Sekolah pun usai, dan Bryan pulang. Sesampainya di rumah..
" Halo kak, aku pulang dulu "
" Eh? Rafael?? Ohh iya iya, silahkan "
" Assalamualaikum "
" Pasti lagi diatas lagi, hadeuuuh "
" Amira? Ada tugas lagi?? Kok ada Rafael? "
" Dia cuma main aja kak, "
" Kalian pacaran? "
" HEH, apa kakak bilang?! Ya nggak lah, siapa juga yang mau pacaran sama dia. Lagian kan, kita ga boleh pacaran kak 😑 "
" Hahaha, iya iya. Yaudah, kakak masuk ke kamar dulu "
Sekarang, bunda kerja di toko cake yang bunda buka cabang di Ho Chi Minh. Jadi, bunda bakal pulang kalo lagi penting aja.
Rafael 💖🐻
Online
Raffff
Apaan
Kakak gue mulai curiga kalo kita pacaran
Besok Lo kerumah gue aja
Ohh ok, btw kakak gue mau ikut audisi Sabtu ini. Doain yaw
Iya
----------
Rafael beragama Kristen sedangkan Amira seorang muslim. Tapi, mereka seperti tidak ada halangan untuk berpacaran.
Bintang 🏌🏻
Online
Oi
Apaa,
Amira kek nya pacaran, mana beda agama lagi
Sama siapa? Seriusan lo??
Iyaa, dia pacaran Ama orang Indo, namanya Rafael. Tapi dia Kristen
Tapi, Lo liat emang?
Kagak si, cuma kayak nyaa 👊🏻🙂
Btw, audisi pertama nyanyi lagu apa?
Diamond by Rihanna 😎
Lagu fav gueeeeeeee 😭 moga moga lolos yaakkk. Gue doain dari Indonesia ni
Aamiin, makasi yakk
Terus, ada yang pengen gue kasi tau ke lo.
Apaan?
Kek nya....
Kek nya apaan??
Gue punya kakak 🙂
Ehhh seriusan lo?? Masa sih. Kan Lo anak tunggal 😭
Seriusannn, kemaren gue nemu album gt, di bawah tempat tidur gue. Pas gue liat liat, ada yang gendong gue, gue rasa sih itu kakak gue.
Coba tanya deh ke ortu lo
Yaudah bentar
Sip sip
15 minutes
Jadi giniiiii
Gimane tuhhh, cerita buruuu
Sabar
Okay
Jadi, dulu mama gue kan hamil. Lahirlah kakak gue, namanya Muhammad Kafeel Akhtar. Nahhh, kemudian kakak aku tumbuh kan yak.
Atuh iya, masa balik lagi jadi bayi😭
Di sekolahkan lah di MHGS itu kan, terkenal banget.
Uuu, kayak elo dong
Apa si, terus kan terkenal. Di bully lah dia abis abisan. Karena stress, dia pun-
Bunuh diri.
Iya:(
Sayang banget, :(
Gak apa apa, dah yuk. Daripada kita sedih, btw nanti mau kuliah di mana?
Singapura dongg, kamu ?
Iyaaa, samaaa
Yaudah ya, aku mau latihan buat audisi. Bye byee
Ganbatte! Bye byee
------
" I saw the light inside your eyes
So shine bright,tonight you and i
We're beautiful like diamonds in the sky,Shine bright like a diamond,shine bright like a diamond,shine bright like a diamond
We're beautiful like diamond in the sky"
" Lelah juga, latihan 🙂, buka YouTube dulu ah. "
Di kamar sebelah..
Rafael 💖🐻
Jadi besok gmn?
Kamu pergi kerumah gue aja
Ooh okay
*****
Keesokan harinya..
" Hei Riero! Apa kabarr "
" Baik dong, kamu?? "
"Gue juga, hari ini ada pelajaran bahasa Inggris kan? "
" Yep btw, kek nya ada murid baru lho "
" Alah masaa? "
" Iyaaa, liat aja "
" Hahaha, iya aku bakal percaya "
Kringg
" Good morning student, how are you?"
