webnovel

Dungeon Apocalypse: Earth Violates The Rules (Indonesia)

Dunia telah berubah, munculnya monster-monster aneh, kekuatan super, Dungeon, Hewan berevolusi, serta terlihatnya kembali makhluk-makhluk legenda, telah membawa dunia pada kehancuran. Alan hanyalah seorang bawahan biasa dari seorang dungeon master di dunia apokalip ini. Pencapaian terbesarnya adalah menjadi bagian dari 1000 penyerang Dungeon terkuat. Tapi itu masih belum cukup, pada akhirnya dia mati setelah dimakan oleh monster dalam pertarungan. Ketika dia membuka matanya lagi, dia terkejut ketika menyadari bahwa dia telah kembali ke dunianya 27 tahun di masa lalu, di hari tepat sebelum apokalip terjadi. Dengan pengetahuan masa depannya, apa yang akan dia lakukan? Temukan artefak suci? Mencari harta tersembunyi? Menjadi pendekar pedang terbaik? Bahkan dengan semua itu masih belum cukup. Dengan menggunakan pengetahuannya tentang masa depan, dia akan berusaha menjadi seorang 'Farmer'. Menjadi Dungeon Farmer terbaik.

Night_Farmer · 奇幻
分數不夠
89 Chs

Menganalisis Informasi

Setelah mendengarkan cerita yang benar-benar tidak sebentar, aku akhirnya mendapatkan informasi yang berguna.

Pertama, nama gadis ini adalah Laura, dan dia memang kenalanku di garis waktu sebelumnya, bahkan hubungan kami lebih dari sekedar kenalan dan tepatnya dia adalah mantan pacarku, pacar pertamaku setelah terjadi perubahan dunia dunia dan juga pacar pertama ku dari ras selain manusia.

Ini sedikit menjelaskan mengapa aku merasa memiliki dejavu dan kebiasaan aneh yang akrab dengannya, tentu saja mengetahui bahwa ini tidak berarti saya bermaksud berkencan dengannya lagi, untuk seseorang yang dalamnya pria paruh baya seperti ku, dia hanya memori masa muda.

Aku berpikir, mungkin ada sesuatu seperti petunjuk yang dia katakan ketika dia berkencan dengan ku di garis waktu lain, beberapa petunjuk yang berkaitan dengan reruntuhan ini, aku akan mencoba mengingat masa itu lagi nanti.

Untuk sekarang lebih baik beralih ke informasi kedua.

Kedua, pada malam hari sepertinya kota ini akan berubah menjadi kota hantu secara harfiah.

Menurut cerita gadis ini, teman-temannya telah terjebak di kota hantu ini. Karena alasan ini lah Laura tidak bisa 'pulang', lagipula dia datang ke sini bersama dengan teman-temannya itu, jadi dia juga harus pulang dengan mereka, kalau tidak dia akan bingung ketika menjawab pertanyaan orang tua mereka nanti. Atau setidaknya itulah yang di katakan Laura.

Tetapi bagi ku fakta bahwa makhluk hidup terperangkap di kota hantu terasa sedikit tifak benar, itu bertentangan dengan pengetahuan ku tentang alam hantu. Menurut Ladur, orang yang 'hilang' atau orang yang terperangkap di kota berhantu sebenarnya mereka tidak benar-benar tersesat dalam dunia supranatural, mereka hanya tersesat di dunia mimpi, dengan kata lain hantu hanya membuat orang 'tersesat' tersebut tertidur dan menyembunyikan nya di tempat yang tidak mudah ditemukan, atau mungkin kadang-kadang mereka juga akan memasang semacam ilusi dalam persembunyian itu sehingga orang lain tidak dapat menemukan mereka.

Karena alasan inilah aku merasa ada yang tidak benar ketika Laura mengatakan teman-temannya terperangkap di kota hantu, apalagi Laura telah bertemu dengan yang orang yang hilang tersebut lebih dari sekali, yang berarti bahwa mereka tidak sedang 'mimpi' seperti yang dikatakan Ladur.

