webnovel

FORBIDDEN LOVE {CHAE'LISA}

Lisa dan Rosé dua orang gadis remaja yang berawal dari hanya berteman hingga mereka memutuskan untuk berpacaran, namun kisah cinta mereka tidak terbilang mudah, banyak pihak menentang hubungan mereka, hanya karena mereka tinggal di negara dan dimana pemikiran orang-orang masih terbilang banyak yang tertutup akan hubungan sesama jenis. Akankah mereka berjuang untuk cinta mereka dan berakhir bahagia? atau salah satu dari pasangan itu menyerah akan hubungan mereka? ~~~~

cindy_blink · RPS同人
分數不夠
4 Chs

CHAPTER _ III

~~~~

Halo Blink's, maaf ya setelah beberapa abad ini aku baru bisa update lgi, dan gak lupa aku mau ucapin buat semua reader's yg udh kasih vote, comment, dan menunggu cerita ini update.

Oh iya aku mau ingetin klo latar belakang di cerita ini campuran antara Korea dan Indo ya, kyk peraturan sekolah dll aku pake peraturan sini, alasan nya? karna aku gak tau aturan disana or aturan sekolah sana hahahaha

okeeiii gak usah lama" ya hahaha

selamat membaca dan maaf jika ada typo ataupun kesalahan lain nya.

jangan lupa vote, comment nya yaa guys.

love love love

_CB_

~~~~

~~~

~~

Tak lama Lisa pun kembali ke meja mereka membawa makanan untuk dirinya dan juga Rosé.

"Satu kimbap dan satu jus mangga untuk my princess" ucap Lisa sembari menaruh makanan dan minuman di depan Rosé, jangan lupakan kedipan mata nya saat Rosé menoleh.

Rosé yang mendengar godaan dari Lisa hanya bisa tersenyum malu dan menyelipkan rambutnya ke telinga.

"makasih Lisa" jawab Rosé

Mereka pun melanjutkan makan mereka dengan diselingi berbincang-bincang lebih tepat nya mereka bertiga menanyakan tentang Rosé saat di Australia.

Bel pun berbunyi dan mereka melanjutkan pelajaran untuk hari itu.

Setelah sekian lama mereka mendengarkan penjelasan guru dan melawan rasa bosan mereka akhir nya bel sekolah berbunyi.

"Baik anak-anak, untuk hari ini cukup sampai disini saja, siang semua nya"

Pak Daesung pun membubarkan kelas. semua murid pun segera merapikan semua buku dengan cepat agar mereka bisa cepat keluar dari kelas sudah mereka anggap seperti neraka.

"Chaeng, kamu langsung pulang kah?" tanya Lisa yang sudah selesai merapikan bukunya.

"Sepertinya langsung pulang Lis, kenapa memangnya?" jawab Rosé yang masih sibuk merapikan buku.

"Mau keliling sekolah dulu gak Chaeng?" ucap Lisa dengan nada sedikit berharap.

"Boleh Lis, tapi memang nya kamu gak apa nemenin aku dan gak langsung pulang?" tanya Rosé yang akhir nya selesai memasukkan semua buku dan alat tulis.

"Gak apa Chaeng, aku gak ada acara kok habis ini, ayo" Lisa pun berdiri, begitupun dengan gadis berpipi chipmunk itu langsung menyusul Lisa berdiri dan mereka langsung keluar kelas.

Sesekali Lisa memberitahukan ruangan-ruangan yang sudah mereka lewati.

Selama berkeliling Rosé sesekali melirik ke arah Lisa, dan tanpa disadari sekarang Rosé menatap wajah Lisa dengan seksama, mata yang bulat, hidung mancung, dan tidak lupa juga bibir tebal Lisa yang sedang bergerak saat ia sedang bicara.

"Lisa, kenapa kau sangat menawan? mungkinkah aku suka dengan Lisa? apakah mungkin, kita baru saja ketemu, dan kita sama-sama seorang wanita, tapi lihat lah bibirnya yang sangat kissable, aku penasaran seperti apa rasanya jika aku menciumnya" ucap Rosé di dalam benak nya.

