Blake membereskan barang-barangnya, ingin segera pulang ke apartemennya, karena mungkin Jenna akan menanti di sana saat dirinya tiba di rumah. Namun, mungkin saja semua akan berbeda jika Ryan tak setuju dengan idenya.
Wajar saja jika pria itu akan menentang rencananya dan Jenna, bukankah dirinya sendiri yang memutuskan untuk memberikan Jenna pada Ryan, dan menanti hingga bayi mereka lahir? Namun, mengapa semua kini berubah tiba-tiba?
Karenanya ia tak terlalu berharap akan keputusan ini, apakah akan disetujui oleh Ryan atau tidak, mungkin dirinya dan Jenna akan tetap menjalani semua untuk mereka sendiri.
Telah bersiap untuk pulang, seorang masuk ke ruangannya, kemudian melayangkan bogem mentah ke wajah Blake, membuatnya tersungkur ke atas meja. Ia memegang ujung bibirnya yang berdarah, kemudian menoleh ke arah pria yang dengan wajah penuh amarah berdiri tak jauh darinya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者