28. Aku merindukan mu
" Tuan duke anda baik baik saja? "
" Ugh, perutku mual. Albert sampaikan pada pelayan untuk membawakan sup sayur. "
Venus sakit kepala setelah bangun tidur, hangover yang dirasakannya karena minum terlalu banyak semalam bersama maxi.
Setelah memulangkan nya kekamar, Venus harus bergadang membersihkan tubuh dan mengganti baju max yang terkena muntahan.
' besok anda pasti akan malu jika mengingat ini pangeran'
Setelah mengurus pangeran, dia harus membersihkan baju dan badannya sendiri. Karena itu Venus kurang tidur dan merasa sangat tidak enak badan.
" Anda minum minuman keras semalam duke? "
" Iya, tanpa sadar aku minum terlalu banyak. "
" Ini supnya, saya juga menyiapkan obat hangover untuk anda. "
" Terima kasih Albert. "
Venus meminum obat yang diberikan dan menyeruput kuah sup sayur yang dibawakan oleh pelayan.
" Haaaahhhh, akhirnya terasa lebih baik. "
Venus teringat dengan pangeran maxi, pangeran pasti akan merasa tidak nyaman karena Hangover.
" Albert, siapkan obat dan sup yang sama, kirimkan kekamar pangeran. "
" Baik tuan. "
Venus kembali mengurus surat-surat dimeja kerja duke. Tangannya memegang selembaran kertas pendaftaran masuk akademi kerajaan.
" Mungkin sudah saatnya mengirim Silvia masuk akademi. "
Lingkungan rumah yang tidak sehat untuk Silvia anak bungsu duke, membuat Venus sedikit khawatir. Ibunya yang diusir dari rumah membuatnya sedih dan menjadi anak yang murung.
Lingkungan akademi yang penuh dengan anak seumurannya mungkin akan membuat suasana hati Silvia menjadi lebih baik, jika terlalu lama dirumah ini, Venus khawatir Duchess akan bersikap kasar kepadanya.
Venus mengisi semua data yang diperlukan oleh pihak akademi. Venus mengabarkan rencananya kepada Silvia lewat Asistennya.
' aku tidak dapat menghadapi anak itu'
Jika melihat wajah Silvia yang sedih, Venus akan merasa sangat bersalah karena telah mengusir Alicia ibunya. Walaupun sifat alicia sangat buruk, bagi Silvia, alicia adalah ibunya yang berharga. Karena itu Venus tidak dapat menghadapi Silvia.
Tok tok...
" Masuklah. "
Venus mengira sosok yang masuk diruangan nya itu adalah Albert asistennya, namun sosok itu bukanlah Albert.
" Elliot! Kau... "
" Aku kembali... "
Elliot masuk dengan senyuman manisnya dan berjalan mendekati Venus yang ada dimeja kerja duke. Elliot duduk dipinggir meja kerja duke sambil menyandarkan tubuhnya diujung meja.
" Kangen aku? "
Venus mengerucutkan bibirnya dan mengerutu.
" Tidak. "
"Ahahahahahahh"
" Kenapa tertawa. "
" Kau lucu sekali membuat ekspresi itu dengan tubuh dan wajah duke. "
Venus segera menutup wajahnya dan kesal.
" Menyebalkan! "
" Jangan begitu Venus, bukalah wajahmu. Wajah itu cukup lucu untuk dilihat. Ahahahahahah"
" Kenapa baru kembali. "
" Ada hal penting yang harus kuurus. "
" Hal penting? "
" Aku menangkap pengikut penyihir yang berhubungan dengan Farel. "
" Hah? Kenapa baru mengatakannya padaku? Kau pergi menangkap penyihir itu sendiri? Itu sangat berbahaya. "
" Kau lupa kalau aku sangat hebat? "
Elliot sengaja menggoda Venus yang tampak kesal.
" Apakah penyihir itu mengatakan sesuatu yang diketahuinya tentang Farel? "
" Tentu saja, aku telah mematahkan jari-jari nya, dia mengatakannya dengan lancar. "
" Hah. "
Tidak heran jika Elliot melakukan hal seperti itu. Sesuai julukannya.
"Farel sedang tertidur untuk saat ini, kebangkitannya telah mendekat. "
" Apa? Kalau begitu kita harus segera menemukannya. "
" Aku akan menemukannya. "
" Apakah kau tahu Farel berada dimana Elliot? "
" Dia berada di dimensi lain. "
" Jika begitu bagaimana cara kita menemukannya sebelum dia terbangun? "
" Kita memerlukan 6 artefak peninggalan Farel, aku sedang menelusuri keberadaan artefak itu. "
" Jika kita mengumpulkannya apakah kita dapat menemukan farel? "
" Itu adalah kunci yang dapat membawa kita masuk ke dimensi itu. "
Venus diam sejenak, memikirkan hal yang akan dia lakukan seterusnya.
