Cuaca sore itu sangat pas untuk bermain di lapangan tak jauh dari rumah Rafka. Hafidz sedari tadi menunggu Rafka pulang kerja untuk diajak main sepeda dan layang-layang. Karena Rafka sudah janji akan menemani dia bermain sepeda dan layang-layang. Tapi sampai jam lima sore, Rafka belum pulang. Bocah enam tahun itu cemberut sambil memainkan kakinya menuliskan sesuatu di atas tanah di halaman rumah.
"Hafidz masuk aja ya. Anginnya kenceng, Nak. Nanti Papa juga pulang. Mungkin Papa lagi banyak kerjaan di kantor," ucap Zakiya menenangkan.
"Ga mau Ma, aku mau tunggu Papa aja di sini. Aku mau main sama Papa," ucap Hafidz lirih sambil kepalanya terus menunduk.
"Ya sudah Mama temani ya." ucap Zakiya sambil menggendong Zahra.
"Jangan Ma," Hafidz tersentak saat melihat Zakiya duduk di sebelahnya. "Nanti adek kena angin. Kasihan adek." Hafidz menegakkan badannya lalu menatap Zahra yang sedang berusaha untuk turun dari gendongan.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者