Hari ini, adalah hari audisi. Bryan agak deg degan, tapi dia sudah mempersiapkan semuanya. Dan berharap ia lolos.
" Anjir, gue deg degan 😭 "
" Santai aja kalii, banyak berdoa. Semoga lo lolos "
Bunda Bryan juga ikut melihat anaknya yang akan audisi untuk pertama kalinya.
Roda mobil pun bergerak, menuju tempat audisi Bryan.
Bintang 🏌🏻
Oii
Haa?
Lagi di jalan nih
Semoga loloooosss yaaak, yang di Indo ngedoain lo
Iyaaa makasii
PAP coba
Males ah, memo udah mau abis
Canda, yaudah. Banyak berdoa aja semoga lolos
Iya
Mobil berhenti di sebuah gedung, perlahan rasa ga PD itu hilang dari benak pikiran Bryan.
" Sekarang, kita tunggu aja "
" Okeee bundaa "
" Tenang aja bro, kamu pasti bisa! "
" Makasi Rierooo "
" Lolos ya kak, Amira doakan sampai sukses "
" Iyaaa miraaa "
Akhirnya, Bryan melangkahkan kaki nya menuju ruang audisi. Dan mulai menyanyi...
" Oke, selamat ya. Kamu lolos, dan masuk ke babak berikutnya. Kamu bisa menunggu beberapa menit untuk sertifikat nya "
" Baik, terimakasih "
Bryan melangkahkan kaki, dengan hati yang berbunga bunga.
" Gimana gimanaaa? "
Tanya bunda, Amira, dan Riero
" Huft, lolos kok "
" Syukurlah, selamat yaaaa. Sekarang, ngambil sertifikat nya dimana? "
" Mungkin lagi di proses, tunggu aja "
" Okay "
15 menit kemudian..
Finally, sertifikat Bryan telah mendarat di tangan nya. Mereka berempat kemudian pulang setelah menunggu Bryan audisi.
Malam harinya...
" Amira, pasti pacaran ya "
" Kakak kok tau si? "
Bryan memutar malas matanya, dan menghela nafas.
" Ada deh "
" Kasi tau ga? "
" if I say no, it means no "
" Sok Inggris deh "
" Sehari sebelum audisi, kakak ngecek hp kamu. So...ketauan deh, kamu ngepin chat nya si Rio plus, nama kontak nya pake lope lope HWHW 🤪 "
" Dih, jangan kasi tau bunda lho kalo "
" NYE NYE NYEE, kasi tau ah "
" Ohh, yaudah aku kasi tau kakak suka pulang malem "
" Dih, mana pernah. Paling pas vacation bareng Riero doang "
" Hish, pliss. Jangan kasi tau bunda "
" Iyain "
Keesokan harinya..
" Hai rieroo, "
" Haii, jugaa "
" Gimana soal kakak kamu? "
" Gitu deh, belum pulang ke rumah "
" Ouh.. semoga bisa segera pulang kerumah "
" Aamiin "
" Btw, hari ini Du yang bagiin PR hari Rabu kan. "
" Iya, tapi dia belum dateng. "
" Iyaaa, kita tunggu aja "
Disisi lain..
" BERANI LAGI LO? "
" ma-maaf dong. Gue ga sengaja "
" GA SENGAJA KATA LO? HUM.. GUYS, KASI TAU DIA "
" siap? sini, masuk ke kamar mandi "
" Eh? Lo mau ngapain gue? "
Byur...
Air mengguyur di sekujur tubuh Du. Mark, dan Xaver mengunci pintu kamar mandi. Dan meninggal kan Du yang kedinginan.
" Huft, kena lagi deh. Yaudah deh, paling istirahat bisa keluar "
Ini bukan kali pertama Du menerima Bullyan dari geng Jeno. Sudah sekitar 4 kali ia menerima Bullyan dari geng Jeno.
" Lama banget si, gilaaa ih gue ga tahan mau liat nilai nyeee "
" Sama, apa si Du kena bully lagi? "
" Ga anjir, pasti nggak. Kemaren kan udah damai ga mungkin dong "
" Kan kali aja "
" Dah lah, gue kebelet. Pelajaran nya masi kosong kan? So, JAMKOOS "
" Lama lu, buruan dah. "
" Iye iye "
" Haloo? Ada orang? " Du mencoba memanggil seseorang, siapa tahu ada yang bisa mengeluarkan dirinya.