" Elliot, jika kau menemukan lokasi artefak itu, bawa aku bersamamu . Kita cari bersama-sama. "
" Itu akan berbahaya untuk mu Venus. "
" Tetapi itu berhubungan denganku, jika aku tidak ada, aku takut hal ini akan lebih berbahaya. Jika Farel terbangun sebelum artefak itu kita kumpulkan, aku tidak tahu apa yang akan terjadi dengan diriku. "
"Aku akan melindungimu Venus. "
" Berjanjilah Elliot. "
"... "
" Jika kau mencari artefak itu jangan tinggalkan aku sendiri. "
Venus mengulurkan tangannya dan mengeluarkan jari kelingkingnya.
Elliot mengeluarkan jari kelingkingnya dan mengait jari kelingking Venus. Membuat tanda simpul janji.
Venus tersenyum kepadanya.
" Apa pangeran sialan itu mengganggu saat aku tidak ada? "
Wajah Elliot menjadi serius.
" Ka.. Kami telah berteman baik, aku telah mengajarinya untuk sedikit sopan. "
"Kami??? "
Mendengar Venus mengatakan kami, wajah Elliot menjadi menakutkan. Sorot matanya yang menjadi tajam membuat Venus merinding.
" Ng... Tidak perlu cemas Elliot. "
Venus menepuk-nepuk punggung Elliot untuk menenangkan nya.
" Aku kangen padamu. "
Akhirnya Venus mengatakannya.
Setelah mendengar perkataan Venus, wajah Elliot menjadi lebih lembut. Aura membunuh yang barusan dikeluarkan olehnya menjadi hilang.
" Aku juga. "
Elliot tersenyum manis kepada Venus.
' huft, hampir saja. Akhirnya aku menenangkan nya. '
*************************************
" Selamat siang yang mulia. "
Tristan menyapa pangeran maxi yang masih berbaring diranjangnya. Sinar matahari sudah semakin terik, tidak biasanya pangeran masih belum bangun dari tidurnya.
" Ugh, kepalaku. "
"Dimeja sebelah tempat tidur anda telah disiapkan obat dan sup dari rumah utama. Anda habis minum? "
Sambil memegang kepalanya, maxi mengambil obat yang disiapkan dan menelannya.
" Iya... Tadi malam, kenapa kepala ku sakit begini ukh. "
" Itu dinamakan efek setelah mabuk yang mulia. "
" Efek setelah mabuk? "
Benar juga, ingatan semalam perlahan kembali diingatan nya. Dirinya yang berjalan sempoyongan dipapah oleh Venus, berteriak dan bernyanyi seperti orang kerasukan. Sikap mabuknya yang membuat wanita itu malu. Setelah Venus memapahnya dia muntah didepan Venus.
" Aaaaaaaaaaaa.... "
' aku muntah'
Wajah maxi memerah karena malu, tindakan yang sangat memalukan itu, dia lakukan saat mabuk.
Pangeran memeriksa bajunya yang sudah diganti dengan baju tidur.
" Ah, aku telah membuat dia melakukan hal yang merepotkan dan melihat hal yang menjijikan. "
Pangeran maxi menutup wajahnya yang memerah dengan satu tangannya, agar Tristan tidak melihatnya.
" Apakah anda sudah merasa lebih baik? Perlu saya panggilkan dokter? "
" Tidak perlu, aku baik-baik saja. "
' aku akan minta maaf kepadanya hari ini'
" Oh iya yang mulia, anda mendapat surat dari nona aria raven dari istana. "
" Berikan surat itu padaku. "
Setelah membaca surat itu, maxi menghela nafas panjang dan meletakkan surat itu dimeja samping tempat tidurnya.
" Kita harus kembali ke istana hari ini. "
" Baik yang mulia, akan saya sampaikan kepada duke. "
" Siapkan tinta dan kertas, aku ingin menulis pesan pada Venus. "
"Baik."
Setelah meninggalkan pesan untuk Venus, pangeran maxi beserta semua bawahannya. Kembali keistana kerajaan.
Venus yang mengantarnya sampai digerbang pintu utama dalam tubuh duke piero, mengucap salam perpisahannya.
" Terima kasih atas tempat tinggalnya duke. "
" Kehormatan bagi saya yang mulia, silahkan datang lagi dilain waktu. "
Setelah itu kereta kuda kerajaan pergi meninggalkan kediaman duke piero.
Setelah matahari terbenam, Venus kembali kekamarnya dan menemukan secarik kertas yang diselipkan dari bawah pintu kamar nya.
Venus duduk disamping tempat tidurnya dan mulai membaca surat itu.
𝙣𝙤𝙣𝙖 𝙑𝙚𝙣𝙪𝙨...
