga mengacau di Markas Angkatan Laut"
Duaaarrrrr.....
"Lihat, dia telah muncul" ucap Paman Kuro dengan santai
Ketika aku mengobrol santai dengan Paman Kuro tentang Kinoe, tiba tiba terjadi sebuah ledakan yang berasal di dekat Pelabuhan ini.
Karena Kinoe itu adalah anak yang keras kepala, aku yakin kalau dia yang menyebabkan kerusuhan dan juga ledakan itu.
"Nojiko, kau disini saja. Aku akan menyusul Kin-chan"
"Ya, hati hati"
Tanpa pikir panjang lagi aku langsung berlari menuju ke tempat Kinoe karena aku tidak ingin berurusan dengan Angkatan Laut sebelum berkumpul dengan Teman Temanku.
Usahaku untuk bisa sampai di tempat Kinoe tanpa masalah gagal total karena ada banyak Angkatan Laut yang menghalangi jalanku.
"Fire Shot"
Dari semua anggota tubuhku aku langsung mengeluarkan Api Biru dan mengarahkannya kepada para Prajurit Angkatan Laut yang menghalangi Jalanku.
"Api Biru?" ucap salah satu prajurit
Setelah menghadapi rintangan pertama, aku harus menghadapi Rintangan kedua dengan melawan salah satu perwira Angkatan Laut yang tidak kuketahui namanya.
"Sampai disini saja. Tidak akan kubiarkan kamu mengganggu Angkatan Laut lebih dari ini" ucapnya sambil mengarahkan pedangnya kepadaku
"Pengguna Pedang ya? Kalau begitu akan kulawan" ucapku sambil mengeluarkan Pedang Kayu Adam milikku
"Apa yang bisa kamu lakukan dengan Pedang Kayu itu, Bocah?" ucapnya sambil berlari menuju arahku
Ketika ia mengayunkan pedangnya kepadaku secara Vertikal, aku langsung menghindarinya dengan bergerak ke sebelah kiri dan mengayunkan pedangku secara Horizontal.
Duuukk.....
Perwira Angkatan Laut yang menerima serangan Pedangku itu langsung terdorong ke belakang.
Sesaat setelah itu, aku langsung menuju ke arahnya dan mengayunkan pedangku kepadanya.
Criiinnggg.....
Meskipun aku tidak menggunakan Pedang sungguhan, tetapi suara dari benturan pedangku dengan pedangnya terdengar.
Setelah pedang kami berbenturan, aku melesatkan serangan kedua dan terjadi benturan lagi.
Criingg..
Criiingg..
Syuuutttzzzz.....
Criiiinggg..
"Huh.... Huhhh.... Huhh..." nafas Perwira itu
Aku melihat tubuh Perwira Angkatan Laut itu penuh Luka memar karena serangan Pedangku dan nafasnya tidak teratur.
Semua serangan yang aku lesatkan mampu mengenai tubuhnya sedangkan ketika dirinya melesatkan serangan kepadaku, aku mengubah diriku menjadi Api Biru sehingga tidak terpengaruh oleh serangannya.
"Menyenangkan sekali bermain bersamamu. Aku sudah tidak membutuhkanmu lagi"
Syuuutttzzzz...
Dalam sekejap aku langsung bergerak dengan sangat cepat ke arahnya dan mengayunkan pedangku kepadanya.
Bruuuukkk...
Perwira Angkatan Laut yang aku tebas dengan Pedang Kayuku itu tadi langsung jatuh ke tanah dan aku melanjutkan berlari menuju ke tempat Kinoe.
Aku tidak perlu khawatir dengan keadaan Kinoe karena aku merasakan dia bersama dengan Otavio dan juga James.
Selain itu, lariku terhenti ketika muncul hambatan ketiga yang berupa kepungan dari Pasukan Angkatan Laut.
"Ano nah, moodku sekarang sedang tidak enak"
"Serang" ucap salah satu orang Angkatan Laut
"Biarlah. Fire Ball"
Dari tanganku aku langsung memunculkan bola api biru yang besar di atas kepalaku.
Setelah itu aku langsung mengarahkannya kepada para pasukan Angkatan Laut itu.
Karena sudah tidak ada yang menghalangi jalanku, aku langsung berlari lagi menuju ke tempat Kinoe.
Sesampainya di tempatnya, yang bisa aku lihat adalah pertarungan antara Kinoe melawan Wakil Laksamana Momonga.
Selain mereka berdua, aku juga melihat Otavio dan James yang melawan Pasukan Angkatan Laut lainnya.
Karena urusanku sudah selesai, aku duduk di tanah sambil menikmati camilan dan menonton pertarungan antara Kinoe melawan Momonga.
Yang membuatku terkesan dari Kinoe adalah dia bisa menggunakan Kenbunshoku Haki dengan baik akan tetapi tidak untuk Busoshoku dan Haohshoku Haki.
