webnovel

FIREFLIES : first love

Simon merasa tak pernah merasakan cinta sekalipun dirinya telah banyak berpacaran dan tak jarang berhubungan intim dengan wanita bahkan yang umurnya jauh lebih tua darinya. Ia selalu merasa hampa dan tak mengerti apa itu cinta ? kasih sayang ? mungkin tak hanya sebatas itu. Ia menjadi dingin dan tak berperasaan. Ia telah mati rasa. Namun semua berubah saat seorang pemuda yang adalah adik tingkatnya datang untuk memintanya menjadi model majalah kampus. Pemuda tinggi dengan rambut cepak yang suka sekali membawa kamera ternyata adalah anggota club jurnalistik. Di balik lensa kamera itu, hatinya berdebar. Mungkinkah ia sedang jatuh cinta ? Pada lelaki juga ?!!! "YANG BENAR SAJA !!" "sebaiknya kau terima saja jati dirimu sebenarnya~" "Pergi atau sepatu ini akan masuk ke mulutmu !"

JieRamaDhan · LGBT+
分數不夠
165 Chs

143

Detak jam dinding turut menjadi simponi syahdu pada dini hari yang sepi. Angin melolong liar seperti hewan buas di luaran motel. Rintik air benar-benar menghilang, menyisakan kubangan air bekas yang menggenang di beberapa tempat. Tanah becek, jalanan licin, gesekan antar dedaunan, mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing. Seakan tak ingin ikut campur pada hal apapun yang bukan kepentingan mereka. Suara alam mengisyaratkan bahwa sebenarnya alam diam-diam turut andil menjadi saksi bisu.

Berbanding terbalik dengan keselarasan alam di luar, pemandangan di sini agaknya sedikit kacau. Barangkali 'kapal pecah' cukup pas sebagai pengibaratan keadaan di dalam motel satu ruangan tanpa sekat. Beberapa helai pakaian tergeletak begitu saja, terbuang tanpa kepedulian, menyaksikan dalam diam apa yang sedang di lakukan oleh pemiliknya.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者