webnovel

Douluo: Demon God's Resurrection (Indonesia)

Dia sangat sombong! Nakal! Bejat! Kejam! Dan segala macam cibiran dan hinaan dikatakan orang orang kepadanya. Tidak ada yang tau, dibalik kepribadiannya yang kotor, ada hati yang rapuh didalamnya. Dari jenius menjadi limbah! Tunangannya menceraikannya! Keluarganya dihancurkan! Dari rendah hati menjadi sombong. Dari baik hati menjadi nakal. Dari santun menjadi bejat. Dari murah hati menjadi kejam. Hati yang penuh cahaya menjadi gelap dalam sekejap. Karena surga mengambil segalanya dariku, aku akan mendapatkannya kembali. Jenius? Dengan kerja keras dan darah aku menjadi jenius kembali. Wanita? Dengan tampang dan bakatku aku memiliki banyak wanita. Keluarga? Dengan banyaknya wanita di sekelilingku aku membangun kembali keluargaku. Dari fana hingga dewa, melangkah selangkah demi selangkah hingga dikenal sebagai Dewa Iblis!

AzureDragon_30 · 奇幻
分數不夠
15 Chs

Bab 7 Pemakaman Qian Xunji

Kota Wuhun, tempat dimana Spirit Hall berada, kini seluruh kota penuh dengan suasana yang mencekam.

Usai berita bahwa Paus Qian Xunji wafat, Tetua Agung Qian Daoliu langsung pergi mencari keberadaan Tang Hao.

Bibi Dong, selaku murid langsung dari Paus Qian Xunji, memegang kendali Spirit Hall untuk sementara.

Dan keputusan pertama nya dalam pemerintahan adalah menyerang langsung ke Clear Sky School dengan skala penuh.

Membuat Master Sekte Clear Sky School meninggal dunia dan memaksa seluruh Clear Sky School untuk menutup diri dari dunia luar.

Nyatanya, Paus Qian Xunji tidak meninggal karena luka-lukanya, meskipun akan membuat kekuatan nya menurun, tapi itu tidak akan mengancam nyawa.

Bibi Dong lah yang membunuhnya, dan memakan roh bela diri Malaikat Qian Xunji untuk menyelesaikan tes pertama dari Sembilan Tes Merah Dewa Rakshasa.

Bibi Dong yang baru saja menjadi seorang Contra, menjadi Judul Doulou dalam sekejap tapi dia tidak terburu buru untuk memasang cincin roh dan mengkonsolidasikan kultivasi nya.

Qian Daoliu menyadari hal ini dan ingin membunuh Bibi Dong secara langsung, tapi setelah teringat Qian Leiji dan Qian Renxue yang baru saja kehilangan ayahnya, dia mengurungkan niatnya.

Dan menyatakan bahwa Paus Qian Xunji meninggal karena luka-lukanya setelah bertarung dengan Tang Hao dan mendukung Bibi Dong untuk menjadi Paus dari Spirit Hall.

Tidak ada alasan yang pasti penyebab pertarungan Paus Qian Xunji dan Tang Hao karena Spirit Hall bungkam akan hal ini dan meskipun Clear Sky School tahu, mereka diam.

Nyatanya, tindakan Bibi Dong tidak hanya untuk opini balas dendam dan meredakan emosi dari orang Spirit Hall, tapi juga memperingatkan secara tidak langsung berbagai jenis pihak bahwa meskipun Paus Qian Xunji wafat, Spirit Hall masih memiliki tulang punggung mereka.

Kamar Qian Renxue, yang dominasi warnanya adalah emas dan putih, terlihat Qian Renxue yang sedang menangis di pelukan Qian Leiji.

"Saudara laki-laki...ayah....ayahh....woo." Air mata keluar dari mata indah Qian Renxue yang memerah, Qian Leiji tidak berbicara dan hanya memeluk Qian Renxue sambil mengelus-elus punggung nya.

Bibi Dong dan Qian Daoliu mengintip dari arah yang tidak diketahui dan jendela yang berlawanan.

Hubungan antara Bibi Dong dan Qian Renxue masih baik-baik saja, meskipun Bibi Dong akan acuh tak acuh dengannya, tapi Bibi Dong lebih cenderung ke Qian Leiji karena dia lebih enak dipandang.

Mungkin, karena Bibi Dong mengurus dua bayi pada waktu yang bersamaan dan itu juga adalah darah dagingnya sendiri, membuat nya menjadi ibu yang lebih baik lagi.

Jika tidak, bagaimana dia bisa mengurus keperluan Qian Leiji dan Qian Renxue hingga berumur 3 tahun dan seterusnya tidak lagi kelihatan.