Junlah informasi terlalu kecil membuat ku kesulitan untuk menarik kesimpulan, aku mungkin harus beralih ke informasi tiga.

Ketiga, di kota hantu ini ada seorang Necromancer yang telah mengubah tubuhnya mayat hidup.

Necromancer? Dan sekarang sihir telah dikonfirmasi telah terlibat di sini.

Sungguh, sebenarnya bagaimana Ladur bisa melewati semua ini? Apakah dia benar-benar melawan necromancer itu dan menang? Tetapi pada saat itu dia seharusnya maaih menjadi orang biasa, tidak mungkin dia bisa menang melawan 'necromancer' yang bisa menciptakan 'kota hantu'.

Menurut Laura, necromancer itu sendiri tidak akan bertindak selama seseorang tidak mendekatinya dalam jarak tertentu, dan jika tidak ada yang mendekat dia bahkan tidak akan bergerak sama sekali, tetapi begitu seseorang mendekati orang itu akan segera dikejar olehnya sampai mati.

Aku mengalami kesulitan memahami mengapa seorang Necromancer bertindak seperti sebuah program, meskipun ia telah menyingkirkan tubuh 'kehidupan', ia seharusnya masih tetap memiliki kesadaran, tidak mungkin ia melakukan tindakan berpola seperti itu.

Untuk saat ini, aku akan menyimpan informasi ke dua dan tiga, mungkin aku akan mengerti setelah melihat 'kota hantu' secara langsung, lagi pula, waktu hingga malam hanya 1 jam dari sekarang, lebih baik aku menunggu.

Selain bertanya tentang bagaimana Laura dan teman-temannya sampai di tempat ini, aku juga bertanya tentang isi informasi yang mereka beli, tentang asal-usul reruntuhan ini, aku sebenarnya tidak benar-benar berharap bahwa dia akan memberi ku informasi seperti itu secara gratis, tetapi ketika aku mencoba bertanya kepadanya, aku terkejut ketika dia menjawab bahwa dia benar-benar tidak keberatan mengatakan kepada ku, mungkin dia berharap aku bisa membantunya menyelesaikan masalahnya setelah mendapatkan banyak informasi dari dia.

Informasi ini menjadi informasi ke empat yang ku dapatkan.

Keempat, di masa lalu tempat ini adalah tempat tinggal suku Elf kuno, mereka tinggal bersama dengan pohon , itu adalah sebuah istilah yang baru pertama kali aku dengar juga.

Menurut penjelasan Laura, sama seperti Pohon Dunia, Pohon Wali juga merupakan Pohon Ajaib, hanya saja Pohon Wali telah punah sejak 200 tahun yang lalu pada hari ketika Pohon Wali tiba-tiba layu secara bersamaan. Karena itulah Pohon Wali jarang di bahas sekarang.

Cara Pohon Wali layu terasa sedikit aneh dan sepertinya tidak hanya aku yang berpikir begitu, Laura berkata para Elf di suku tersebut juga merasa curiga, mereka kemudian melakukan penyelidikan, tetapi setelah menyelidiki untuk waktu yang lama dan masih belum mendapatkan petunjuk, para Elf akhirnya menyerah.

Selain itu, memang sejak awal populasi Pohon Wali sudah jarang, hanya suku Elf tertentu yang memilikinya, dengan pemikiran ini mereka mulai menganggap peristiwa aneh ini sebagai kejadian normal, yang berarti bahwa penyebab pohon layu disebabkan oleh faktor alam.

Ketika aku bergabung dengan gerakan pemberontak ras manusia di planet ini, aku tidak pernah mendengar tentang cerita tentang pohon wali, jadi sepertinya mereka tidak terkait dengan peristiwa unik apapun, tidak mengherankan sejak awal dalam penjelasannya, Laura mengatakan bahwa pohon Wali layu karena faktor alami.

Sebelumnya, Pohon Wali tumbuh menjulang tinggi melalui lubang di tengah kota, dan karena pohon itu layu, kota itu segera ditinggalkan oleh penduduk nya. Aku sedikit penasaran apakah ada hubungannya antara nama pohon Wali/penjaga dengan alasan mengapa mereka pergi? lagi pula bahkan tanpa pohon ajaib seharusnya mereka masih bisa hidup, ini bukan kota kecil akan terlalu memakan biaya jika harus meninggalkannya dan membangun yang baru.

