"Tidak!"
Arisa berteriak.
Ujung panah itu perlahan menusuk dahinya, hingga akhirnya teriakan Arisa berhenti. Tubuh Arisa meleleh seperti lilin yang terbakar. Kulit, wajah, kaki, dan seluruh tubuhnya berubah menjadi tetesan-tetesan lilin berwarna putih dan hitam.
Saat cairan lilin itu menyentuh tanah, rerumputan berubah menjadi kuning dalam sekejap. Asap hijau berbau busuk amis ikan bercampur dengan bau masam membumbung tinggi dari kubangan lilin itu.
Arisa menghilang, hanya meninggalkan jubah hitamnya di tanah.
Angele mengembalikan busurnya ke punggungnya, lalu ia menutup mulut dengan tangan kirinya. Darah keluar dari mata, hidung, mulut, dan kedua telinganya. Merah darah bercampur dengan cahaya biru di matanya, sehingga menciptakan pemandangan yang mengerikan.
Angele mengambil jubah hitam yang tergeletak itu dan menggeledahnya. Sebuah kantong kecil dan buku catatan hitam berukuran sebesar telapak tangan jatuh dari saku jubah itu.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者