webnovel

Douluo: Demon God's Resurrection (Indonesia)

Dia sangat sombong! Nakal! Bejat! Kejam! Dan segala macam cibiran dan hinaan dikatakan orang orang kepadanya. Tidak ada yang tau, dibalik kepribadiannya yang kotor, ada hati yang rapuh didalamnya. Dari jenius menjadi limbah! Tunangannya menceraikannya! Keluarganya dihancurkan! Dari rendah hati menjadi sombong. Dari baik hati menjadi nakal. Dari santun menjadi bejat. Dari murah hati menjadi kejam. Hati yang penuh cahaya menjadi gelap dalam sekejap. Karena surga mengambil segalanya dariku, aku akan mendapatkannya kembali. Jenius? Dengan kerja keras dan darah aku menjadi jenius kembali. Wanita? Dengan tampang dan bakatku aku memiliki banyak wanita. Keluarga? Dengan banyaknya wanita di sekelilingku aku membangun kembali keluargaku. Dari fana hingga dewa, melangkah selangkah demi selangkah hingga dikenal sebagai Dewa Iblis!

AzureDragon_30 · 奇幻
分數不夠
15 Chs

Bab 8 Kepergian Qian Renxue dan Qian Leiji

3 tahun kemudian, banyak hal yang terjadi 3 tahun terakhir, Bibi Dong menjadi Judul Doulou dengan cincin roh 100.000 tahun, Raja Laba Laba Racun Es, ini ditemukan tidak sengaja oleh intelijen Spirit Hall.

Qian Renxue akan pergi meninggalkan Spirit Hall dan berpura-pura menjadi Pangeran Xue Qinghe, akhir akhir ini juga dia telah banyak belajar kebiasaan Xue Qinghe.

Qian Daoliu juga telah memberikan Qian Renxue tulang jiwa dari Dewa Malaikat, yaitu tulang jiwa kepala berusia 99.999 tahun, jika seluruh tulang jiwa dipasang, itu akan menjadikan nya menjadi tulang jiwa 100.000 tahun.

"Xue'er, kapan kau berangkat?" Tanya Qian Leiji.

"Saudara, besok pagi aku akan berangkat bersama 2 Judul Doulou yang ibu berikan." Jawab Qian Renxue.

"Berhati-hati lah, jika ada orang yang merugikan Xue'er, katakan padaku dan aku akan menghancurkan nya."

"Hehe, oke, saudara."

"Ayo, Xue'er, coba perlihatkan kemajuan mu beberapa bulan terakhir."

"Baik, ayo bertarung di lapangan."

"Malaikat, rasuki." Kuning, Ungu, Ungu, Hitam, 4 cincin roh berputar di sekeliling Qian Renxue.

"Malaikat Jatuh, rasuki." Ungu, Ungu, Hitam, Hitam, 4 cincin roh juga berputar di sekeliling Qian Leiji.

Ya, 3 tahun terakhir, Qian Leiji dan Qian Renxue telah menjadi Sekte Jiwa, Qian Leiji Sekte Jiwa level 45 dan Qian Renxue Sekte Jiwa level 43.

Sebenarnya, Qian Leiji bisa saja menjadi Raja Jiwa tapi dia lebih memilih untuk menunggu Qian Renxue dan mencoba mensolidkan basis budidaya nya.

"Saudara, hati-hati." Qian Renxue mengangkat Pedang Malaikat nya, sebelumnya dipakai oleh Qian Xunji.

"Oke." Qian Leiji juga menggunakan Pedang Abyss nya.

Tring...Swash.

Suara bentrokan pedang terdengar di lapangan pelatihan.

Qian Leiji mengajarkan Qian Renxue dalam bermain pedang, tapi Qian Leiji masih belum bisa untuk menggunakan Niat Pedang.

"Kemampuan roh pertama, Cakaran Malaikat."

Cakar berwarna emas menyerang Qian Leiji.

"Kemampuan roh kedua, Perisai Pertahanan Kegelapan." Sebuah perisai muncul menutupi seluruh tubuh Qian Leiji.

