44. Gelar untukmu
Memangnya pangeran maxi adalah orang yang seramah ini ya? Sifat pangeran yang dulu telah berubah menjadi baik. Tidak sia-sia aku mengajarinya. Bisik Venus dalam hati.
" Ada apa yang Mulia mencari saya? "
" Ada yang harus saya sampaikan padamu. Duke, saya akan berjalan-jalan dengan Venus ditaman dulu. Tidak perlu pengawalan. "
Rowan mengepalkan tangannya.
" Baik yang mulia. "
Setelah pangeran dan Venus keluar dari ruangan itu. Rowan meninju mejanya dan menundukkan kepalanya.
"Sialan!!! "
Lagi-lagi Venus harus pergi dari pandangannya. Bagaimana bisa begitu sulit untuk memilikinya. Bahkan sekarang pangeran di kerajaan ini menghalangi jalannya, jika seperti ini terus alangkah baiknya jika mengurung Venus di dalam tempat yang tidak ditemukan oleh siapapun. Tempat yang hanya diketahui oleh Rowan. Dengan begitu Venus akan menjadi miliknya seutuhnya.
***************************************
Pangeran maxi berjalan berdampingan dengan Venus ditaman bunga. Wajah pangeran maxi terlihat cerah karena dapat bertemu dengan Venus. Wanita disebelahnya itu sama persis dengan apa yang ada didalam ingatannya. Masih terlihat sangat cantik dan berkilauan.
"Apa yang ingin yang mulia sampaikan kepada saya? "
" Max, panggil saja aku max Venus. "
" Tetapi anda adalah putra mahkota, bagaimana bisa saya yang biasa ini memanggil nama anda. "
" Bukankah kita teman, aku merasa senang Venus memanggil namaku ketika kita pergi berjalan-jalan dikota saat itu. Saat ini pun aku ingin Venus memanggil namaku. "
" Baiklah, max"
Rambut venus yang tertiup angin membawa wangi mawar yang tercium dari rambutnya.
Wanita yang membuatnya berubah menjadi lebih baik, wanita yang membuatnya mengerti akan kesalahannya selama ini. Wanita yang terlihat sangat mempesona.
Entah sudah berapa malam maxi membayangkan untuk dapat bertemu dengannya dan berbicara dengannya seperti saat ini.
Statusnya sebagai putra mahkota dan tunangan saintess telah mengikat kaki dan tangannya. Seperti yang dikatakan oleh Venus, menjadi pangeran bukanlah hal yang luar biasa.
Pangeran tidak dapat hidup untuk dirinya sendiri. Segala sesuatunya selalu diatur oleh Raja demi kepentingan kerajaan.
Karena hal seperti inilah maxi tidak percaya diri untuk menemui Venus. Setidaknya sebelum dia dapat melawan ayahnya sendiri.
" Venus, aku akan memberikan gelar bangsawan kepadamu. "
Mata Venus membulat, mulutnya ternganga seakan tidak percaya pendengarannya sendiri.
" Apa? "
" Aku bilang akan memberikan gelar bangsawan kepadamu. "
" Saya menolaknya! "
Dengan wajah datar Venus menolak tawaran itu.
Maxi yang tidak mengerti mengapa Venus melakukan itu, membuatnya terlihat bingung. Bukankah gelar bangsawan itu sangat penting untuk seseorang? Kenapa Venus menolaknya dengan cepat? Kenapa Venus tidak terlihat senang mendengar nya?
"Kenapa? "
Kata itu terucap begitu saja dari mulut maxi, seakan tidak mengerti kenapa Venus menolaknya.
"Saya tidak suka gelar bangsawan. Hal itu akan mengikat saya. "
"Bukankah akan susah jika tidak bergelar bangsawan? Bagaimana jika orang-orang meremehkan mu? "
Venus memberikan senyuman kecil untuknya.
" Hal seperti itu tidak masalah untuk saya. "
" Tidak masalah? Tetapi aku tidak ingin kau diremehkan, Venus. "
Maxi menatap Venus dengan tatapan khawatir.