"OMG, apa yang sudah ku pikirkan, Chaeng-ah kenapa kau sangat byuntae sekali" lanjut Rosé sedikit menggelengkan kepalanya.

"Ada apa Chaeng? ada sesuatu dimuka aku?" tanya Lisa yang sadar kalau Rosé menatap dirinya.

"Ah.. gak kok Lis" jawab Rosé yang sedikit gagap dan langsung memalingkan muka nya menghadap arah lain.

"Eeii, kamu terpesona ya lihat wajahku yang menawan ini? hati-hati, nanti kalau kamu tatap aku terus jatuh cinta loh hahaha" ucap Lisa dengan rasa percaya dirinya dan menunjukkan smirknya.

"Ih percaya diri banget kamu Lis" Rosé yang malu pun langsung memukul pelan bahu Lisa, dan sedikit menunduk untuk menutupi pipi nya yang bersemu merah.

karena malu Chaeng pun sedikit mempercepat langkah nya tanpa melihat arah depan.

"Chaeng aw.." belum sempat Lisa teriak, suara sedikit keras sudah terlebih dahulu mendahului nya.

*TAANK*

"AAWW!!" teriak Rosé yang merasa sakit dibagian jidat nya.

Dengan cepat Lisa langsung menghampiri Rosé dan langsung memegang pundak Rosé.

"Astagaaa! kamu gapapa Chaeng? aduh, aku baru aja mau teriak 'awas' kamu nya udah kena tiang duluan" ucap Lisa sedikit panik dan khawatir.

"Iya Lis, gpp kok, aku juga yang salah, bukannya jalan liat depan malah nunduk"

"Chaeng.. itu.. Jidat kamu sedikit memar, kita ke UKS sekarang ya" tanpa menunggu jawaban, Lisa segera membangunkan Rosé dan menarik pergelangan tangannya.

~

Setelah sampai di UKS

"Permisi" Lisa pun mengetuk pintu, tapi tidak ada jawaban dari guru penjaga, mereka pun akhir nya masuk dan Lisa sedikit kebingungan.

"Aduh guru nya gak ada pula, kamu duduk dulu ya di ranjang, biar aku cari salep, biar memar nya gak makin parah"

Lisa pun langsung mencari obat di rak.

Setelah menemukan salep yang dikira nya untuk mengobati memar Lisa pun segera menghampiri Rosé yang terduduk di ranjang sambil memegangi kepalanya.

Ketika lisa sedang mengobati memar Rosé, tak sengaja mata mereka beradu pandang.

"Kalau dilihat dari dekat kayak gini Chaeng benar-benar terlihat cantik, dari jauh aja udah menawan apalagi ini yang dilihat dari dekat, mata nya yang cantik, hidung nya yang lucu dan menggemaskan, pipi chubby yang sangat mirip chipmunk, bibir nya yang sangat sexy"

batin Lisa saat menatap wajah Rosé.

"Kenapa Lisa menatapku seperti itu? Kenapa pula jantung ku berdebar seperti ini? Tidak mungkin aku beneran suka sama Lisa kan? Lagi pula gak mungkin juga Lisa suka sama aku, dinegara ini hal ini masih tabu, ini salah" batin Rosé saat menatap Lisa.

Tanpa disadari, tangan Lisa sekarang sudah turun menangkup pipi kanan Rosé, tatapan yang awal nya hanya menatap mata dan wajah kini sudah menatap bibir sexy gadis didepannya. Rosé pun tanpa sadar sudah menatap bibir tebal Lisa.

Lisa pun mendekati wajah Rosé secara perlahan agar tidak membuat Rosé tersentak kaget. Melihat Lisa yang mulai mendekatinya, Rosé pun tanpa sadar membasahi bibir bawah nya. Kini bibir mereka sudah sangat dekat hingga mereka bisa merasakan hembusan nafas masing-masing.

Tepat sebelum bibir mereka bersentuhan tiba-tiba pintu terbuka. Dengan cepat mereka menjauhkan wajah mereka, Lisa segera mengambil salep dan berusaha menutupnya, sedangkan Rosé hanya bisa menunduk sambil berpura memegangi kepalanya.

