Setelah aku mengaktifkan sihir itu, beruang tanah itu terkurung didalam sangkar api dan tidak bisa lolos dari itu walau dia sudah menggunakan semua tenaganya, saat beruang sudah terkurung didalam sangkar, aku langsung mengaktifkan sihir penyembuhan untuk menyembuhkan semua luka dari para prajurit itu.
"Wahai Angin Penyembuhan, Datang dan Ikuti perintahku, Sembuhkan dan perbaiki semua kerusakan yang ada ditubuh semua prajurit itu <Mega Heal>"
Setelah rapalan berakhir, cahaya hijau menyelimuti semua prajurit itu dan mengobati semua luka yang ada ditubuh seluruh prajurit itu.
Setelah menyembuhkan luka Prajurit itu, Aku merapalkan 1 sihir tingkat tinggi yang baru aku tau selama ini.
"Wahai Petir, Ikuti perintahku, Tembus makhluk itu <Thunderbolt>"
Disaat aku sedang merapalkan sihir, awan hitam berkumpul diatas beruang tanah itu, dan saat sihir selesai di rapalkan, sebuah kilatan petir raksasa jatuh dan menembus tubuh beruang itu dan beruang yang terkurung didalam sangkar mati.
[Anda telah naik level]
'Akhirnya aku naik level 2, ini mungkin akan menjadi perjalanan yang cukup panjang'
Para bandit yang tersisa terkejut dengan sambaran petir yang tiba-tiba itu, dan mereka bertambah terkejut saat melihat beruang tanah telah terbunuh dengan lubang di dadanya,
Prajurit yang telah di sembuhkan menyerang para bandit yang tersisa dan akhirnya, hanya tinggal pemimpin bandit yang terisisa.
Pemimpin bandit yang melihat itu menunjukkan wajah gugup, 7 orang, hanya dengan 7 orang mereka berhasil mengalahkan lebih dari 20 orang bandit terkuat miliknya, bahkan wanita itu berhasil mengalahkan beruang tanah dengan sihirnya,
Melihat keadaan tidak menguntungkan Pemimpin Bandit itu melemparkan Bola Asap ketanah dan mencoba melarikan diri, namun para Prajurit yang melihat itu tidak membiarkan pemimpin dari bandit hutan itu lolos dan mengejar kedalam asap itu bersamaan,
Namun, tidak lama kemudian, *Slinggg~~ *Aaaggghhh!!! sebuah irisan udara terdengar dan suara teriakkan menyakitkan terdengar dari dalam asap, para prajurit yang ada didalam asap mendengar teriakkan itu langsung menghilangkan asap, lalu mereka melihat sosok pemimpin bandit itu sudah terjatuh dengan keadaan kedua kakinya terpotong.
Pemimpin bandit yang melihat ke-7 prajurit mendekatinya mengangkat pedangnya dan berkata "Kalian bajingan, beraninya kalian melakukan ini kepadaku!!"
Pemimpin bandit itu teriak begitu keras hingga aku bisa mendengar mereka dari tempat dimana aku berada, mendengar teriakan dari ketua bandit itu, aku berjalan kearahnya, bandit yang sudah jatuh itu panik saat melihat diriku berjalan kearahnya, dia mengayunkan pedangnya dengan asal untuk membuat semua orang yang ada disekitarnya menjauh, namun, semua prajurit itu hanya menatap bandit itu dengan tatapan kasihan, dan membiarkan diriku lewat,
Melihat sosok yang menghabisi semua anak buahnya hanya dengan dirinya seorang membuat ketua bandit gugup dan berteriak lagi "Kau LAJANG, beraninya melakukan ini kepadaku Ka-"
Ditengah-tengah teriakkannya, suara dari bandit itu menghilang, membuatnya hanya berteriak tanpa suara,
"Sttt, kau sungguh berisik untuk seorang bandit rendahan, aku sudah cukup menerima sakit telinga oleh teriakan beruang sialan itu, dan sekarang kau ikut berteriak seperti itu, membuat diriku mengalami sakit telinga lebih jauh lagi" Aku memberikan tanda diam dengan jari telunjukku,
Para prajurit yang menyaksikan hal itu tidak bisa, sebuah kejadian yang sangat amat menakjubkan, bahwa seorang wanita asing dapat menghapuskan suara seseorang hanya dengan gerakkan tangan seperti itu.
