"Tuh kan, kalau nggak takut, kita mulai sekarang saja!" Ajak Parjo disetujui oleh mereka.
Parjo memasukkan kayu kecil tersebut ke dalam cairan minyak. Setelah itu, dia meletakkannya di atas tanah. Tidak hanya cukup dengan dicelupkan saja. Dia juga menuangkan sisa minyak tersebut.
"Banyak banget, Jo?" Tanya Arga yang jongkok di depan Parjo untuk melihat lebih jelas.
"Nggak apa-apa, biar nanti apinya awet saja sih," kata Parjo.
"Oh gitu ya, tapi apakah nggak bahaya?"
"Ya bahaya, mau api besar maupun kecil, yang namanya api ya tetap bahaya. Hanya saja kita bisa berhati-hati apa nggak?"
Sementara Surya masih diam mencari beberapa daging yang berasal dari tubuh Toni. Padahal tadi kakinya banyak terkena daging dan darah. Namun, ketika kakinya terlepas dari kaki Toni, maka daging dan darah Toni di kakinya seketika hilang tanpa meninggalkan bekas. Namun, sampai saat ini pun Surya masih mencium bau anyir dari darah Toni.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者