Udara yang dingin dan kencang , hujan yang deras serta petir yang bergerumuh menyambut kami di pagi hari ini , tapi tak menghentikan niat untuk segera memulai perjalanan kami . Dengan mengenakan mantel sebagai pelindung dari hujan segera kami menunggangi kuda - kuda untuk menuruni bukit ini . Saat kau bertanya - tanya apakah pagi itu dingin atau tidak ? jawabnya adalah sangat dingin , badan serasa membeku dan penglihatan yang minim akibat kabut yang begitu tebalnya , aku selalu ingin mengatakan kepada paman untuk berangkat disiang hari saja tapi ku urungkan niatku sebab apabila dia telah menentukan sesuatu maka hal itu harus dilakukannya walau apapun halangannya , mungkin itulah moto hidupnya .
perjalanan kami menuruni gunung ini hingga ke kaki gunung adalah 8 jam , kami terkadang beristirahat sembari mengistirahatkan kuda kuda kami yang kelelahan dan memakan strawberri yang di petik kemarin untuk mengisi tenaga. sampainya kami kekaki gunung hari sudah mulai sore , dan cuaca sedikit lebih tenang dan bersahabat . Kami berjalan menyusuri jalanan ini agar kuda tidaklah merasakan lelah akibat barang yang dia bawa . Perjalanan ke pemukiman warga adalah 1 setengah jam dari tempat kami berada sekarang . Ditengah perjalanan aku sedikit melihat walau samar - samar ada seseorang dari kejauhan dan didalam kabut , dengan rambut hitam dan panjang semakin dekat menuju kearah kami secara perlahan . Saat terlihat jelas dia memilik rambut hitam lurus , berbadan ramping , mengenakan payung serta pedang ( sejenis katana ) yang ia pegang berada di pundaknya . sambil bersiul - siul melewati kami dan berbicara kepada dirinya sendiri saat kami berpapasan . Perkataan yang paling kuingat saat dia tepar berada dibelakangku ialah " Akhirnya dunia ini semakin seru " dengan wajah senyuman yang mengerikan dia terus berjalan menjauh dari kami dan semakin jauh hingga iya tak terlihat lagi dengan kami . Ini pertama kalinya kumerasakan hawa yang mengerikan dalam hidupku , sekilas kutatap wajah paman Riziq betapa kagetnya diriku ekspresi yang dia keluarkan tidak pernah kulihat sebelumnya . Wajah yang pucat dan badan gemetar sekilas kuliat dirinya dengan pandangan mengarah kebawa . " Paman lelaki yang lewat itu apakah kau mengenalnya ? " tanyaku sembari berjalan . Paman segera menghentikan langkah kakinya dan berbicara padaku dengan suara penuh ketakutan " Nak kelak bila kau bertemu lagi dengannya , jangan kau tatap wajahnya dan segeralah menjauh darinya . dia adalah Viki sang athemarine yang berarti sang penantang ". Akupun tertegun mendengarnya dan kembali bertanya " paman apakah kau tau darimana dia berasa? " . "Entah apa yang ada dipikiran Raja dan petinggi lainnya di ibukota , apakah sesusah itu dia menemukan seseorang didunia yang luas ini untuk mengalahkan raja iblis yang yang akan bangkit 2 tahun lagi saat itu hingga dia mengadakan ritual pemanggilan dan memanggil 12 mahluk didunia lain diberbagai dimensi dan dunia sebagai kekuatan terkuat . hanya beberapa perwakilan kerajaanlah yang menyaksikan kemunculan mereka , dan salah satu dari ke 12 orang itu adalah dia yang berpapasan dengan kita . Kekuatan sihirnya 0 , mana 0 tetapi insting dan potensi yang dimiliki serta kecepatannya yang diluar logika hingga katana yang dia bawa sebagai senjata utamanya menjadikannya sebagai salah satu mahluk terkuat yang dipanggil kedunia ini " . Akupun terdiam mendengar kabar ini , apakah seburuk ini kita dimata raja hingga dia berpikir tak ada satupun manusia didunia ini yang dapat mengalahkan raja iblis hingga pada akhirnya dia melakukan hal semenakutkan itu . " Baiklah paman aku akan mendengarkan nasehatmu sebaik mungkin " . tak lama kami melanjutkan perjalanan kami dengan hujan yang reda dan matahari telah muncul di sore itu . Tidak jauh dari tempat kami , pemukiman warga sudah ada didepan mata .
Chapter 2 selesai....
Chapter selanjutnya : Desa haus darah