"Kita sampai," ucap Haris sesaat setelah dia menginjakkan pedal rem di kereta besi yang sedari dia kemudikan.
"Ayah dan bunda sudah siap?" tanya Hera sambil melirik ke arah kedua orang tuanya secara bergantian.
"Siap tidak siap kita harus siap 'kan, Ra? Kita nggak punya pilihan selain siap 'kan?" tanya Haris dengan nada yang terdengar sudah seperti orang yang lapang dada. Pun sama dengan Ghea yang telah yang tidak ada lagi beban di dadanya saat ini. Pasangan suami istri itu rasanya sudah sangat ikhlas untuk melepaskan dua orang bayi yang telah mereka jaga sejak kecil siapa lagi kalau bukan Chandra Kumara Aji Setiawan dan juga Monalisa Awandana Setiawan.
"Tapi aku dan adik-adik nggak, Yah." Haris dan Ghea langsung saling pandang saat mendengar apa yang dikatakan oleh Hera barusan. Berat? Mungkin kata itu saja tidaklah cukup untuk menggambarkan bagaimana perasaan Hera.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者