"Oh? ada apa ini? kamu kenapa?" tanya seseorang yang baru saja masuk

"I.ini bu, tadi dia jidat nya kena tiang dan sedikit memar jadi aku berusaha mengobatinya" jawab Lisa sedikit gugup.

Ternyata orang yang barusan masuk ialah Bu Jessi guru penjaga UKS.

"Ya ampun, kamu gapapa? tapi kenapa muka kamu merah? kamu demam?"

tanya Bu Jessi dan segera menempelkan tangannya ke dahi Rosé

"A.aku gapapa bu, hanya sedikit pusing karena kena tiang, ini merah mungkin karena tadi makan pedas bu" jawab Rosé tak kalah gugup.

"Oh gitu, ya sudah ibu mau membereskan barang dan setelah itu mengunci ruangan ini" jelas guru tersebut sambil membereskan barang-barang.

"Baik bu, kami juga permisi untuk pulang" jawab Lisa dan memberikan anggukan kepada Rosé untuk segera keluar dari UKS.

Setelah mereka keluar dari UKS mereka pun berjalan menuju gerbang sekolah, kedua nya saling diam dan canggung, Lisa hanya terus mengelus tengkuk leher nya, sedangkan Rosé sedang berusaha menormalkan kembali degupan jantung yang dia rasakan.

"Ehem.. hmm.. kamu pulang naik apa Chaeng?" tanya Lisa berusaha mencairkan suasana.

"Aku pulang sendiri Lis, mungkin naik bis atau taksi" jawabnya dengan nada sedikit ragu.

"Kalau gitu biar aku yang antar kamu pulang" jawab Lisa dengan cepat

"Eh? gak usah Lis, nanti kamu repot, biar aku pulang sendiri aja, aku bisa sendiri kok" tolak Rosé

"Eii, sama sekali gak kok Chaeng, aku gak mau kamu pulang sendiri, kamu kan baru aja pindah kesini kalau dibawa keliling sama supir taksi atau kamu ketemu orang jahat gimana? bahaya Chaeng-ah"

tanpa menunggu jawaban Rosé dia langsung menarik nya menuju parkiran sekolah. Rosé pun akhir nya hanya bisa pasrah dan kebetulan ia juga masih tidak terlalu hafal akan rute atau jalan di seoul, ditambah perkataan Lisa yang masuk akal dan berhasil membuatnya berpikir dua kali.

Setelah sampai di parkiran sekolah Lisa pun menuju mobil sport kuning nya, ia pun membukakan pintu untuk Rosé, yang dibukakan pintu pun merasa sedikit tersentuh dengan sikap manis seorang Lisa.

"Makasih" ucap Rosé tersenyum malu.

Lisa menjawab nya hanya dengan senyuman dan anggukan kemudian menutup pintu penumpang dengan lembut dan segera lari menuju pintu pengemudi.

Setelah masuk, Lisa segera menyalakan mobil nya, sebelum memasang seatbelt ia melirik kearah Rosé, ternyata gadis itu belum memakai seatbelt nya, tanpa basa basi ia pun mendekati tubuh gadis yang sedang melamun itu dan otomatis wajah kedua nya kembali berdekatan.

Rosé yang mendapati wajah dekat Lisa pun tersentak kaget karena wajah nya sangat dekat, ia pun berpikir kalau Lisa ingin mencium nya, dengan cepat ia memejamkan mata dan jantungnya kembali berdetak tak karuan.

Beberapa detik berlalu ia pun heran karena tak merasakan bibir lembut Lisa, namun ia malah mendengar sedikit kekehan kecil, dan usapan tangan gadis berponi itu di pucuk kepala nya,

"Kenapa kamu tutup mata Chaeng? kekeke, kamu lupa gak pake seatbelt, my princess" itulah ucapan Lisa saat mengelus surai rambut Rosé dengan lembut.