"Saudara, hati-hati, kemampuan roh ketiga, Langkah Cahaya Malaikat." Qian Renxue langsung berada di belakang Qian Leiji, seperti teleportasi tapi ini adalah kecepatan yang sangat cepat.

Meskipun perisai milik Qian Leiji kuat tapi itu hanya menutupi bagian depan nya, bagian belakang nya terpampang jelas.

Ketika Pedang Malaikat Qian Renxue akan mengenai Qian Leiji, Pedang Abyss Qian Leiji telah menangkis nya, ini adalah pengalaman, ketika tubuh kita belum bereaksi dan musuh ada di belakang tubuh kita, jangan mencoba untuk memutarkan badan karena itu akan membuat langkah selanjutnya menjadi bingung, pedang di tangan lah yang akan menghalanginya sebentar di belakang lalu memutar tubuh dan ancaman musuh menjadi lebih minim.

"Kemampuan roh pertama, Jepitan Malaikat Jatuh."

Capitan kalajengking berwarna ungu menyerang Qian Renxue.

"Kemampuan roh kedua, Perisai Pertahanan Cahaya."

Setelah Qian Renxue menggunakan cincin roh kedua nya, cincin roh ketiga Qian Leiji menyala.

"Kemampuan roh ketiga, Langkah Kegelapan Malaikat Jatuh."

Situasi nya sama namun tindakan balasan yang berbeda, Qian Renxue membuat langkah ke depan dan menginjak perisai kemudian membuat salto kebelakang dan menyerang Qian Leiji lagi dengan Pedang Malaikat nya.

"Xue'er, kau belajar cepat, ya."

"Saudara, kamu menahan diri, jika tidak aku mungkin telah dikalahkan sejak awal."

"Ini adalah gerakan terakhir, Xue'er."

"Baiklah."

"Kemampuan roh keempat, Penghakiman Malaikat Jatuh."

"Kemampuan roh keempat, Penghakiman Malaikat."

Hujan pedang tajam berwarna ungu dan emas saling menyerang satu sama lain.

"Huftt, saudara, kamu terlalu menahan diri." Kata Qian Renxue tersenyum indah.

"Hehe, Xue'er adalah adik kesayangan ku, mana mungkin aku menyakiti nya sedikitpun." Balas Qian Leiji terkekeh ringan.

"Xue'er, ketika kamu menjadi Raja Jiwa, jangan terburu buru untuk memasang cincin roh, usahakan untuk memaksimalkan potensi tubuhmu dan juga memiliki usia yang tinggi untuk cincin roh mu."

"Oke, saudara, cincin ketiga mu berusia 20.000 tahun dan aku di cincin roh keempat, huftt, kau terlalu abnormal."

Cincin roh Qian Renxue, 600 tahun Singa Cahaya, 2.000 tahun Penyu Berskala Matahari, 8.000 tahun Macan Tutul Cahaya, dan 20.000 tahun Elang Cahaya Emas.

Cakaran Malaikat, Perisai Pertahanan Cahaya, Langkah Cahaya Malaikat, Penghakiman Malaikat.

Cincin roh Qian Leiji, 2.000 tahun Kalajengking Racun Dingin, 8.000 tahun Kura-kura Kegelapan Bermata Emas, 20.000 tahun Macan Tutul Kegelapan, dan 60.000 tahun Elang Kegelapan Mata Ungu.

Jepitan Malaikat Jatuh, Perisai Pertahanan Kegelapan, Langkah Kegelapan Malaikat Jatuh, Penghakiman Malaikat Jatuh.

Keesokan harinya, Qian Renxue pamit untuk pergi kepada Qian Daoliu, Qian Leiji dan Bibi Dong, dibelakang nya ada Snake Lance Doulou dan Landak Doulou.

"Saudara, kakek, ibu, aku pergi." Ucap Qian Renxue.

"Selamat tinggal, Xue'er." Balas mereka bertiga dan memeluk Qian Renxue secara bergantian.

Setelah Qian Renxue pergi dengan 2 Judul Doulou menggunakan gerbong kereta, Qian Leiji berbicara pada Qian Daoliu dan Bibi Dong.