Aku mengambil pedang yang ada ditanah dan mencoba memotong leher bandit itu, namun aku dihentikan oleh para prajurit itu,
"Kenapa?" tanyaku
"Maafkan aku nona, tapi dia adalah ketua bandit, walau dia sudah kehilangan kakinya, dia tetap seorang pemimpin dari kelompok bandit hutan yang cukup terkenal, lebih baik berikan dia pertolongan pertama agar dia tidak mati karena kehilangan banyak darah, dan saat kita sudah membawanya ke kota, kita bisa memenjarakannya dan menerima hadiah dari pemimpin kota" kata seorang prajurit
Mendengar kalimat 'Hadiah' membuat diriku tertarik dan berkata "Begitu kah? baiklah, ayo kita bawa dia ke ibukota"
Mendengar persetujuanku, prajurit lainnya membawa sebuah botol ramuan dan menyiramkan ramuan itu keatas luka bandit itu dan menghentikan pendarahan bandit,
"Dengan ini, dia tidak akan mati dengan mudah walau kita memperlakukan dia dengan kejam" kata prajurit
Aku mengangguk dan berkata "Ohh ya, boleh aku bertanya sesuatu?"
Mendengar kata-kataku, seorang prajurit yang berperan sebagai pemimpin para prajurit itu berkata "Tentu, anda boleh bertanya apapun kepada kami"
"Ahh ya, sebelumnya aku hendak pergi ke ibukota bersama para petualang yang tadi mencoba membantu, menurut apa yang mereka katakan, hutan ini bukanlah hutan yang sering dilewati oleh orang-orang, karena monster ditempat ini cukup aggresive dan ada kelompok besar bandit yang tinggal dihutan ini, namun, ini mungkin tidak sopan, tapi boleh aku tau, kenapa kalian melewati tempat yang bahwa para petualang jauhi seperti hutan ini?" tanyaku
Mendengar pertanyaanku yang tidak terduga, para prajurit yang ada disana hanya bisa terdiam, pemimpin mereka yang mendengar hal itu membatukkan udara dan berkata "Bisa kita bicara didekat kereta kuda kami? mungkin kami bisa menjelaskan kepada anda asalan kenapa kami nekat melewati tempat yang berbahaya seperti ini"
Aku mengangguk dan mengikuti para prajurit itu ketempat dimana kereta kuda mereka berada, ketika kami sampai disana, prajurit itu membuka pintu kereta kuda itu dan berbicara kedalam kereta kuda itu,
"Situasi sudah aman nona, anda bisa keluar dari persembunyian anda" kata pemimpin prajurit kedalam kereta kuda
Melihat pemimpin prajurit berbicara kedalam kereta kuda kosong membuatku penasaran dan mengaktifkan kemampuan dari <Mata Dewi>ku kedalam kereta dan melihat apa yang ada didalam sana.
Ketika kemampuan <Mata Dewi> sudah diaktifkan, 2 buah siluet manusia terlihat didalam kereta kuda yang sebenarnya kosong, dan kemudian, salah satu siluet itu bergerak dan mencoba membuka sesuatu disana lalu kedua sosok itu terlihat dengan jelas bahwa mereka berdua adalah putri dan seorang pelayan istana.
"Seorang Putri?" jawabku
Pemimpin prajurit mengangguk dan berkata "Benar, Beliau adalah Putri dari Marquis Hugor Ge Elubium, Nona Teressa Lipia Hugor Ge Elebium"
Mendengar nama dari putri itu membuatku merasakan sakit kepala karena nama anak ini sangat sulit untuk diucapkan oleh orang seperti diriku.
"Ahh maafkan aku, perkenalkan namaku adalah Lea" aku memperkenalkan diriku kepada Tuan Putri dan pelayannya,
Tuan Putri yang mendengar namaku langsung berkata "Apa kamu seorang bangsawan juga Nona Lea?"
Mendengar ucapan dari Tuan Putri itu, membuat diriku menjadi semakin bingung, karena bagaimana bisa orang seperti diriku dianggap seorang bangsawan?
"Tentu saja bukan nona, aku hanya rakyat biasa yang kehilangan ingatannya beberapa waktu lalu" jawabku
Mendengar ucapanku, semua orang terkejut, lalu Maid yang ada disamping putri itu segera menarik putri menjauh dariku, Melihat tindakan itu membuatku melangkah mundur dan mengangkat tanganku.