webnovel

Chapter 2 - Undangan Diterima

Aku Wahyu, tipikal pelajar SMA normal yg bisa kalian temukan di sudut kota manapun. Kalau dimintai kalimat favorit, aku pilih 'mengalir seperti air'.

Bukan berarti aku kurang menonjol ya.

Sebut namaku di salah satu lorong kelas sekolah. Maka akan muncul image lelaki keren di tiap orang yg mendengarnya, dari junior sampai senior, dari tukang kebersihan sampai guru. Atau begitulah yang kupikirkan.

Delusi indahku dihentikan oleh derasnya banjir fakta. Tapi hei, siapa pula yang butuh kepopuleran kalau bisa hidup aman damai sebagai NPC.

Ya, itulah aku. Wahyu yang muncul di permukaan. Hei, tentu saja hidupku tidak semembosankan itu. Seperti tokoh utama dalam novel-novel remaja di luar sana, aku juga punya 'rahasia keren' ku.

Kalian pernah dengar TSB kan? Sebuah tim misterius yang sedang merajai E-sport di era ini. Aku adalah salah satu dari 9 membernya. Orang orang mengenalku dengan nick Kizuki the Riptide.

Keren bukan.

Biasa saja katamu?

Ya sudah sih. Aku juga tidak terlalu mempedulikan pendapat orang lain. Yang sudah tentu tiada habisnya.

Seperti saat ini, beberapa menit setelah bel pulang berbunyi. Para siswa mulai berkerumun menuju pintu pagar, aku berdiri di atap gedung sekolah, berpose keren sambil menatap ke arah langit dengan sedikit senyum di wajah.

"Panggilan itu akhirnya tiba!" Ucapku setelah membaca e-mail berisi undangan dari Shin, Leader TSB.

(E/N : Chuuni wkwk --)

* * *

Dalam sebuah stadium futsal, dua tim sedang beradu. Satu dengan rompi merah, satu lagi dengan rompi biru.

Belasan menit sejak kick off pertama, bola berpindah pihak untuk kesekian kalinya, dengan dua gawang yang belum tersentuh jaringnya.

Kali ini bola digiring seseorang dengan rompi biru, melewati pemain lawan kedua yang mencoba menghadang. Gerakannya ringkas, didukung dengan tubuh yang atletis dan reflek yang bagus.

Serangan yang sebelumnya memang digagalkan, tapi kali ini dia tidak datang tanpa rencana.

Dia menghindari pemain ketiga yang menghadang, mengoper secara cepat dan akurat ke rekan timnya. Saat perhatian tertuju pada pemegang bola, dia bergerak, menyelinap ke celah pertahanan lawan.

Rekan timnya yang kewalahan mengoper kembali kepadanya, yang sudah siap dengan posisi menendang.

Itu adalah tendangan tempo cepat yang tak terduga, membuat keeper lawan telat merespon. Gol pertama pun berakhir untuk tim biru.

Si pencetak gol, Roup, melakukan selebrasinya. Meniru asal dari pesepak bola yang sering tampil di media sosial.

"Ez bet, hahah."

Setelah sekali dua kali 'toss' dengan rekan-rekan timnya, Roup berpindah ke pinggir lapangan untuk meneguk botol air mineral yang tersedia.

Perhatiannya kemudian ditarik dering notifikasi khusus dari handphone-nya. Yang mana merupakan nada dering khusus yang diaturnya untuk hal-hal yang berkaitan dengan TSB.

Ya, Roup adalah Timens dari TSB. Player yang terkenal dengan gaya bermain yang super presisi, juga dengan 'taunting' khasnya yang menjadi asal julukannya the Mental Breaker.

Roup lantas memeriksa, mendapati sebuah e-mail dari Shin, leader TSB.

"Kenapa Up?" Tanya salah seorang rekannya, tidak sabar memulai kick off kedua.

"Ngga, ini, ada urusan dikit. Dikit aja." Jawab Roup, tentu saja identitasnya sebagai member TSB juga

dirahasiakannya dari semua orang. "Kalian lanjut latihan aja ya, gw udahan dulu."

Mengabaikan seruan 'yah' dari rekan-rekannya, Roup beranjak pergi. Setelah mengambil barang-barangnya.'Akhirnya, meeting offline pertama.' Ucap Roup kegirangan dalam hati.

* * *

"Hei, Ra. Kamu dengar kan?" Tanya Maylinda, memeriksa apakah Shara masih mendengarkan.