Saat Bibi Dong melihat kedua anaknya, dia secara alami tertekan dan juga menunjukkan apresiasi kepada mereka, dia berpikir setelah Qian Renxue kehilangan orang yang dicintainya itu akan menjadikan nya memiliki hati yang kuat, dan apresiasi untuk Qian Leiji yang telah menjadi sosok kakak laki-laki yang sempurna untuk Qian Renxue.

Menjaga kepala dan hatinya tetap dingin dan memiliki bahu lebar untuk menjadi sandaran ketika Qian Renxue menjadi rapuh dan tidak membiarkan Qian Renxue melihat air mata nya agar menjaga suasana hati Qian Renxue.

Qian Daoliu juga berpikiran sama dengan Bibi Dong, tapi kesedihan nya lebih bertambah dibandingkan dengan nya, dia kehilangan anak kesayangan nya dan pembunuh anaknya berkeliaran di sekeliling nya.

Sementara Qian Renxue terus menangis hingga kelelahan dan tertidur, Qian Leiji membiarkan Qian Renxue berbaring di kasur yang terbuat dari sutra halus terbaik, dia pun mulai menangis.

Karena penjelasan singkat sistem nya tentang Qian Xunji dan Bibi Dong, dia menjadi agak memusuhi Qian Xunji, tapi secara perlahan dia mulai terbiasa dan menganggap Qian Xunji sebagai ayahnya.

Setelah 6 tahun bergaul tanpa henti, dia benar-benar menganggap Qian Xunji sebagai ayahnya.

Karena agar arah perkembangan plot sesuai dan tidak merusak tatanan takdir dan karma, Qian Leiji membiarkan hal ini.

Setelah beberapa saat menangis, Qian Leiji menghapus air mata nya dan tertidur di samping Qian Renxue.

Bibi Dong berkaca-kaca melihat hal ini, dia membunuh Qian Xunji karena sebagian besar sebab dendam dan kebencian nya dan sisanya adalah untuk menyelesaikan tes pertama dari Sembilan Tes Merah Dewa Rakshasa.

Tapi setelah membunuh Qian Xunji, dia merasa batu yang mengganjal di hati nya telah terangkat dan membuat kebencian baru karena perlakuan tidak adil yang dia alami di kehidupan ini dan ingin menghancurkan keluarga Qian Xunji dan dunia ini.

Tapi setelah melihat bahwa kedua anaknya bersedih dan menangis, dia berpikir kembali apakah anaknya bersalah? Apakah kebencian ini benar? Segala macam pemikiran masuk kedalam pikiran Bibi Dong.

Di sisi lain, Qian Daoliu telah pergi setelah melihat Qian Leiji yang menangis tanpa suara.

Setelah memastikan bahwa Qian Leiji dan Qian Renxue tertidur pulas, Bibi Dong masuk dan mencium kening mereka berdua.

"Ya, ini adalah kesalahan Qian Xunji, kalian tidak bersalah dan kalian tetaplah anak kesayangan ku." Suara Bibi Dong sangat lembut dan kemudian pergi kembali.

Pagi hari nya, langit tertutup awan, menghalangi sinar matahari untuk datang menyinari dunia ini, awan berwarna abu-abu semakin lama semakin gelap, dan akhirnya menjadi awan hitam.

Hujan turun dengan derasnya hingga dapat membantu arus air yang besar, hujan tidak berhenti hingga 4 jam terus hujan, air seolah akan memurnikan dunia yang penuh dengan kotoran ini.

Awan masih menggulung-gulung dengan ganas dan petir dengan keras menggelegar.

Qian Renxue belum beranjak dari tempat tidur nya dan Qian Leiji sedang memikirkan apakah dia bisa memahami Dao lain, karena pada dunia sebelum nya satu orang hanya bisa memiliki satu Dao.

Dao adalah tahap tertinggi dari sebuah makhluk, benda, dan objek di seluruh dunia. Sebelum melangkah ke Dao, masih ada tahap lainnya.

Niat > Kristal > Hukum > Dao

Misalnya, seseorang ingin menempuh jalan pedang, dia harus memahami dan membuat Niat Pedang nya.

Setelah bisa membuat Niat Pedang nya, orang tersebut harus memadatkan Niat Pedang nya menjadi bentuk Kristal dan menyimpannya di Dantian mereka, ini bisa dinamakan tahap Kristal Pedang nya.