Jika nama tersebut benar-benar ada hubungannya? bukankah itu berarti kota ini memiliki bahaya tersembunyi? hingga membuat suku yang tidak kecil pindah dan membangun kota baru. Karena mereka kehilangan 'wali/penjaga', mereka harus pergi dan mencari tempat yang bisa mereka tinggali bahkan tanpa 'wali/penjaga' tersebut.

Dengan kata lain jika aku membuhkan kembali pohon wali dengan ekstraksi daun pohon dunia akankah reruntuhan ini bisa selesai? Omong kosong! omong kosong apa yang baru saja kupikirkan?

Hanya mereka yang berpikir sederhana yang akan memiliki pemikiran ini, jika sebegitu mudahnya untuk menumbuhkan kembali pohon Wali, para Elf pasti sudah menumbuhkannya lagi sejak dulu dan bukannya membiarkan pojon wali punah.

Memang, ekstraksi pohon dunia memiliki esensi yang dapat menumbuhkan pohon dalam waktu singkat bahkan di atas es sekalipun (meskipun akan mati dalam waktu singkat juga), tetapi itu tidak berarti bahwa esensi tersebut juga mampu membuat pohon ajaib yang telah 'layu dengan cara yang aneh 'untuk tumbuh kembali seperti sebelumnya.

Menumbuhkan kembali pohon wali bukan sebuah jalan.

"Haaah.... ini seperti lelucon" aku menghela nafas.

Aku mengalami masalah saat menghubungkan semua petunjuk. Aku telah membuat beberapa tebakan tetapi tidak ada satupun yang terhubung.

"Teka-teki?" tidak, ini lebih seperti lelucon dibandingkan dengan teka-teki, sebuah lelucon yang dibuat oleh seorang anak.

"Em? Lelucon? Teka-teki? Apa maksudmu Sedhulur?" Aku melirik Laura yang baru saja bertanya padaku sambil terus saja makan tanpa ada tanda akan berhenti.

Aku melirik karung buah yang sudah hampir kosong, jika di perhatikan lagi jumlah dia makan juga aneh, itu terlalu banyak. Memang Laura di garis waktu sebelumnya memiliki 'perut karet' tapi itu masih dalam batas wajar, dia tidak akan bisa menghabiskan satu karung penuh buah dalam sekali makan, apalagi Laura hanya orang biasa, penampilannya juga sedikit berbeda dengan yang ada di ingatanku.

untuk berjaga-jaga aku harus lebih waspada kepadanya nanti.

Dari segi pertanyaan tidak ada yang aneh, Laura adalah seorang pemula tentu saja dia tidak mengerti banyak tentang reruntuhan.

Ada banyak penggolongan untuk menentukan jenis reruntuhan seperti berpenghuni atau tidak dan agresif atau tidak, selama penggolongan tersebut tidak bertentangan reruntuhan yang sama bisa dimasukkan dalam berbagai macam penggolongan, misal nya reruntuhan ini di golongkan sebagai reruntuhan berpenghuni (necromancer dan kota hanu) yang agresif (menjebak pengunjung di kota hantu).

Selain itu dalam penyelesaian reruntuhan, biasanya seseorang atau tim akan mengumpulkan banyak informasi di muka, untuk menebak apa yang ada di reruntuhan, sehingga mereka dapat membuat persiapan untuk menghadapi bahaya yang ada di dalamnya.

Karena itulah aku menganggap tindakanku sendiri terlalu ceroboh, solo tanpa persiapan, aku mengangkat Rafli foto tapi aku malah melakukan kebodohan yang sama, sepertinya fakta aku kembali dari masa depan membuatku di butakan kesombongan. lain kali aku harus lebih memperhatikan keadaan mentalku sendiri.

Sementara aku tenggelam dalam pikiranku, Laura terus menatapku dengan tatapan yang sangat tidak mengenakkan, aku merasa bahkan jika aku pura-pura tidak mendengarkannya dia pasti akan menanyakannya lagi nanti.