" Im fine thank you, and you? " Jawab murid murid serempak
" Im fine too, hari ini kita kedatangan murid baru lagi, silahkan perkenalkan diri kamu"
"H-hai semua, namaku Renjun senang bertemu kalian. Semoga kita bisa jadi teman yang baik "
Siku Bryan bergerak,
Tuk tuk
" Lo bener, ada murid baru"
" Hahaha, dibilang juga apa "
Mereka berdua tertawa kecil, agar obrolan mereka tidak terdengar.
"Kamu bisa duduk disebelah Bryan"
" Okay mr, thank you "
" No problem "
----
"hai, namaku Renjun senang berkenalan dengan kalian"
" Hii Renjun, namaku Bryan dan ini Riero "
" Hii "
" Okay "
"OK students, open the book page 127"
Pelajaran bahasa Inggris pun usai..
"Ke kantin bareng yuk, biar kamu bisa liat juga kantin nya"
"ohh, ayo! Aku juga penasaran kantin nya kayak gimana"
Sesampainya di kantin
" Wah, penuh aku cari tempat duduk lain aja kalo begitu"
Renjun pun duduk di samping geng yang paling di takuti di sekolah. Mereka adalah Xaver, Jeno, dan Mark
" Wo wo wo, ada mangsa baru nih hai anak baru"
Renjun yang tidak mengerti apa yang dimaksud Jeno hanya menganggukan kepala.
Lalu, dengan santai nya Jeno menumpahkan makanan Renjun ke atas kepala.
"BERAPA KALI SUDAH GUE BILANG! JANGAN ADA YANG BERANI DUDUK DI SEBELAH KITA BERTIGA. INI AKIBAT NYA KALO KALIAN BERANI DUDUK DI SEBELAH KITA BERTIGA!"
Plak!
Tamparan keras mendorong Renjun hingga terjatuh dari tempat duduknya. Namun, ia masih bisa tersenyum dan menahan air matanya yang akan pecah.
Geng Jeno pun meninggalkan kantin, mereka sudah tidak nafsu untuk makan lagi. Bryan dan Riero serta murid murid lain hanya bisa terdiam melihat Renjun, anak baru yang menjadi korban pembullyan dari geng Jeno.
Selepas geng Jeno pergi, baru Bryan dan Riero menolong Renjun.
"Renjun ?? Lo gak apa apa? Cepet sini, ke kamar mandi ganti baju mu"
Renjun tersenyum, dan mengikuti Riero dan Bryan ke kamar mandi.
" Aku belikan kamu seragam baru, tunggu "
Bryan lari menuju koperasi, dan langsung mencari seragam baru untuk Renjun.
"Ini pak, 80 Dong terimakasih "
Bryan kembali berlari menuju kamar mandi.
"Nih, buruan di pake ya seragam baru nya. Bentar lagi bel soalnya, gue sama Riero balik duluan"
Renjun mengangguk, dan Bryan dan Riero meninggalkan Renjun di kamar mandi.
Kepalanya terasa pusing, sup yang Jeno tumpahkan tadi makan masih panas. Ia merasa agak lemas, namun ia memaksakan diri untuk tetap masuk ke kelas berikutnya.
Dikelas..
" Lo? Gak apa apa kan " tanya Bryan
" Iya, gak apa apa kok. Udah sana, jangan pikirkan gue"
Renjun masih bisa tersenyum, walaupun hari yang ia jalani berat
" Nanti, abis pulang sekolah. Kita ke kafe deket sekolah dulu yak " Riero menambahkan.
Bryan dan Renjun mengangguk. Ingin rasanya Renjun menangis, tapi mau gimana pun ini kesalahan dia. Sebelum dia sekolah di Vietnam, dia juga sering di bully di sekolahnya yang di Korea. Bahkan, jauh lebih parah dibandingkan di Vietnam.
Sekolah pun usai..