"Orang tua, ibu, aku juga akan pergi." Kata Qian Leiji.

"Tidak, kau masih muda dan harus banyak belajar." Qian Daoliu menolak secara langsung.

"Kurasa dia bisa keluar untuk pengalaman." Bibi Dong berkata lembut.

"Oke, aku pergi sekarang." Qian Leiji langsung pergi mengenakan tulang jiwa eksternal berbentuk sayap berwarna ungu yang didapat dari Elang Kegelapan Mata Ungu, Qian Renxue juga memiliki tulang jiwa eksternal sayap dari Elang Cahaya Emas.

Qian Daoliu memelototi Bibi Dong dan pergi mendengus dingin, kontradiksi Aula Paus dan Aula Tetua telah berlangsung sejak kematian Qian Xunji, sejak Bibi Dong memiliki cincin roh 100.000 tahun, dia secara terbuka melawan Aula Tetua yang masih memiliki posisi tertinggi di Spirit Hall.

Qian Leiji berumur 9 tahun namun dia memiliki tinggi 147 cm dan Qian Renxue memiliki tinggi 138 cm.

Setelah Qian Leiji pergi dari Spirit Hall, dia pergi menuju Kekaisaran Star Luo, Qian Leiji memiliki 2 juta koin emas di sakunya dan membeli sebuah rumah sederhana di pinggiran Kota Starluo.

"Huftt, tubuh kecil ini sangat menggangguku." Gumam Qian Leiji karena dia mendapati bahwa ada beberapa orang bersenjata di luar rumahnya.

Qian Leiji mendengus dingin dan hilang dalam sekejap.

"Bos, ini adalah anak yang membeli rumah, dia pasti memiliki banyak uang dalam dirinya." Kata seseorang berbisik pada orang paling besar.

"Bagus, ayo masuk." Kata orang bertubuh besar itu.

Setelah itu mereka masuk dan menggeledah seisi ruangan, mereka memiliki total 13 orang dengan pakaian hitam gelap yang menutupi seluruh tubuhnya kecuali mata nya.

"Hey, dimana anak itu? Kau yakin dia ada didalam kan?" Kata orang bertubuh besar itu lagi.

"Ya, bos, dia tidak pernah meninggalkan rumah ini." Jawabnya.

"Sial, kita menendang lempengan besi kali ini, dia adalah Master Jiwa, pergi dari sini!" Seru orang bertubuh besar itu.

13 orang itu langsung pergi menuju pintu yang terbuka, namun sesosok muncul menghalanginya.

"Karena sudah disini, tidak usah pergi, oke." Qian Leiji menggunakan Pedang Abyss dan memenggal mereka semua.

"Ding! Membunuh 13 orang biasa, hadiah 1.300 Poin."

"Oke, Xiao Bai, bakar ini." Kata Qian Leiji, Xiao Bai kini telah menjadi binatang jiwa berusia 3.000 tahun.

Setelahnya, Qian Leiji mandi dan tidur.

Keesokan harinya, Qian Leiji memakai topeng hitam lalu pergi ke Arena Starluo dan mendaftarkan diri nya di pertandingan hidup dan mati.

"Silahkan tulis identitas mu." Kata seorang pelayan wanita disana.

"Nama: Xu Leiji

Umur: 17 tahun

Roh: Pedang Darah

Level: 45 ."

Pelayan wanita itu mengernyit sedikit lalu mengeluarkan sebuah kristal besar, "Ulurkan tanganmu kesini." Katanya.

Qian Leiji mengulurkan tangannya dan angka 45 muncul di atas kristal tersebut.

"Level benar, apa namamu?" Suara pelayan wanita itu melembut tiga poin.

"Panggil saja Dewa Iblis."

"Bagus, silahkan tunggu sebentar."

Qian Leiji pergi dan melihat arena yang penuh dengan darah, 2 orang bertarung mati-matian dan orang yang menonton bersorak kegirangan melihat nya.

"Bau darah ini, aku merindukan nya." Seringai di wajah Qian Leiji semakin lebar.

Beberapa saat kemudian, sebuah suara terdengar di telinga semua orang.