"Kau tahu, setiap orang yang mengunjungi reruntuhan akan mengharapkan hasil melimpah, tetapi pada saat yang sama para arkeolog juga harus bersiap menghadapi berbagai macam bahaya dari reruntuhan, karena itulah para arkeolog membentuk tim agar bisa meringankan beban dalam menghadapi bahaya tersebut, tetapi karena aku sendirian di reruntuhan ini, aku harus segera mengidentifikasi bahaya dan menemukan petunjuk apapun yang bisa digunakan untuk semacam 'kunci' untuk memgatasinya, itu juga alasan mengapa aku bertanya banyak hal kepada mu, dan karena petunjuk hampir selalu tersebar aku menyebutnya sebagai sebuah teka-teki"

Penjelasan ku yang begitu panjang ini hanya di jawab dengan kalimat pendek, dan bahkan hampir tidak ada hubungannya dengan hal yang ku jelaskan.

"Eh Sedhulur, kau adalah arkeolog profesional?"

Jika tidak, menurutmu untuk apa aku mengunjungi reruntuhan ini? Untuk piknik?

Dalam pembicaraan panjang ku, apakah hanya itu yang dia tangkap? Haaah... membuatku ingin menghela nafas.

"Ya, kamu bisa menyebutnya begitu"

"Kalau begitu aku ingin bertanya, apa sebenarnya arti jebakan di reruntuhan?"

Tidak ada hubungannya dengan penjelasan ku tapi setidaknya tidak keluar topik.

Jebakan. Kata ini sedikit menipu, sulit untuk menghubungkan kata 'kota yang telah ditinggalkan' dengan kata 'jebakan' yang digunakan oleh para pemburu.

"Memang di sebut sebagai jebakan tapi sebenarnya itu bukan jebakan secara harfiah, lebih seperti semacam kesalahan dalam sisa sistem pertahanan kota"

Bukan hanya mesin yang bisa eror, magic defense juga bisa, atau bahkan lingkaran mantra bisa disebut mesin itu sendiri. Mesin dan sihir, keduanya memiliki urutan dan cara kerja untuk tujuan tertentu, seperti kalkulator yang dibuat untuk menghitung, mantra bola api yang dibuat untuk 'memunculkan' bola api di tangan, keduanya dapat dikatakan sama.

Baik mesin dan sihir tidak semua orang bisa dan tahu cara membuatnya, karena alasan yang sama setiap penyihir tidak boleh dengan ceroboh mengukir pola mantranya sendiri di tubuh, lebih baik untuk meminta seseorang yang lebih terampil memahat untuknya.

Di dunia sihir... "...Sistem pertahanan kota biasanya berbentuk formasi mantra, dan karena kota ini ditinggalkan mungkin ada faktor-faktor tertentu yang membuat kesalahan pada formasi tersebut, mungkin juga penyebab terjadinya fenomena kota hantu ini adalah karena sistem pertahanan kota bermasalah"

Ada juga kasus-kasus tertentu di mana 'penghuni' baru membuat reruntuhan sebagai markas / sarang mereka, mereka sering membuat 'pertahanan markas', sehingga berurusan dengan pertahanan markas dan penghuninya sendiri juga kadang-kadang disebut sebagai 'mengatasi perangkap'.

"Jadi untuk membebaskan teman-temanku, kita berdua perlu menemukan penyebab kesalahan formasi sihir dan kemudian memperbaikinya?"

Oh, dia lebih responsif daripada yang saya kira.

"Yup, tapi kamu tidak harus memperbaikinya, menghancurkannya juga tidak masalah. Selain itu, kita juga perlu mencari necromancer yang kamu katakan untuk mencoba mencari petunjuk, kamu sebaiknya juha mengingat mungkin ada petunjuk yang kau lewatkan"

Ak sendiri juga akan mencoba mengingat masa laluku lagi, berusaha sebaik mungkin membersihkan karat dalam ingatan ku.

Fuuh... hampir sudah ganti hari.

Night_Farmercreators' thoughts