Ruby Sadar dari pengaruh Obat biusnya,Iya terkejut dengan semua Alat kesehatan yang tertancap di tububnya..,,Selang Infus dan Oksigen, Mesin pendeteksi detak jantung dan tekanan Darah,Juga Suster jaga di Sampingnya.
"Aahk...,,Perutku...,Sakit..,, Saat Ruby berusaha Bangkit.
" Nyonya tenang dulu jangan Banyak gerak,Nanti jahitannya terbuka..!! Ucap Suster.
"Jahitan Terbuka..?? tanya Ruby, " Ya..Nyonya Anda habis Oprasi Caisar.. karena Anda Keguguran.. !! Ucap Suster.
Sontak Ruby Histeris, "Tidaaaaak.....,,Oh...Anakku...,,Hiks..Hiks...,,
Tangisan Ruby terdengar dari depan Pintu Oleh Martin.
" Sayang kau Sadar..?? Tanya Martin
Ruby Hanya terdiam memandang Martin, dan ini membuay Martin Salah Tingkah.
"Sayang apa kau masih Syock..?? tanya Martin
Air mata Ruby kembali deras,Iya tersedu-sedu
" KALIAN PEMBUNUUUUUUUHHHHHH..,,,
Pekik Ruby, "Kenapa Anak ku yang tidak berdosa yang menanggung Kecemburuan Istrimu Martin..??? Ucap Ruby.
" Sayang Ia Sudah Ku penjarakan..!! Kau Jangan hawatir..,,Balas Martin.
"Kau fikir itu Cukup...,,Hiks...hiks...hiks...,Anak ku...,,Anakku...Kembalikan Anakku..Martin..?
Ucap Ruby Histeris.
Martin Mendekati Ruby, Iya mendekap Ruby erat, " Tenang lah Sayang..tenang..,Kita Bisa Punya Bayi lagi Setelah ini..,, Bujuk Martin.
"Tidak Ada Selanjutnya..,,Aku mau kita Berpisah...,, Kau Sudah sangat menyakitiku Martin..!! Ucap Ruby.
Martin mengisyaratkan Agar perawat Memberikan Suntikan Penenang, Lalu Perawat pun Menginginkan Obat penenang Pada Ruby, Lambat laun Ruby melemas Tertidur dalam Dekapan Martin,Iya Merebahkan Ruby Kembali dan Berucap,
" Kau tidak Akan Ku lepaskan Selamanya sayang.." Ucap Martin sambil Mengecup Kening Ruby.
keesokan harinya, Ruby terbangun Karena Sinar Matahari yang sangat Terang menyinarinya..,"uhh...siapa yang membuka Gorden.. sih..?? Gerutu Ruby.
"Aku..ini Sudah tengah Hari..,, Ucap Martin.
Ruby Berusaha Bangun, Iya ingin Ketoilet.
" Sebentar tunggu di sana...!! pinta Martin.
"Aku mau pipis..kenapa tidak boleh..??
" Bukan begitu, Itu lihat selang infusmu..??
ucap Martin..,
Entah Kenapa Ruby Jadi agak berani Berbicara dengan Martin Lantang, Biasanya iya Takut, apa mungkin karena sudah kehilangan Anaknya ? maka hilang juga Rasa takutnya..?.
"Suster Bantu.Aku...!! Pinta Ruby.
Akhirnya Iya Ke toilet dengan Suster yang membantunya.
" Apa Ruby tidak nyaman ku bantu?? benak Martin.
Iya keluar dari Kamar, Meminta Sam,, Membuatkan bubur Ringan Untuk Ruby.
Setelah Keluar dari Kamar Mandi, Ruby mendapati Bubur Hangat Di Sampingnya.
Ia memakannya Walau bagaimanapun Ruby harus Sehat,Setelah itu Dengan Segera Suster menyuntikan Obat pada Infusannya.
Ruby Hanya Terdiam Menatap Taman yang iya tanami ,sudah mulai berkembang, dan bibit Sayuran pun Hidup Semua.
"Senangnya melihat kalian Hidup bebas...
" Tuhan Kenapa Aku terjebak di sini.?? Dosa Apa di masa lalu, Sehingga Aku pantas menerima ini..??? Ruby berbicara Sendiri.
Ternyata Martin Selalu mengawasi Ruby,dari CCTV nya,Hatinya Sangat Sakit. Saat ini Mengingat Perbuatan dahulu, Dan Saat ini Ia Sangat mencintai Ruby.
Martin Menggebrak Mejanya..."Semua ini Gara-gara Kau Sandy..!! Ucap Martin.
Lalu..,,Mengontak Pengacaranya.
"Pengacara 'Bram...Tolong Buat Tuduhan Berlapis Pada Sandy mantan Istriku, Dengan Pembunuhan Berencana Terhadap Istriku Ruby Yang Sedang Mengandung..,,
" Baik Tuan Martin..,,Ucap Pengacara Bram"
Beberapa Hari kemudian Sandy di Di Dakwa 15 Tahun Penjara, Ayahnya Tuan Gustav Sangat Marah Atas Perlakuan Martin, Sedangkan Martin Sudah mengembalikan uang Investasinya, Gustav Bergegas Pergi Ke Kantor Jimmy Dengan Tergesa-gesa.