webnovel

Chapter 10. Turangga dan Kurusetra.

Semua teman temannya berjalan bersama untuk menikmati kupon yang di dapat oleh salah satu teman mereka namun Susi tetap berada di depan gedung klub Senshado, ia ingin menemui Husodo dan Yuliana karena suatu urusan, ia menunggu kakak kelasnya yang sedang mengembalikan alat latihan ke gudang.

"haaah berat banget" ucap Husodo yang kelelahan setelah gantian mendorong alat latihan kembali ke dalam gudang.

"tau sendiri kan akhrinya, makanya aku tidak mau dorong" ucap Yuliana.

"sore kak Husodo, kak Yuliana" ucap Susi sambil membungkuk, keduanya terhenti dan ikut membungkukkan badannya ke arah Susi.

"Sore Ndoro, Ndoro tidak ikut dengan teman temannya ke Restoran ?" tanya Husodo terheran melihat Susi mendatangi mereka di saat teman temannya berbondong bondong pergi ke Restoran.

"tidak kak, ada sesuatu yang ingin saya lihat, bolehkah saya masuk ke dalam tempat penyimpanan tank ?" ucap Susi, ia langsung mengutarakan keperluannya.

"ehhh, boleh saja sih" ucap Yuliana.

Ketiganya berjalan memasuki gedung klub menuju ruang pertemuan dan kemudian menggunakan pintu belakang untuk masuk ke dalam tempat penyimpanan tank yang juga menjadi bengkel tempat tank tank di perbaiki setelah pertandingan, sebanyak 17 tank tersimpan dan berjejer dengan rapi di dalam ruangan yang luas itu, sebagian besar tank yang tersimpan adalah Stuart varian M3, M3A1, dan M5A1, selain itu ada juga kendaraan latih seperti panser/kendaraan lapis baja dengan roda karet tipe M8 Greyhound, tipe 95 Ha-Go yang di simpan sebagai tank cadangan, tank ringan amfibi Vickers A4E12, dan kendaraan angkut universal Bren buatan Vickers-Armstrong.

"kalo boleh tau, apa yang ingin di lihat Ndoro ?" tanya Husodo.

Susi tidak menjawab dan berjalan menuju panel untuk menaikkan saklar lampu, ruangan besar itu segera di terangi oleh 6 buah lampu neon panjang yang menjadi satu satunya sumber penerangan di hari sore yang mulai gelap itu.

"M5 dimana ?" tanya Susi.

"di baris kedua di pojok belakang" jawab Husodo.

Susi langsung berjalan ke arah yang di tunjukkan, ia mencari tank tipe M5A1 yang memiliki lambang Turangga (kuda) yang sedang berdiri di kaki belakangnya, tank itu adalah tank yang di janjikan oleh kakaknya Kartika untuk di teruskan kepadanya. Setelah berjalan melewati beberapa tank Susi menemukan tank yang di carinya, tank itu terlihat masih dalam kondisi baik bahkan catnya tetap dalam kondisi mulus, bagian rantai dan suspensi serta roda jalannya tetap dalam kondisi baik, Susi mengelilingi tank itu, menginspeksi dan memperhatikan setiap detil dari tank itu, ia tersenyum bisa melihat langsung tank yang pernah di gunakan kakaknya Kartika yang menjadi inspirasinya selama ini.

"mbakyu merawat tank ini dengan sangat baik" ucap Susi sambil mengelus bagian armor depan tank itu yang di buat miring, meski tipis armor depan itu dapat menahan tembakan dari tank ringan Chi Ha Tan dan Van Oranje.

Setelah merasa cukup melihatnya ia berjalan menuju Husodo dan Yuliana yang menunggu di depan pintu, ia melewati dua M5 lainnya dan memperhatikan tank ketiga yang ada di barisan itu, ia mengenali lambang yang terpampang di sisi kiri turret tank itu, lambang itu adalah milik tim kakaknya Susan yang lebih di kenal dengan tim Kurusetra yang mengambil nama dari tempat pertempuran antara Pandawa dan Kurawa dalam cerita Mahabharata, cerita yang sangat di sukai kakaknya, tank itu sangat terkenal karena sering muncul bersama dengan Turangga dalam setiap pertandingan.

Tank itu terlihat cukup kotor dan mulai di tutupi debu, sepertinya tank itu sudah lama tidak di gunakan dalam latihan atau pertandinga, ia berjalan ke sisi kanan tank itu dan melihat ada sebuah terpal yang menutupi sebagian badan tank itu, ia menarik terpal itu dan menjatuhkannya ke lantai, debu berterbangan dari terpal yang sudah lusuh itu, Susan melihat ada hal yang janggal dari tank itu, ia melihat sebuah tanda seperti bekas tembakan yang menghantam bagian armor samping, ada dua bekas tembakan yang masing masing berjarak sekitar 50 cm salah satunya mendarat dekat dengan logo sekolahnya yang ada di bagian tengah tank.

Susi merasa ada yang janggal dengan hal itu karena biasanya bekas tembakan pasti akan langsung di perbaiki seusai pertandingan, namun mengapa tank kakaknya terlihat sangat terlantar dan di biarkan begitu saja, di tengah lamunannya Husodo memanggil Susi dan memintanya untuk segera kembali karena gerbang sekolah akan segera di tutup.

Susan menyimpan pertanyaan itu di dalam kepalanya dan berjalan ke arah kedua kakak kelasnya yang sudah menunggunya.

"maaf membuat kakak menunggu" ucap Susi merasa tidak enak membuat kakak kelasnya menunggu.

"tidak apa apa ndoro, kami akan melayani Ndoro jika di butuhkan" ucap Husodo dan Yuliana bergantian.

"ngomong ngomong, ada sesuatu yang salah kah dengan tank kita ?" tanya Yuliana.

"tidak ada, saya hanya mengecek tank kak Kartika yang akan saya gunakan nanti, tidak saya sangka kondisinya masih sangat prima" ucap Susi mengutarakan ke kagumannya dengan apa yang di lihatnya.

"tentu Ndoro, tank itu seperti sebuah pusaka buat kami, kami harus menjaganya dengan baik" jawab Husodo menjelaskan bagaimana mereka memperlakukan Turangga.

"oh iya, apa Kurusetra jarang di pakai akhir akhir ini ?" tanya Susi.

"bukan jarang Ndoro, Kurusetra tidak dipakai dalam waktu yang lama" jawab Yuliana.

"karena kakak tidak datang ke latihan lagi ?" tanya Susi lagi.

"betul Ndoro" jawab Yuliana singkat.

"hmmm, kalau bisa saya ingin Kurusetra di kembalikan ke kondisi operasional, jadi jika sewaktu waktu kakak kembali latihan tank nya sudah siap di gunakan" pinta Susi, meski tidak ada jaminan jika kakaknya akan melakukan kegiatan Senshado lagi, ia ingin tetap merawat tank kakaknya itu sebagaimana mereka merawat Turangga.

"baik ndoro, akan saya usahakan" ucap Yuliana mengiyakan permintaan Susi.

"baiklah, terimakasih untuk bantuannya" ucap Susi sambil membungkuk, kedua kakak kelasnya ikut membungkuk dan juga mengucapkan terimakasih.

Susi dan kedua kakak kelasnya keluar dari gedung klub dan berpisah di depan gerbang sekolah.