" Saya tidak ingin anda kesusahan karena saya. Gelar bukan sesuatu yang mudah diberikan, walaupun anda putra mahkota sekalipun. "
" Saya dapat memberikannya, percayalah padaku. "
"Max"
"... "
" Saya mohon, jangan memberikan gelar apapun untuk saya. "
"..... Venus"
"Saya tidak menginginkan hal itu, saya tidak ingin terikat dengan gelar semacam itu. Saya sudah bahagia dengan status saya yang seperti ini. "
".... "
Maxi terdiam untuk beberapa saat. Saat seperti ini jika Venus menolak gelar yang akan diberikan olehnya, maxi tidak tahu lagi dapat memberikan apa untuk melindunginya.
Ariel yang memanggil Venus wanita rendahan, membuat hatinya panas. Venus lebih baik dari siapapun yang ditemuinya, wanita yang mengajarkannya kehidupan. Bahkan dari Ariel yang disebut saintess suci sekalipun. Karena itu maxi tidak ingin orang lain menghina Venus karena dirinya tidak memiliki gelar.
Melihat wajah murung pangeran maxi, Venus tahu jika dirinya yang menolak tawaran maxi, membuatnya sedih.
Walaupun maxi seorang pangeran, meminta gelar untuknya dapat membuat perselisihan dengan raja. Venus tidak menginginkan hal itu terjadi.
Untuk saat ini Venus tidak ingin mengambil resiko yang menyudutkan orang lain.
" Terima kasih max"
"Kenapa kau berterima kasih padaku Venus? Aku belum memberikan apa-apa padamu. "
Venus tersenyum lembut kepadanya.
" Terima kasih telah memikirkan ku dan menghawatirkan ku. "
Wajah maxi memerah melihat Venus yang tulus tersenyum dan berterima kasih kepadanya. Wanita yang ada di depannya itu tidak pernah tersenyum seperti itu padanya dulu. Ini yang dinamakan ketulusan, memang berbeda dengan sesuatu kewajiban yang selama ini dilihatnya dari orang-orang yang berada disekitar nya.
"Ti.. Tidak perlu berterima kasih begitu, bukankah wajar aku mengkhawatirkan mu sebagai sesama manusia. "
"Pft.. "
Venus tidak dapat menahan tawanya.
" Ke.. Kenapa kau tertawa. "
" Kh... Haha.. Iya iya saya mengerti kekhawatiran Anda kepada saya sebagai sesama manusia. "
Wajah maxi menjadi semakin merah, karena dirinya yang gugup membuatnya salah beralasan. Harusnya dia tidak mengatakan keperdulian sesama manusia. Kata-kata ini terdengar sangat konyol.
' aku ketahuan, harusnya aku mengucapkannya dengan keren, Sialan! '
"Saya merasa sangat terharu, Anda telah menjadi manusia yang lebih baik sekarang max. Hahah"
"Jika begitu, apakah sekarang kamu mulai sedikit memperhatikan ku? "
"Huh? "
" Bukankah kau berkata jika aku telah menjadi lebih baik kau akan sedikit memperhatikanku? Apakah aku sudah masuk didalam perhatianmu Venus? "
".... "
" Atau aku harus merubah diriku lagi agar lebih baik dari ini? "
Suara maxi bergetar, Venus dapat merasakan kegugupan dalam suaranya. Kali ini pangeran terlihat tulus dan serius. Tidak seperti dulu saat pertama kali mereka bertemu.
" Ehm, jika yang Anda inginkan masih sama seperti dulu aku menolak. "
" Seperti dulu? "
Maxi memiringkan kepalanya sambil berpikir tentang sesuatu yang dilakukan nya dulu kepada Venus.
" Anda ingin saya jadi simpanan Anda. Kalau itu perhatian yang Anda inginkan saya menolaknya. "
"Akh."
Maxi ingin memukul wajahnya sendiri. Tawaran menjijikkan yang dulu dilakukannya kepada Venus membuatnya sangat menyesal sekarang.
" Bukan itu... Venus, bukan simpanan...aku tidak bermaksud.. Akh, itu... Bukan.. Akh.. Soal itu... "
Venus tertawa melihat maxi yang kebingungan memilih kata-kata untuk menjelaskannya kepada Venus. Walaupun tidak dijelaskan dengan benar, Venus tahu bahwa maxi menyesali perbuatan nya dulu.
" Max. "
"... Ya"
" Saya mengerti, mulai saat ini saya akan lebih memperhatikan Anda sebagai sesama manusia. "
" I.. Itu... "
" Kenapa? Bukankah wajar sebagai sesama manusia kita saling membantu? Pft... "
" Iya benar sekali, sebagai manusia... Betul... Sebagai manusia. "
Venus hanya dapat tertawa melihat maxi yang sedang kebingungan, karena ekspresi maxi terlihat lucu, Venus jadi sedikit menggodanya dengan perkataan yang diucapkan nya tadi.
