"Dokter Adam, kok melamun?"
Aku terkejut saat Rosa, istri dari Dokter Hasan dan juga tak lain ibu Kevin tiba-tiba sudah berdiri di depan pintu menatapku sambil tersenyum.
Merasa malu karena sudah tertangkap basah aku hanya bisa membalasnya dengan tersenyum kecil.
Dokter Hasan ikut menoleh, menatapku intens lalu dia berbicara, "Apa kau sedang memikirkan seseorang yang ingin kau temui?"
"Ah, itu …" aku belum sempat melanjutkan kalimatku, Dokter Hasan memotongnya.
"Dari tadi aku perhatikan, kamu sering melamun seperti sedang memikirkan seseorang."
"Bukan seperti itu Dok, saya hanya kangen sama keluarga." Jawabku.
"Tapi, sorot mata yang tadi aku lihat bukan seperti itu." Istri Dokter Hasan menggodaku, dia sudah duduk di samping suaminya.
Aku duduk dengan gelisah, apa iya semua orang bisa melihatku kalau aku sedang memikirkan seseorang … dia … adalah … ah sudahlah!
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者