Rosé yang mendengar itu hanya bisa merutuki dirinya sendiri karena sudah berpikiran yang tidak-tidak, dengan cepat ia membuka matanya dan mendapati gadis berponi itu sudah kembali pada posisi duduk di belakang kemudi setir, dan segera menjalankan mobil sport itu membelah jalan raya yang sedikit ramai di sore hari.

15 menit kemudian mereka pun sampai di apartemen Rosé.

"Kamu tinggal sendiri Chaeng?" tanya Lisa saat mobil nya sudah berhenti di parkiran apartemen.

"Iya Lis, aku tinggal sendiri, eomma sama appa tinggal di Daegu, daripada aku harus pulang pergi Daegu - Seoul jadi aku sewa apartemen, lumayan tidak jauh dari sekolah, dan seperti nya ada beberapa teman sekolah kita yang juga tinggal di apartemen ini" jawab Rosé saat dirinya sudah keluar dari mobil.

mereka pun naik lift menuju lantai 8.

"Besok aku jemput ya Chaeng?" ucap Lisa setelah mereka sampai di depan unit yang menunjukkan nomor 818.

"Gak usah Lis, aku gak mau bikin kamu susah, aku bisa naik bis" jawab Rosé

"Gak kok Chaeng, kebetulan dari rumahku ke sekolah melewati apartemen mu ini" ucap Lisa tersenyum

"Tapi Lis.." saat Rosé ingin menjawab kembali, Lisa langsung memotong perkataannya.

"Aku gak terima jawaban 'tidak' darimu Chaeng" potong Lisa dengan mengangkat tangan nya mengelus pipi chubby gadis di depannya itu sembari memberi senyuman manis.

menerima perlakuan manis dari gadis berponi itu Rosé hanya bisa tersipu malu dan menganggukkan kepala nya.

"Nice.. Lucu banget sih pipi mu ini Chaeng" kini Lisa sudah mencubit gemas kedua pipi Rosé dengan kedua tangan nya

"Ish Lisa! sakit~" rengek gadis yang pipi nya kini sudah sedikit memerah akibat cubitan.

"Hehehe maaf Chaeng, habis pipimu ini lucu sekali, seperti chipmunk"

Rosé pun memanyunkan sedikit bibir nya, tanpa ia duga Lisa dengan cepat mengecup pipi nya sembari berkata

"Maaf Chaeyoung-ah" bisik Lisa dengan suara serak nya di kuping Rosé, dan kembali mengecup lembut pipi chubby itu.

Rosé yang kaget pun membelalakkan matanya dan ia merasakan jantungnya yang berdetak lebih cepat dan pipi nya yang memerah.

"Aku pulang dulu ya, see u tomorrow princess" Lisa mengedipkan mata nya dan sedikit terkekeh melihat muka Rosé yang masih kaget dan merah seperti tomat.

Rosé yang masih mematung dengan memegangi pipi nya pun tersadar setelah mendengar suara lift. Setelah melihat Lisa yang sudah memasuki lift ia pun memutuskan untuk masuk kedalam dengan keadaan jantung yang masih berdetak tak karuan.

"My God, kenapa aku merasa sangat nyaman didekat Lisa? dan ada apa dengan jantungku yang menggila ini? tidak mungkin aku jatuh cinta dengan Lisa kan?" ucap Rosé sambil memegangi jantungnya namun seulas senyuman terukir di bibir nya.

----

Malam pun tiba dan Rosé pun bersiap ingin tidur, namun saat baru ia merebahkan dirinya di kasur tiba-tiba handphonenya berbunyi menandakan ada pesan masuk.

> Lisa : "Malam Chaeng"

> Lisa : "Aku ganggu gak?"

mendapat pesan itu seketika seulas senyuman terukir di bibir Rosé, tak butuh lama ia pun membalas pesan Lisa.

< Rosé : "Malam juga Lisa"

< Rosé : "Gak ganggu kok Lis, aku baru aja mau tidur"

> Lisa : "Oh maaf Chaeng, kalau gitu kamu tidur aja"

< Rosé : "Hahaha bercanda aku Lis, aku masih belum ngantuk kok"

< Rosé : "Ada apa lis?"

