"Opa Darwin, udah repot-repot menyuruh orang buat mendekor kamar ini dengan banyak mawar. Wangi banget," ucap Kanaya ketika menapakan kakinya di seluruh penjuru ruangan kabin eksklusif itu. Memperhatikan design interior juga dekorasi ruangan yang dibuat romantis.
"Aku rasa, daddy yang punya ide ini," guman Keenan.
"Ah, tas kamu, mana? Bentar lagi jam tujuh," tanya Keenan, sambil mencari tas itu di dalam kamar.
Kanaya meminum obatnya, dengan dibantu Keenan. Setelah itu, mereka duduk di sisi ranjang. Sama-sama terdiam beberapa saat. Suasana menjadi sangat canggung.
Kedua mata mereka sama-sama tertuju pada bingkisan hadiah, di atas nakas, yang diberikan oleh teman-teman mereka, semalam sebelum keesokan paginya mereka melangsungkan pernikahan.
Berkutat dengan pikirannya masing-masing. Akan mereka apakan hadiah-hadiah itu. Teman-teman mereka seolah lebih tahu, apa yang Keenan dan Kanaya butuhkan.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者