Bab 167: Menyeretmu Turun

"Kamu tidak di sana, Sanni?" Erni memasang wajah cemberut.

"Sifat kakak keduamu hanya sedikit lebih kuat daripada Ibu, masih terlalu lembut." Yang Ruxin menoleh untuk melirik Sanni. "Kamu pikir dia berani berdebat dengan seseorang jika mereka datang untuk mencari masalah? Dia mungkin akan memberikan apa pun yang mereka inginkan."

"Kakak perempuan, saya..." Erni merasa sedikit malu. "Saya akan berubah..."

"Itu adalah sifat alamimu, dan meskipun kamu ingin berubah, kamu perlu melakukannya secara bertahap. Kamu tidak perlu malu." Yang Ruxin segera menghibur gadis itu. "Lagipula, jika kita benar-benar perlu berkelahi atau berdebat, cukup Sanni dan saya saja. Kamu hanya perlu tidak terlalu baik kepada semua orang, bisa membedakan antara prioritas, dan terus menjadi wanita yang beradab. Di masa depan, kalau saya sudah menghasilkan uang, saya akan bangun gedung sulam untukmu, dan lalu kita bisa melempar Bola Sulam untuk mencari suami..."