"Selamat datang di Arena Starluo, sekarang kita akan melihat pertandingan hidup dan mati, Dewa Iblis level 45 yang baru mendaftar akan melawan Kerbau Gila level 48 yang telah memenangkan pertandingan 4 kali berturut-turut!"

"Mari kita lihat pertandingan mereka!" Seru seorang yang berbicara dengan kekuatan jiwa nya agar terdengar di telinga semua orang.

Qian Leiji maju ke cincin pertempuran dan dihadapan nya ada seorang pria kasar dengan bekas luka diwajahnya yang membuat terlihat menyeramkan.

"Haha, nak, dengan tubuh kecilmu berani melawan paman ini?" Ejek pria itu.

"Pertandingan dimulai!"

Pedang Abyss muncul di tangan kanan Qian Leiji dan didepannya pria kasar itu memiliki 2 cincin roh kuning dan 2 ungu.

Karena topeng hitam Qian Leiji hanya menutupi wajah bagian atasnya, senyum mengejek di mulut Qian Leiji masih terlihat.

"Sial, kemampuan roh ketiga, Kerbau Gila Mengamuk."

"Cincin roh mu bahkan tidak sebagus kemampuan roh pertama Xue'er." Qian Leiji menggelengkan kepalanya kecewa.

Dan dengan mudah memenggal kepala Kerbau Gila.

"Ding! Membunuh seorang Sekte Jiwa, hadiah 40.000 Poin."

"Wah, Kerbau Gila terbunuh dan pemenangnya adalah Dewa Iblis!"

Hari-hari berikutnya dijalani oleh Qian Leiji seperti ini, dan Qian Leiji telah bertanding 43 kali dan semua nya dimenangkan oleh nya, Qian Leiji memiliki banyak penggemar karena setiap orang yang bertaruh padanya pasti akan memiliki untung.

Tapi pihak Arena Starluo tidak bisa mentolerir, karena lebih sedikit orang yang bertarung di Arena Starluo dalam pertandingan hidup dan mati dan kerugian dalam membayar kembali orang yang bertaruh judi, jika dijumlahkan mungkin lebih dari 1 juta koin emas dikeluarkan.

"Dewa Iblis, kumohon, Arena Starluo kita telah rugi banyak kali ini, kami akan memberikan apapun agar tuan bisa pergi dari sini." Kata seorang pria kepada Qian Leiji.

"Ding! Plot Penting Terdeteksi:

1. Terima permintaan untuk pergi dari Arena Starluo setelah pertandingan ke 50, hadiah Mata Bakat.

2. Tolak permintaan untuk pergi dari Arena Starluo, hadiah 5 Pil Penempaan Tubuh.

Pilih dalam 30 detik."

"Pilih nomor 1."

"Ding! Selamat mendapatkan Mata Bakat."

"Baik, aku akan pergi setelah pertandingan ke 50 yang akan aku selesaikan." Kata Qian Leiji.

"Terima kasih." Pria itu berkata.

"Sistem, apa itu Mata Bakat?" Tanya Qian Leiji.

"Ding! Mata Bakat adalah mata yang bisa untuk melihat bakat seseorang, contoh:

Nama: Qian Leiji

Umur: 9 Tahun

Roh Bela Diri: Malaikat Jatuh dan Pedang Abyss

Bakat: SSR

Seperti itu, tuan rumah."

"Baik, aku akan mencobanya." Qian Leiji kemudian melihat seorang pria yang berjalan didepan nya, "Mata Bakat."

"Nama: Zuo Da

Umur: 29 Tahun

Roh Bela Diri: Ular Boa

Bakat: C ."

"Sistem, bagaimana peringkat bakat."

"Ding! Peringkat bakat adalah:

Bakat Kelas D

Bakat Kelas C

Bakat Kelas B

Bakat Kelas A

Bakat Kelas S

Bakat Kelas SS

Bakat Kelas SSR ."

Qian Leiji kemudian menyelesaikan pertandingan ke 50 nya dan pergi dari Arena Starluo setelah mendapatkan Lencana Berlian sebagai kompensasi dari Direktur.