webnovel

Chapter 2 - Pilihan Yang Berbahaya

Setelah berbulan-bulan berlatih, Raka mulai merasakan perubahan kecil pada tubuhnya. Meskipun demikian, hasilnya masih jauh dari harapan. Rasa frustasi perlahan menggerogoti semangatnya. Di tengah keraguan itu, ia mendengar kabar dari teman-teman gym tentang steroid—suplement yang bisa mempercepat perkembangan otot.

"Banyak yang pakai dan hasilnya cepat. Coba saja, Raka," kata Andi, salah satu teman gym yang sudah berpengalaman. Raka menatap Andi, hatinya berdebar. Ia tahu tentang risiko penggunaan steroid, tetapi keinginan untuk segera terlihat seperti atlet bodybuilder mulai mendominasi pikirannya.

Di malam yang sama, Raka tidak bisa tidur. Ia memikirkan segala cara untuk mencapai impiannya. Dalam kegelapan kamar, dia membuka laptop dan mencari informasi tentang steroid. Setiap artikel yang ia baca menjelaskan tentang efek samping, risiko kesehatan, dan dampak jangka panjang. Namun, rasa ingin tahunya semakin membara. Mimpinya untuk memiliki "demon back" semakin dekat dalam bayangannya.

Keputusan itu datang ketika Raka melihat iklan di forum bodybuilding. Seseorang menjual steroid secara online dengan jaminan kualitas. Raka berjuang melawan hati nuraninya. Dia tahu ini berbahaya, tetapi pikirannya terus berputar: "Apa salahnya mencoba?"

Keesokan harinya, dengan tekad yang baru, Raka pergi ke lokasi yang disebutkan dalam iklan. Suasana di sana terasa tegang. Dia berjalan ke sebuah gedung tua, kemudian menaiki tangga ke lantai dua. Rasa gugup membuatnya sulit bernapas.

Saat ia sampai, Raka disambut oleh seorang pria bertato, duduk di balik meja. "Ada yang bisa saya bantu?" tanya pria itu dengan suara berat. Raka mengangguk, suara hampir tak terdengar. "Saya... mencari sesuatu untuk membantu latihan," jawabnya, merasa tidak nyaman.

"Steroid?" pria itu bertanya, menatap Raka tajam. Raka mengangguk pelan. Pria itu tersenyum sinis dan mulai menunjukkan beberapa vial kecil. "Ini bisa membantumu. Tapi ingat, risiko selalu ada."

Raka menatap vial-vial itu, hati berdebar. Dia tahu ini bisa menjadi titik balik—baik positif maupun negatif. "Berapa harganya?" tanya Raka, suara bergetar.

"Harga tergantung jenisnya. Tapi untuk yang ini, kamu perlu bayar dengan tunai," jawab pria itu sambil menunjukkan vial yang paling kecil. Raka merogoh saku dan mengeluarkan uang yang telah ia tabung selama ini. Dengan langkah berat, ia mengambil vial itu dan menyerahkan uangnya.

Setelah transaksi selesai, Raka keluar dari gedung dengan perasaan campur aduk. Ada rasa bangga, tetapi juga ketakutan. Apa yang telah ia lakukan? Namun, rasa putus asa untuk mencapai impiannya mengalahkan semua keraguan.

Di rumah, Raka menyimpan vial itu di tempat rahasia. Dia tahu bahwa langkah ini bisa mengubah hidupnya. "Semua ini demi mimpi," bisiknya, bertekad untuk memulai siklus baru dalam perjuangannya.

Sebelum tidur, Raka memandang diri di cermin, berjanji pada dirinya sendiri. "Aku akan membuktikan pada mereka semua bahwa aku bisa jadi seorang bodybuilder sejati." Saat itu, rasa percaya diri yang baru lahir mulai mengisi ruang kosong dalam hatinya. Namun, ia tidak menyadari bahwa jalan yang dipilihnya bisa membawa konsekuensi yang tidak terduga.