" Tapi jika bisa.... Aku ingin lebih dari perhatian sebagai manusia Venus. "
" Contohnya? "
" Jika bisa aku ingin diperhatikan setidaknya sebagai teman. "
Maxi menggaruk kepalanya dengan canggung.
" Baiklah max, kedudukan mu telah naik menjadi temanku. "
Maxi melihat wajah Venus yang terus tertawa karenanya. Pernyataan teman dari mulutnya keluar begitu saja, karena tingkahnya yang buruk di masa lalu, setidaknya posisi teman untuk saat ini sudah bagus untuknya.
Seterusnya maxi akan mengumpulkan kekuatan agar dapat memberikan proposal kepada Venus dengan bangga. Untuk saat ini, maxi masih belum mempunyai hak apapun untuk mengharapkan lebih dari ini.
Langkah yang berat harus diambil olehnya untuk lepas dari genggaman ayahnya, raja kerajaan emerland.
"Sekarang apa yang akan kau lakukan temanku? "
Venus bertanya kepada maxi yang telah beberapa saat berjalan dengannya.
" Sekarang sepertinya saatnya minum afternoon tea sesama teman. "
" Baiklah max, strawberry cake kediaman trochel sangat lezat, aku akan meminta pelayan kediaman untuk menyiapkannya untukmu. "
"Baiklah, saya sudah tidak sabar untuk mencobanya. "
Para pelayan menghidangkan afternoon tea untuk maxi dan Venus diruang baca gedung barat. Keduanya duduk sambil menikmati strawberry cake yang dipersiapkan oleh koki keluarga trochel.
" Cake ini lezat! "
Maxi menyuap sendok pertama strawberry cake yang dihidangkan untuknya, setelah krim strawberry itu menyentuh lidahnya, rasa wangi dan lezat dari cake itu menyebar ke seluruh mulutnya.
" Benar kan? Saya paling suka strawberry cake dikediaman ini. "
Venus menanggapinya dengan senang.
" Venus, apakah kau telah mendengar kabar pernikahan Duke trochel? "
Venus menghentikan sendoknya.
" Pernikahan Rowan? "
" Benar, bulan ini Duke akan melaksanan pernikahannya dengan sheriel. "
" Kenapa secepat ini? "
" Raja ingin segera menikahkan sheriel, kemungkinan kerajaan emerland membutuhkan ikatan keluarga trochel secepatnya. "
"Secepatnya? Kenapa yang mulia raja begitu terburu-buru? "
Apakah raja merencanakan sesuatu? Venus berpikir tentang hal yang pernah dikatakan oleh Marquess Vincent rostel kepadanya.
' yang mulia raja telah bergerak untuk memperluas kekuasaan'
Sebenarnya untuk tujuan apa yang mulia raja memperluas kekuasaannya? Apa yang sedang direncanakan oleh Raja?
" Raja merencanakan perang. "
Heuk.
Venus tersentak, seketika pupil matanya bergetar. Bukankah negara emerland telah makmur? Kenapa raja masih ingin berperang seperti ini?
"Perang... "
Venus bergumam dengan suara kecil.
" Apakah kau tidak apa-apa!?
"Kenapa bertanya hal itu kepadaku? "
" Pasukan dari Duke trochel akan memimpin baris depan dan... Kemungkinan orang itu yang akan dikirim memimpin pasukan trocel. "
Maxi mengatakan hal itu dengan ragu-ragu.
" Pasukan trochel.. Siapa orang yang anda maksud max? Siapa yang memimpin pasukannya? "
Melihat pangeran maxi yang mengatakan hal itu dengan ragu-ragu, membuat Venus menjadi sedikit cemas. Perang yang akan dilakukan oleh kerajaan emerland akan dipimpin oleh keluarga trochel yang berada di barisan depan. Jika itu benar terjadi, salah satu dari keluarga trochel akan memimpin pasukan Perang itu. Siapa yang dimaksud oleh pangeran maxi? Salah satu orang yang dapat memimpin Perang dalam keluarga trochel hanya... Jangan bilang dia yang akan memimpinnya?
" Elliot van trochel. "