𝙈𝙖𝙖𝙛 𝙩𝙚𝙡𝙖𝙝 𝙗𝙚𝙧𝙩𝙞𝙣𝙙𝙖𝙠 𝙢𝙚𝙢𝙖𝙡𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙢𝙖𝙡𝙖𝙢,
𝙏𝙚𝙧𝙞𝙢𝙖𝙠𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙩𝙚𝙡𝙖𝙝 𝙢𝙚𝙧𝙖𝙬𝙖𝙩𝙠𝙪 𝙙𝙖𝙣 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙜𝙖𝙣𝙩𝙞 𝙥𝙖𝙠𝙖𝙞𝙖𝙣𝙠𝙪. 𝘽𝙚𝙧𝙟𝙖𝙡𝙖𝙣-𝙟𝙖𝙡𝙖𝙣 𝙙𝙞 𝙥𝙖𝙨𝙖𝙧 𝙖𝙙𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙥𝙚𝙣𝙜𝙖𝙡𝙖𝙢𝙖𝙣 𝙥𝙚𝙧𝙩𝙖𝙢𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙚𝙧𝙝𝙖𝙧𝙜𝙖 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙠𝙪. 𝙈𝙖𝙖𝙛𝙠𝙖𝙣 𝙠𝙚𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙨𝙤𝙥𝙖𝙣𝙖𝙣𝙠𝙪 𝙨𝙚𝙡𝙖𝙢𝙖 𝙞𝙣𝙞, 𝙖𝙠𝙪 𝙝𝙖𝙧𝙖𝙥 𝙠𝙞𝙩𝙖 𝙙𝙖𝙥𝙖𝙩 𝙗𝙚𝙧𝙝𝙪𝙗𝙪𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙗𝙖𝙞𝙠 𝙠𝙚𝙙𝙚𝙥𝙖𝙣𝙣𝙮𝙖. 𝘼𝙠𝙪 𝙨𝙖𝙣𝙜𝙖𝙩 𝙢𝙚𝙣𝙞𝙠𝙢𝙖𝙩𝙞 𝙬𝙖𝙠𝙩𝙪 𝙗𝙚𝙧𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙠𝙞𝙩𝙖.
𝙋𝙨. 𝙏𝙚𝙧𝙣𝙮𝙖𝙩𝙖 𝙢𝙖𝙗𝙪𝙠 𝙞𝙩𝙪 𝙨𝙖𝙣𝙜𝙖𝙩 𝙢𝙚𝙢𝙖𝙡𝙪𝙠𝙖𝙣, 𝙩𝙤𝙡𝙤𝙣𝙜 𝙙𝙞𝙧𝙖𝙝𝙖𝙨𝙞𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙮𝙖.
𝙈𝙖𝙭𝙞 𝙙𝙚 𝙚𝙢𝙚𝙧𝙡𝙖𝙣𝙙
"Ptf...hahahahha"
Venus tertawa membaca surat dari pangeran maxi. Putra mahkota yang mabuk bersamanya semalam benar-benar sangat lucu.
" Sudah ku duga kau akan malu, ternyata kebiasaan mabukmu buruk. Hahahahah"
*************************************
Akhirnya bulan suci telah tiba, lusa Venus telah mengatur kunjungannya ke kuil suci.
Setelah menyusun rencana pencurian buku takdir, Venus akan mengajak Elliot untuk ke kuil bersamanya.
" Elliot. "
Elliot duduk diberanda kamar Venus bersamanya, menatapnya dengan wajah yang manis.
" Hm? "
" Maukah kau ikut denganku ke kuil takdir? "
" Kuil takdir? "
" Aku akan mencuri sesuatu dari kuil itu, sesuatu yang sangat penting. "
" .... "
"Kau mau menemaniku kan? "
" Tentu saja. "
Elliot menggenggam tangan Venus dan mencium telapak tangannya.
" Apapun yang kau inginkan tentu saja aku akan melakukannya. "
Wajah Venus memerah, jantungnya terus berdebar.
" Jangan melakukan hal ini terus. "
" Kenapa? "
" Jantungku tidak kuat menerimanya. "
Venus memalingkan wajahnya kearah lain.
" Kau berdebar? "
" Tidak tahu... "
" Aku senang. "
Wajah Elliot menjadi cerah seperti anak kecil yang mendapat permen.
" Dengar Elliot, kali ini mungkin akan sedikit beresiko. Aku harus mendapatkan sebuah buku yang disimpan oleh kuil takdir. "
" Buku apa? "
" Buku yang menceritakan runtut kehidupan didunia ini, jika aku mengetahui isinya, mungkin aku akan tahu asal sihir hitam dari tubuh duke ini. "
" Buku yang menuliskan takdir hidup dunia ini? Kedengaran nya menarik. "
" Elliot apa kau tertarik dengan takdirmu? "
" Hm... Aku tidak perduli dengan takdirku. "
" Bukankah takdir itu penting? "
" Selama kau ada bersamaku aku tidak memerlukan takdir. "
"Ng... Aku belum tentu mau bersamamu semumur hidup. "
Elliot menaikkan sudut bibirnya dan mendekatkan wajahnya ke wajah Venus hinga jarak mereka hanya sejauh 1 jari saja.
" Tidak, akan kupastikan kau mau menjadi milikku. "
" .... "
Venus menutup wajah Elliot dengan kedua tangannya dan memundurkan tubuhnya.
" Kau terlalu dekat, dasar mesum. "
' huft, benar-benar deh lelaki ini... '