Criiingggg....
Benturan dari kedua pedang mereka dapat aku dengar dan pertarungan mereka tidak lagi seimbang melainkan Berat Sebelah.
Syuuutttzzz...
Criiinggg....
Bruuukkk...
Dari tempatku duduk dan memakan camilan, aku bisa melihat Kinoe berhasil memenangkan pertarungannya dengan Wakil Laksamana Angkagan Laut.
Momonga yang bertarung melawan Kinoe langsung jatuh ke tanah karena dia telah menerima banyak Luka sekaligus kelelahan.
"Kin-chan, Otavio, James, hentikan! Kalian jangan bersenang senang tanpaku"
"Maaf maaf" ucap Kinoe
"Aku yakin setelah insiden kali ini kamu mendapatkan Nilai Buronan kok. Kita lakukan Janken untuk sisanya"
Setelah itu Kinoe, James, dan Otavio langsung berkumpul kembali denganku dan kami melakukan Suit Janken.
Dengan menggunakan Kenbunshoku Haki milikku yang bisa melihat masa depan seperti Katakuri, aku berhasil memenangkan Janken dan berhak mengatasi masalah sisanya.
"Kamu Curang. Aku tahu kau menggunakan Hakimu itu" ucap Kinoe sambil memalingkan wajahnya dariku
"Maaf ya, tapi kita tidak melarang menggunakan Haki" ucapku
"Cih"
Setelah itu aku menggunakan Kenbunshoku Haki milikku lagi untuk mengamati apa yang ada di dalam Markas Angkatan Laut ini.
Ketika aku mengetahui masih ada beberapa pasukan Angkatan Laut yang ada di dalam Markasnya, aku mengeluarkan Den Den Mushi dari kantongku.
"Selamat Siang. Perhatian bagi seluruh Pasukan Angkatan Laut yang berada di dalam Markas untuk segera keluar karena dalam satu menit lagi aku akan membakar Markas kalian"
"Jangan Bercanda! Kami tidak akan meuruti Perintah Bajak Laut!" ucap salah satu prajurit
"Kalau begitu biarkan diri kalian terbakar hidup hidup. Kyoukaen"
Sebelum jurusku keluar, tubuhku diselimuti oleh Api Biru dan setelah itu aku meninju Markas Angkatan Laut untuk membakar Markasnya.
Perlahan lahan Api Biru milikku membakar Markas Angkatan Laut itu dan para Pasukan Angkatan Laut sibuk mematikan Api tersebut dengan air.
"Tindakan kalian untuk memadamkan Api Biruku itu akan sia sia karena Api Biruku tidak bisa dipadamkan sebelum membakar yang dituju sampai menjadi Abu. Selain itu, kalian jangan khawatir dengan teman teman kalian yang ada di dalam karena aku tidak akan membunuhnya dengan apiku"
Setelah mengatakan hal itu kepada Angkatan Laut, aku bersama dengan teman temanku menuju ke Kapal seolah olah tidak terjadi apa apa.
Ketika kami meninggalkan Markas Angkatan Laut dan tempat bertarungnya Kinoe itu tadi, Api Biruku mulai membakar Markas Angkatan Laut.
"Apa kau pikir tindakanmu itu tidak terlalu berlebihan?" tanya Kinoe kepadaku
"Tidak kok. Aku juga ingin mendapatkan tambahan Nilai Buronan lagi"
Normal POV
Disuatu tempat yang disebut dengan Markas Besar Angkatan Laut atau bisa dikenal dengan Marineford.
Pada suatu Ruangan terdapat dua Orang Tua laki laki. Yang satu adalah Orang Tua dengan Rambut Afro dan satunya lagi Orang Tua dengan rambut berwarna putih yang sedang memakan camilan.
"Lapor. Markas Angkatan Laut yang berada di Pulau Hara telah diserang dan dihancurkan" ucap salah satu prajurit AL
(AN : AL = Angkatan Laut)
"Apa katamu? Siapa yang telah menyerang?"
"Diketahui orang pertama kali yang menyerang adalah Anggota Baru Bajak Laut Shirogami dengan nama Kinoe beserta dengan dua temannya. Selain itu, Wakil Laksamana Momonga dikalahkan oleh Orang itu dan juga semua Perwira Angkatan Laut yang ada dikalahkan oleh Shirogami no Shiro"
"Bajak Laut Sialan. Bagaimana keadaan disana?"
"Markas Angkatan Laut di pulau itu juga telah berubah menjadi Abu karena dibakar oleh Api Biru milik Shirogami no Shiro"
"Suruh Laksamana Sakazuki untuk memburu Bajak Laut itu dan berikan Nilai Buronan sebesar 80 juta Berry kepada orang yang pertama kali menyerang serta tambahkan 70 Juta Berry kepada Kepala Cheveux Shiro" ucap Orang Tua dengan Rambut Afro
"BAIK"