Setelah memadatkan Kristal Pedang menjadi ukuran yang sama dengan Dantian mereka, Kristal Pedang akan dihancurkan dan harus mulai diserap oleh seluruh anggota tubuh mereka dan juga pada waktu yang bersamaan orang tersebut harus mulai memahami Hukum, Hukum Pedang.

Setelah memahami Hukum Pedang, kita harus mulai bermeditasi untuk mencari apa jalan yang akan kita tempuh, dengan refleksi dari masa lalu, kita akan mendapatkan pertanyaan dalam hati kita.

Siapa saya? Kenapa saya berkultivasi? Apa alasan saya masih berada di dunia kultivasi ini?

Dan seterusnya, jika berhasil, maka orang tersebut akan mencapai dimana hati dan pikiran mereka saling terhubung dan juga akan bisa mendapatkan pencerahan tentang Dao yang ditempuh.

Jika gagal maka orang itu akan terus berada di bayang-bayang mereka sendiri dan membuat hati iblis dalam hati mereka, membuat pencapaian masa depan mereka suram dan terbatas.

Qian Leiji dulu telah memahami Niat Iblis, Kristal Iblis, Hukum Iblis, dan akhirnya Dao Iblis.

Oke, kembali ke cerita.

Qian Leiji duduk termenung sambil melihat hujan dan Qian Renxue yang masih bersedih diatas kasurnya, belum beranjak kemanapun.

"Xue'er, ayo pergi." Kata Qian Leiji pada akhirnya setelah melihat hujan telah berhenti, "Saudara..." Ucapan Qian Renxue masih terbata-bata dan dipotong oleh Qian Leiji.

"Xue'er, seseorang boleh menangis jika mereka bersedih, tapi jangan berlebihan dan sampai membuat mu seperti ini, Xue'er ku yang imut harus lebih banyak tersenyum, itu akan bagus." Qian Leiji menghapus air mata Qian Renxue dan memeluknya erat.

Qian Renxue mencuci wajahnya dan terlihat lah embrio kecantikan teratas yang belum dewasa, tapi terganggu dengan mata dan hidung yang memerah.

Qian Leiji pergi ke kamar nya sebentar, kamar Qian Leiji didominasi oleh warna ungu dan hitam, dan mengambil Xiao Bai, Macan Putih yang menjadi seukuran kucing.

Lalu Qian Leiji dan Qian Renxue bersama pergi ke Aula Doulou, tempat dimana ayah mereka Qian Xunji dikuburkan.

Qian Leiji dan Qian Renxue memakai baju berkabung berwarna putih yang sama, cukup banyak orang yang hadir disini.

Ada Bibi Dong, Qian Daoliu, 7 Tetua, dan Judul Doulou lainnya di Aula Paus yang menjadi bawahan Qian Xunji dulu, hanya Judul Doulou yang berhak memasuki Aula Doulou untuk melihat pemakaman disini.

Bibi Dong, Qian Leiji, dan Qian Renxue adalah pengecualian kali ini.

Pemakaman Qian Xunji sangat sederhana, hanya menguburkan peti mati yang berisi mayat Qian Xunji dan kemudian berdoa bersama.

Qian Xunji, karena tergoda oleh penampilan Bibi Dong dan menginginkan keturunan darinya, dia memperkosa Bibi Dong.

Qian Daoliu tahu, tapi dia tidak menghentikan langkah Qian Xunji. Bibi Dong, entah itu penampilan atau bakat telah menjadi urutan teratas dalam daftar untuk meneruskan darah Keluarga Qian mereka.

Daripada memberikan Bibi Dong kepada sampah Yu Xiaogang, dia lebih rela melakukan ini.

Dalam ruang rahasia, Bibi Dong telah diperkosa berkali-kali oleh Qian Xunji dan akhirnya dia hamil anaknya.

Kebencian yang besar membuat Bibi Dong lebih keras dalam kultivasi nya dan pada saat yang sama juga menarik perhatian Dewa Rakshasa.

Dibawa ke alam rahasia Rakshasa, Bibi Dong mendapatkan Tes Sembilan Merah dan tes pertama nya adalah menelan roh bela diri Malaikat.

Bibi Dong menunggu dan terus menunggu kesempatan yang tepat untuk menjatuhkan Qian Xunji yang dalam daftar teratas nya, dan akhirnya ada kesempatan setelah Qian Xunji kalah dari jenius Tang Hao.

Setelah membunuh Qian Xunji dan menelan roh bela diri Malaikat nya, Bibi Dong lulus tes pertama dan pada saat yang sama juga Qian Daoliu datang dan akhirnya mengeluarkan kebencian nya kepada Tang Hao dan bukannya Bibi Dong karena Qian Leiji dan Qian Renxue.