Setelah pesan terakhir itu ia tidak mendapatkan balasan langsung dari Lisa, merasa bingung akhirnya ia memutuskan untuk bersiap tidur, mungkin Lisa tertidur pikirnya, setelah mematikan lampu utama ia pun menyalakan lampu tidur di sebelah ranjang nya.

Baru saja ia ingin memejamkan matanya handphone nya kembali berbunyi.

> Lisa : "Gak apa-apa kok Chaeng, cuma mau mastiin aja kamu udah tidur apa belum"

> Lisa : "Sekali lagi maaf ya tadi aku tiba-tiba cium pipi kamu, beberapa kali pula"

Membaca chat itu Chaeng langsung memegang pipi yang tadi dicium oleh Lisa, dan ia langsung merasa aliran hangat kini menjalar ke pipinya.

< Rosé : "Iya Lisa, gpp kok, jangan minta maaf terus"

> Lisa : "Hehehe iya my chipmunk, ya sudah kamu tidur, sudah malam, see u tomorrow chipmunk"

< Rosé : "Ih Lisa aku tuh bukan chipmunk, huh..

yaudah aku tidur, kamu juga jangan begadang ya, sekali lagi makasih untuk hari ini, see u tomorrow too Lis"

> Lisa : "Hahaha, pipi kamu itu mirip chipmunk, apalagi pas lagi makan.

oke aku juga tidur, night my Chaeng-ie"

Setelah mengucapkan selamat malam, Rosé pun memutuskan untuk menaruh hp nya di meja sebelah kasur nya.

----

Sinar matahari pagi yang menyilaukan kini sudah menerangi salah satu sudut kamar seorang gadis yang masih terlelap.

Tak lama alarm gadis itu berbunyi dengan kencang agar sang empunya segera terbangun dari mimpi indahnya.

Mendengar alarm nya berbunyi dan mengagetkannya, gadis itu dengan rasa kesal segera mematikan namun bukannya bangun ia memilih untuk kembali tidur.

5 menit kemudian saat gadis itu ingin memasuki dunia mimpi tiba-tiba alarm nya kembali berbunyi, dengan terpaksa dan dengan kesal nya gadis berpipi chubby itu bangun dan mematikan alarm.

"Haish baru juga mau mimpi udah bunyi lagi"

Begitu lah gerutuan seorang Park Chaeyoung di pagi hari. Ia pun segera berjalan dan masuk ke kamar mandi.

Setengah jam berlalu dan kini gadis itu sedang bersiap memakai sepatunya. Namun tiba-tiba bel apartemen nya berbunyi.

"Siapa ya?"

Tanya nya kepada diri sendiri sembari melihat layar kecil yang terhubung ke bel apartemen nya.

"Lisa? astaga dia beneran jemput aku?" ucapnya dalam hati.

Sebelum Lisa sempat memencet bel lagi, Chaeng dengan cepat berbicara

"Sebentar Lis, aku pakai sepatu dulu!" teriak chaeng dan dengan cepat memakai sepatu nya.

Setelah selesai ia membuka pintu dan ia langsung melihat senyum cerah seorang Lalisa Manoban, hal itu tentu membuat rosé tersenyum dan merasa bahwa senyum Lisa bisa membuat harinya menjadi indah.

"Pagi chipmunk ku, sudah siap berangkat sekolah?" tanya Lisa masih dengan senyum yang merekah.

"Pagi juga Lisa, iya sudah siap, kenapa kamu beneran jemput aku? aku gak mau kamu repot" ucap Rosé sedikit memanyunkan bibir nya karena merasa tidak enak.

"Aku udah bilang kan kalau memang ini kemauan aku sendiri, kamu sama sekali gak bikin aku repot kok Chaeng, ayo kita jalan sekarang sebelum kita kesiangan"

Tanpa menunggu jawaban Rosé ia langsung berjalan menuju lift, sehingga mau tidak mau gadis chipmunk itu mengikuti nya tentu dengan seulas senyum yang masih terukir di bibir nya.

~~

~~~

~~~~

~~ TBC ~~