Jawaban 'Iya-iya' dari Shara terdengar seperti tidak tertarik dengan topik yang dibawa Maylinda.

Maylinda cemberut, merasa konyol karena sudah bersemangat sendiri. Lagipula panggilan itu belum cukup 3 menit sejak dimulai, dan teman virtualnya alias Shara sudah jenuh duluan. Panggilan yang dimulai Maylinda tepat setelah membaca e-mail undangan dari Shin.

Maylinda yakin kalau Shara pasti menerima e-mail yang sama, mengingat mereka berdua sama-sama anggota TSB.

Maylinda adalah Kuuro, dan Shara adalah Guula.

E-sport merupakan. jenis olahraga yang cukup universal. Selama seseorang memiliki skill, refleks, dan kemampuan-kemampuan mental lainnya yang memadai, Tidak akan ada yang peduli dengan karakteristik fisik yang tentunya sangat beragam. Tentu saja, universalitas tersebut juga berlaku pada jenis kelamin.

Tidak jarang posisi juara dalam sebuah kejuaraan dimenangkan oleh wanita.

Di TiesB sendiri, 2 di antara 9 membernya adalah wanita.Yang keduanya memiliki gaya bermain saling bertolak belakang.

Kuuro identik dengan gaya pasif yang fokus dalam supportif tim dan reaksi terhadap permainan lawan. Tipikal pemain yang mampu memahami dan memanfaatkan arus permainan dalam sekejap.

Sementara itu Gulaa adalah pemain tipe agresif yang akan terus menekan dan membuat lawannya kewalahan. Tipikal pemain yang menciptakan arusnya sendiri.

Begitulah sedikit gambaran gameplay mereka. Yang menghasilkan salah satu chemistry unik dalam TSB.

Memang benar kalau kebanyakan member TSB saling tidak mengenal satu sama lain dalam kehidupan nyata. Shin dan Ryuu adalah pengecualian.

Hanya saja ada energi khusus yang membuat para wanita cepat akrab. Yang menjadi kasus Maylinda dan Shara.

Pertemanan mereka hanya sebatas hubungan virtual. Selain nama asli, mereka berdua bahkan tidak pernah melihat wajah satu sama lain. Mereka juga tidak saling follow akun medsos, semata-mata untuk menghormati peraturan tak tertulis TSB.

"Eh May, jan ngambek gitu dong. Aku betulan denger kok. Ini aku cuma baru bangun tidur aja." Bujuk Shara.

Maylinda paham, tentu saja. Siang di hari minggu adalah 'recharge time'-nya Shara. Salahnya sendiri karena menelpon di waktu yang kurang tepat. Tapi apa boleh buat, sejak dia sendiri terlalu semangat.

Maylinda yang sejak tadi berdiri mulai berbaring di kasur, masih memegang hp favoritnya.

Kamarnya sederhana, semua perabot ditempatkan di tempat yang seharusnya. Masing-masing berfungsi, tidak ada yang berlebihan. Kecuali rak buku putih yang terbuat dari kayu itu, menutupi seperdua dari sisi lebar kamar. Dan mengejutkannya lagi sudah diisi penuh dengan puluhan Manga dari banyak-banyak serial Anime mulai yang populer sampai yang underrated.

Sebuah koleksi Manga milik Maylinda.

"Jadi gimana tadi? Undangan meeting offline?" Tanya Shara terdengar memastikan.

"Iyaa, Pertemuan Offline Pertama TSB loh. Jangan-jangan kamu belum baca e-mail Shin? Huu, tiduran mulu sih." Jawab Maylinda.

Shara sedikit tertawa renyah, untuk kemudian menimpali.

"Iya nih. Aku juga bakal semangat kok kalau jadi kamu, soalnya judulmu lain kan."

Ucapan Shara membuat Maylinda sedikit heran, meski sudah tahu arahnya. "Hah? Judul apaan?"

"Iya judul, Menemui Shin untuk Pertama Kalinya di Sebuah Pulau Pribadi. Behh."

Tawa Shara yang sukses menghantarkan punch line-nya terdengar sedikit mengejek di telinga Maylinda.

"Hei Ra! Plis lah~." Rengek Maylinda.

"Wkwkwk, tenang May. Aku ikut kok. Kan ngga lucu tuh kalau member cewek yang datang cuman kamu." Jelas Shara.

Kali ini Maylinda setuju. Tentu saja tidak akan ada lucu-lucunya sama sekali. Dan pernyataan ikut itulah yang ingin didengarnya dari Shara teman virtualnya itu.

* * *