" Yuk, buruan gue yang teraktir deh "
" Nah gitu dong, yuk "
Renjun hanya tersenyum, dan tertawa kecil.
Mereka bertiga berjalan bersama menuju kafe di deket sekolah.
" Sebelumnya, lo sekolah di Korea? "
" Uhm, iya. Kenapa? "
" Disana, lo juga di bully gak? "
" Nggak kok, gue baik baik aja di sana "
" Jangan bohong "
" Iya ko "
Renjun tidak ingin teman baru nya tau kalo dia korban bullying juga di sekolahnya yang di Korea.
" Nah, silahkan pilih kue nyaa "
" Gue, cheese cake aja "
" Gue ngikut aja, Riero pilih apa? "
" Red Velvet, mau samaan? "
" Iya, sama aja "
Sembari menunggu, mereka bertiga duduk di dekat jendela. Sambil mengobrol ringan.
" Uhm- "
" Kenapa? Ada yang mau di omongin??" Tanya Riero
" Itu..Jeno, dan Mark itu "
" Ya ya, kenapa?? " Riero dan Bryan penasaran
" Mereka itu, kakak angkat gue "
😳😨
" Seriusan ?? " Bryan dan Riero bertanya serempak.
" Iya, mereka pindah duluan ke Vietnam. Gue di Korea dirawat sama kakak gue yang paling tua. Namanya Jaemin, dia kerja di agensi musik disana. Karena takut ga keurus, jadi nyuruh gue buat ikut pergi ke Vietnam juga."
" Tapi...lo baik baik aja?? "
" Iya, gue yang ngurusin mereka "
" Lo gak beban? "
" Nggak kok, tolong rahasia kan ya. Gue ga mau mereka tau, kalo gue cerita ke kalian "
" Aman, aman "
Drrt drrt drrt!
" Bentar bentar, Jeno nelpon gue "
" Halo kak, kenapa? "
" Lo dimana, pulang! Cepet! Gue laper "
" Tapi kak, aku lagi bareng.. "
" Siapa?! Siapa?! "
" Bryan sama Riero kak "
" Lo pulang gak?! Sekarang juga! Kalo sampe lo gak pulang awas aja, lo bakal tidur diluar! "
" I-iya kak, aku pulang sekarang "
Tuut-
" Maaf, gue ga bisa lanjut. Gue disuruh pulang,
" Ehh, kok?? Yaudah bungkus aja nih kue nya. Siapa tau lo bisa makan ini di rumah ya "
" Iya, makasih ya Riero udah traktir gue. Maaf gue pulang duluan, bye~ "
Renjun segera berlari, mencari bus yang satu tujuan dengan rumah nya.
Renjun sampai di rumah setelah 20 menit perjalanan.
"A-aku pulang "
Plak!
Tamparan melayang di pipi halus Renjun.
" Lo lama banget sih! Cepet masakin gue! "
" I-iya kak "
Renjun menaruh kue yang tadi ia bungkus di atas meja makan.
" Ini gue makan, okay? "
" Gak apa apa kak, makan aja "
Renjun segera membuatkan kakak nya itu masakan. Ia memasak Kimbap, yang mudah dan cepat.
" Ini kak, selamat makan dengan yang lain ya. Aku masuk kamar dulu, ada yang mau aku buatkan lagi?"
" Gak ada, dah sana lo! Pergi! Busuk badan lo "
" Iya kak, "
Kamar Renjun nyambung dengan Jisung, jadi Jisung bisa lihat keadaan adik nya itu. Jisung yang melihat luka merah yang ada pipi sebelah kanan Renjun.
" Ren, gak apa apa? "
" Gak apa apa kok kak, aku mau pergi mandi "
Jisung menahan tangan Renjun.
"Apa? Hah?? Gak gak. Sini kakak obatin, duduk! "
" I-iya kak " ia menuruti perintah kakak nya tersebut.
Jisung mengambil kotak P3K dan menyapukan salep untuk meredakan luka yang ada di pipi Renjun.
