Panas dan teriknya matahari membuat Earl mengikat rambutnya agar ia tidak banjir keringat ketika sampai di supermarket. Ia mempercepat langkah kakinya sekarang, kulitnya sudah memerah tanda Earl harus segera berteduh agar ia tidak mejadi kepiting yang sudah matang.
Triiingg
"Ah! Tunggu aku!" Teriak Earl.
Ia sudah ingin mengangkat ponselnya ketika ia melihat sebuah bus yang berhenti di halte. Dengan cepat Earl melangkah dan berlari kecil mengejar bis agar supir tidak segera menutup pintu busnya.
Earl segera mencari tempat duduk yang kosong dan mendudukkan diri setelah ia mengatur nafasnya dan kemudian membuka tas untuk mengecek ponselnya. Tapi alisnya mengkerut ketika melihat sebuah nomor di layar ponselnya.
Ia sempat mengira Arthur yang meneleponnya. Earl sedikit tenang sekarang karena Arthur pasti masih tidur.
"Arthur pasti akan mengamuk begitu tahu aku tidak di rumah." Gumam Earl yang tidak ingin memikirkan bagaimana Arthur menyiksanya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者