Sekolah di mana Yi Yun bersekolah adalah sebuah sekolah negeri yang bisa dikatakan sebagai salah satu sekolah paling top di kota itu.
Karena itu adalah sekolah negeri, tentu saja, itu bukan sekolah untuk golongan masyarakat tertentu. Namun, sebagai salah satu sekolah paling top, itu membutuhkan kualifikasi yang sangat tinggi untuk memasukinya.
Hanya yang cerdas diantara yang paling cerdas yang bisa memasukinya. Paling tidak, siswa yang bersekolah di sana sudah dapat berbicara dalam bahasa Inggris ketika mereka pertama kali masuk.
Tentu saja, sebagai negara yang terkenal dengan komprominya di mana segala sesuatu dapat dibicarakan di belakang meja, seseorang yang tidak memiliki kualifikasi masih bisa masuk lewat pintu belakang selama mereka dapat meyakinkan pejabat atau kepala sekolah.
Yi Yun yang cerdas jelas bukan salah satu dari mereka. Dulu, Yi Yun memilih sekolah ini karena Su Yingxue juga bersekolah di sini.
Ketika Yi Yun tiba di depan sekolahnya, dia melihat sekolah itu sudah dipenuhi dengan para siswa.
Yi Yun datang cukup terlambat tapi untungnya pelajaran pagi masih belum dimulai.
Sebenarnya, Yi Yun agak malas datang ke sekolah ini.
Dalam kehidupan masa lalunya, sejak dia menemukan Game Alam Semesta, dia hampir tidak pernah datang ke sekolah di masa-masa awal game itu muncul. Yi Yun menghabiskan hampir seluruh waktunya di dunia Game Alam Semesta.
Namun, karena di masa ini dia dapat memainkan game dengan cukup santai, dia hanya bisa menghabiskan sisa waktunya di dunia nyata.
Sebelum Yi Yun masuk ke gerbang sekolah, dia membuka ponselnya terlebih dahulu. Yi Yun membuka aplikasi Game Alam Semesta yang dapat membantu mengawasi keadaan di dalam dunia game.
Yi Yun membuka aplikasi itu karena dia ingin melihat statistik kota Dove untuk saat ini.
(Pasukan Kota: 60+)
Jumlah pasukan kota yang ditampilkan membuat Yi Yun cukup terkejut.
Dilihat dari jumlahnya, semua pemain yang dia pukuli sebelumnya mungkin memilih untuk bergabung dengan pasukan kotanya.
Ketika Yi Yun melihat daftar nama, dia bahkan melihat nama Kaisar Beruang diantara nama pasukan kota.
"Yah, setidaknya pria besar itu tahu mana yang baik dan yang buruk." Yi Yun tersenyum.
"Namun, jumlah pasukan yang bertambah memang agak terlalu sedikit." Yi Yun menggelengkan kepalanya.
Sebelum game ini benar-benar viral, jumlah pemain baru yang datang hanya menjadi semakin sedikit dari waktu ke waktu.
Mereka yang memainkannya, kebanyakan hanyalah mereka yang sudah terbiasa mengklik situs spam yang tersebar di grub-grub media sosial.
Tentu saja, orang-orang itu juga tidak begitu bodoh. Setelah mereka menyadari kalau game itu benar-benar nyata, tidak hanya mereka tidak membela kebenaran game itu, mereka bahkan dengan marah mengirim banyak kata-kata kutukan, yang membuat game itu hanya semakin terlihat seperti situs spam.
Game ini mungkin tidak memiliki sistem Beta Tester. Tapi para pemain yang menganggap diri mereka sebagai Beta Tester tentu tidak ingin ada lebih banyak Beta Tester.
Jika bukan karena beberapa orang gila yang menunjukkan kekuatan mereka di tengah-tengah keramaian, game ini pasti hanya akan menjadi milik beberapa orang dan lembaga pemerintah.
"Huh." Yi Yun mendesah sebelum menyimpan ponselnya dan berjalan memasuki gerbang sekolah.
Sekolah tersebut memiliki halaman rumput di depannya yang dijadikan sebagai tempat olahraga untuk para siswa.
Meskipun itu hanya sekolah negeri, fasilitas yang dimilikinya sebenarnya tidak kalah dengan sekolah swasta yang memungut biaya mahal. Dan itu bahkan memiliki natatorium-nya sendiri yang cukup mewah untuk menyamai natatorium perhotelan.
Klaim sekolah tersebut sebagai salah satu sekolah paling top jelas bukan omong kosong belaka.
Di sepanjang perjalanannya, Yi Yun melihat cukup banyak foto dan cerita para alumni sekolah tersebut yang sukses di masyarakat. Terlepas dari latar belakang awal mereka yang kebanyakan berasal kalangan masyarakat biasa, tidak ada kekurangand dari para alumni yang berhasil menjadi CEO sebuah perusahaan besar atau tokoh berpengaruh dalam dunia perpolitikan.
Hanya dengan melihat cerita-cerita sukses itu, belum lagi orang tua dari masyarakat biasa, bahkan para pengusaha besar akan lebih memilih sekolah ini untuk sekolah anak-anak mereka.
Bahkan jika mereka tidak menjadi pintar pada akhirnya, berteman dengan orang-orang yang akan menjadi tokoh besar jelas bukan hal yang buruk.
....
Setelah masuk ke gerbang sekolah, Yi Yun langsung berjalan menuju kelasnya.
Yi Yun sebenarnya adalah orang yang agak bersemangat dan bersahabat dengan orang-orang, namun sejak Su Yingxue pergi, dia menjadi agak kurang bersemangat untuk berinteraksi.
Karena itu, meskipun Yi Yun sudah menghabiskan hampir tiga tahun di sekolah ini, dia hanya memiliki sedikit teman.
Yi Yun mungkin dapat berteman jika ada sesama gamers di sekolah ini. Namun, yang menjadi masalah adalah; kebanyakan siswa di sekolah ini adalah para pemuda pemudi terpelajar yang menjadikan pendidikan sebagai kehidupan mereka.
"Kakak ipar."
Tepat ketika Yi Yun masih setengah janan menuju kelasnya, dia tiba-tiba mendengar teriakkan yang agak lembut di belakangnya.
Suara itu terdengar seperti suara seorang wanita muda, tapi Yi Yun yang mengenali pemilik suara tahu kalau itu adalah suara seorang pria.
Berbalik ke belakang, Yi Yun melihat seorang pria muda dengan wajah yang cukup cantik untuk membuat wanita cemburu berlari ke arahnya.
Dilihat dari pakaiannya, dia jelas masih kelas satu.
Su Yu!
Dia adalah adik laki-laki Su Yingxue, dan Yi Yun agak dekat dengannya karena pria cantik itu juga hobi bermain game.
Setiap kali jam istirahat, Su Yu sering mendatangi Yi Yun untuk bertanya tentang game, dan dia bahkan sering meminta Yi Yun untuk membantu menaikkan level game miliknya dengan cara membuat Yi Yun bermain dengan menggunakan akunnya.
Jika itu orang lain, Yi Yun pasti tidak akan mau melakukannya. Yi Yun selalu benci menjadi joki orang lain.
Namun, untuk adik ipar yang satu ini, Yi Yun tidak keberatan melakukannya. Yi Yun selalu menyukai adik ipar ini karena dia bisa menanyakan informasi Su Yingxue melalui dia.
Su Yingxue tidak pernah kembali sejak dia pergi keluar negeri, namun keluarganya masih cukup sering mengunjunginya di luar negeri.
Jika Yi Yun tidak salah ingat, adik iparnya ini seharusnya baru saja kembali dari luar negeri.