" Ahh, sssssttttt "
" Perih ya? Maaf maaf "
" Uhm, gak apa "
Dari semua kakak angkatnya, hanya Jisung yang peduli dengan Renjun. Sedangkan Jaemin hanya mengurus ia makan, dan kehidupan Renjun di sekolah.
" Kak, makasih ya "
" Aku yang harusnya bilang terima kasih, maaf kan kelakuan Jeno dan Mark ya. "
" Yaudah kak, aku mandi dulu "
Renjun membuka seragam sekolah nya, dan melihat banyak luka yang di sebabkan oleh Jeno dan Mark. Ia tidak begitu mempermasalahkan soal ini. Yang terpenting, kakak nya tidak mengalami kecelakaan ia tidak mau kakak nya sakit,
Selepas makan malam, Renjun pergi ke kamar tidurnya.
Tuk!
Mark melempar remote TV ke puncak kepala Renjun.
" Woi! "
" Kenapa kak? "
" Bikinin gue popcorn "
" Iya kak "
" Bikinin gue teh juga " tambah Jeno.
" Iya kak "
10 menit kemudian, popcorn dan teh pun jadi.
" Ini kak, popcorn sama teh nya "
" Taro situ "
" Aku masuk ke kamar dulu kak "
" Sana, memang ga pantas lo disini "
Jeno mencoba teh yang telah di buat Renjun.
Prrrst!
" Renjun! Renjun!! Sini lo!! "
Renjun berlari kecil menuju ruang TV.
" Kenapa kak?? "
Buagh!
Jeno meninju tubuh Renjun hingga jatuh dari hadapannya.
" Lo bikin teh yang bener dong! Kurang manis ini teh nya! "
" M-maaf kak "
Syuur~
Jeno menumpahkan teh yang telah dibuat Renjun dan..
Prang!
Jeno melempar gelas yang berisi teh itu di kepala Renjun.
Seketika, Jisung terbangun dan segera keluar dari kamar. Sesaat sebelum Jeno mengeraskan jambakan nya, Jisung menahan nya.
Plak!
" Lo bisa diem ga?! Lo punya hati ga sih? Mikir 2 kali kalo melakukan sesuatu! "
" Tapi, teh yang dibuat si Renjun kurang manis kak " Jeno menyahut
" Aelah lo, susah emang ngambil tempat gula "
Mereka bertiga tidak sadar, Renjun sudah tergeletak tidak sadarkan diri.
Akhirnya, Jeno dan Mark pergi tidur. Dan Jisung mengangkat Renjun ke atas kasur, menemaninya hingga siuman.
Jam 23.30
" Angh, kak "
"Udah siuman?? Gimana keadaan nya?"
" Kayak nya kepala aku berdarah kak, coba kakak liat dulu "
Dan memang benar, kepala Renjun berdarah.
" Iya berdarah, kakak obati dulu "
" Anggh, ah, perih kak "
" Tahan, tahan, dikit lagi kok "
Keesokan harinya di sekolah..
" Gimana kue nya? Enak ga?? "
" Emh- "
Bruk!
Renjun jatuh di sebelah Riero.
" Ehh??? Kenapa iniiii??? Bryan! Bryan! Panggil Liñh!! Cepetannnn "
Bryan berlari sekencang mungkin, untuk menemui Liñh.
" Liñh! Liñh!!! "
" Kenapa?? "
" Ren, Renjun pingsannn!!! Cepet ke kelas gue "
"Iya iya,, bentar "
Renjun di bawa ke UKS bersama teman teman yang lain. Liñh segera memperiksa kondisi Renjun.
" Kayaknya.. "
" Gimana gimana?? Kenapa Liñh 😔 "
" Renjun gegar otak- "
" Hah? Seriusan lo?? "
" Iya, cepet bawa dia ke rumah sakit. Telpon ambulans, gue bikinin kalian surat izin dulu "
Tut Tut Tut
Bryan segera menelpon ambulans, untuk menjemput Renjun ke rumah sakit.