" Itu suara Du? "
" Du? Itu lo? "
" Iyaa, gue ada di kamar mandi sebelah. Keluarin gue bisa ga? "
" Pake apaan "
" Mikir dong "
" Lagian, lo ngapain di sini? "
" Dibully lagi gue, Ama geng nya si Jeno"
" Aelah dia lagi, nyusahin amat si "
" Dia naro kunci nya di bawah wastafel kayak nya, coba lu liat"
" Bentar, "
" Ada ada, tapi yang mana satu? Ada 3 anjir "
" Yang tengah kali, coba bentar deh "
" Yang bener lu, awas aje kalo salah "
" Ga bakal, gue dah yang ke 4 kali dikunci dikamar mandi. "
" Iya, gue coba ni "
Cklek!
Pintu kamar mandi terbuka
" Anjrit, lu diapain. Sampe basah begini?"
" Disiram pake air lah "
" Masih pagi lho, dingin ga? "
" Udah udah, ambilin baju ganti di loker gue "
" Yaudah, tunggu lo disini "
" Heeuh"
Tak lama kemudian..
" Nih pake, gue balik ke kelas dulu "
" Iya, gue ganti baju dulu kalo gitu. Makasi btw"
" Sama sama " Bryan melangkahkan kaki nya menuju kelas.
Rafael 💖🐻
beb
Apa?
kakak gw dah tau kita pacaran
Tenang aja. Aku udah nyiapin rencana buat kakak kamu
apaan?
Ada deh,kepo
yaudah deh. Makasi udah mau dengerin aku
Sama sama
Rafael berniat untuk mencelakai Bryan, ia bakal menyewa beberapa orang untuk menghajar Bryan.
" Awas aja lo, lo bakal nyesel " batin Rafael.
-----
" Gue pulang sendiri aja ya "
" Lah kok tumben. Jangan deh, bareng aja kek biasa "
" Gak apa apa koook, gue bisa "
" Bukan gitu masalahnya, kita mau ke kafe yang biasa loh. Beneran ga mau? "
" Iyee, ga mau. Udah ah, makan aja bareng Du. "
" Yaudah, hati hati "
" Iya "
Beberapa menit kemudian..
" Syukur deh, udah mau sampe. Beberapa langkah lagi "
Saat Bryan akan membuka pagar, kerah bajunya di tarik.
" Apa lo? Narik narik gue? "
" Gausah banyak bacot, diem aja lu "
Bryan langsung dihajar oleh beberapa pemuda berbadan besar itu, hingga membuat Bryan pingsan.
Mata Bryan mulai terbuka, namun pandangannya masih agak buram.
" Lah? Gue kenapa ada di sini?? Ini kan tempat pembuangan sampah "
" Oh! Kemaren gue di hajar, gue harus buru buru pulang. "
Saat Bryan membuka tas nya, ia melihat dan langsung segera mencari hp. Namun sayang, ia memiliki feeling kalau hp nya sudah di buang dan di rusak.
" Dah lah anjrit, ilang hp gue "
Bryan pun berjalan dengan kaki pincang, baju lusuh, dan bau.
" Yang kemaren ngehajar gue itu siapa si? "
" Udah lah, ga usah di pikirin. Gue harus cepet cepet pulang intinya "
Di tempat lain..
" Gimana? Berhasil ga ? "
" Berhasil bos, sekarang mana- "
" Nih, komisi nya "
Rafa menyodorkan sebuah koper berisi uang, ia membayar teman teman nakal di sekolah nya untuk menghajar Bryan.
" Wehh, thank you bos! "
" Yo "
Disekolah..
" Anjrit, Bryan kemana si? Tumben banget. Biasanya dia udah dateng, tapi kok dia hari ini tumben banget. Mana Du sakit, Renjun sakit, dah lah frustasi gue "
Riero berbicara sendiri di rooftop sekolah.
" Daripada gue ngomong sendiri ga jelas, mending gue turun. Udah mau bel kayaknya "
Riero turun dari rooftop dengan agak terburu buru. Ia tak mau telat masuk kelas.
" Finally ya ampun, gue sampe di rumah. Tapii gue mesti mandi, dan berangkat sekolah "
Bryan membatin, dan tetap memaksa kan diri untuk pergi ke sekolah.
10 menit setelah mandi..
" Nah, sekarang udah mandi. Sarapan, juga udah berarti tinggal ngobatin kaki dulu. Sama nutupin beberapa luka "
Ada beberapa luka yang tidak bisa tertutupi celana dan baju. Setelah itu, ia langsung pergi kesekolah.