webnovel

Do anything for love

Devian syaputra... seorang yang berkepribadian dingin sewaktu kecil iya tiba tiba menginginkan seorang gadis kecil sebagai hadiah ulangtahunnya dan sewaktu gadis itu dewasa devian menikahinya, Naysila seorg anak yatim piatu yang tiba tiba di adopsi oleh keluarga kaya raya, dan pada saat dia dewasa dia mau tak mau menikah dengan devian syaputra, dia tau kepribadiaan devian jadi dia tak bisa menolak pernikahan yang membuat hatinya benar benar tersiksa sebenarnya sejak dari pertama devian melihat naysila dia sudah memiliki ketertariakan padanya, tapi sampai dia dewasa pun devian tak pernah bisa memperlihatkan hal itu karna kepribadian nya itu,,

Risma_Alvhira · 现代言情
分數不夠
64 Chs

perasaan raisa (1)

sesampainya di kantor devian langaung menuju ruanganya, di sana sudah ada reyhan, alex, bagas dan rian, yang sedang menungguinya.

melihat devian datang mereka berempat langsung menatap heran devian, devian tamak murung dan ada kekesalan yang terlihat jelas di wajahnya

"ada apa bro.. kenapa lagi?" tanya bagas, sambil bersandar pada sofa, di bisa melihat dengan jelas ada sesuatu yang tidak beres jika di lihat dari ekspresi wajah devian

devin tidak langsung menjawab dia terlebih dahulu duduk gabung dengan mereka, sambil menatap lurus kedepan devian tampak menatap sayu

" kakek sudah kembali," devian menjeda jawabnya, reyhan, alex, bagas, dan rian langsung menatap serius kearah devian " dan kalian pasati tau apa yang terjadi" devian menunduk mencoba mencoba meredam emosinya yang masih tersisa " kakek juga bahakan menyuruhku untuk berpisah dengan naysila " sontak alex, bagas, rian, dan reyhan lanhsung terbelalak mendengar jawaban devian

" apa kau serius ? " tanya alex

devian hanya mengangguk sebagai jawaban nya.

"astaga aku tidak menyangka akan seperti itu, tapi lo tidak akan pernah meninggalkan naysila kan? " tanya alex lagi sambil menatap lurus pada devian yang berada di sampingnya, dia jelas terkejut bagaimana bisa devian berpisah dengan naysila, dia sangat tau betul kalau naysila adalah belahan jiwa devian, tidak mungkin devian bisa hidup tanpa naysila, tapi di sisi lain dia juga sangat tau betapa hormat dan patuhnya devian pada kakeknya

"tentu saja aku tidak akan pernah melakukan itu" jawab devian tegas

" yah bagus lah, jika sampai kau berpisah dengan nya, aku jadi memiliki kesempatan?" sahut rian setengah menghoda, mendengat jawaban itu devian langsung memelototi rian dengan tajam

"jangan berharap, mimpimu itu tidak akan pernah terjadi" jawab devian sinis, rian hanya terkekeh melihat reaksi devian, dia sangat suka mengoda devian apa lagi jika berhubungan dengan naysila. devin akan sangat mengerikan

"lalu apa lagi yang terjadi ? tanya reyhan penasaran

"kau bisa melihat dari ekspresi ku, ini sangat rumit dan membuatku sangat stres" jawab devian sambil memegangi kepalanya lalu tertunduk sedih, alex langsung mendekat pada devian dia menepuk nepuk pundak devian,

"gue yakin semuanya akan baik baik saja, semua hanya butuh proses dan waktu, dengan berjalannya waktu dan lo terus meyakinkan kakek putra gue yakin dia lama lama akan luluh dan akan merestui hubungan kalian" kata alex menyemangati devian

"bener bro tenanglah enjoyin aja" timpal bagas ikut menyemangati devian

devian hanya diam termenung

"ya ya.. aku bisa meihatnya, apa serumit itu masalahnya? ayo lah come on devian yang gue kenal bukan devian yang seperti ini, sebesar apapun malah nya lo tidak akan pernah pasarah begitu saja" timpal rian

" tapi masalahnya menyangkut dua orang yang sangat gue sayangi, gue gak bisa jika harus memilih salah satu dari mereka" ucap devin lirih

alex, rian, bagas dan reyhan tak bisa berkata kata lagi, mereka juga bingung, benar kata devian jika mereka ada di posisi devian mereka juga pasti tidak akan bisa memilih salah satu dari ke duanya,

setelah itu mereka termenung diam di ruang kerja devian.

Di sebuah perbelanjaan besar di tengah kota yang ramai tampak raisa dan selin tengah berbelanja mereka tampak menenteng belanjaan nya, sudah banyak belanjaan yang mereka beli,

raisa tampak anggun dengan setelan dres berwarna marun selutut, dia mengurikan rambutnya dan di rambutnya terpasang jepitan bungan mawar, dengan make up tipis dia masih terlihat cantik sedangkan selin dia tampak mempesona, dia bak artis model kenamaan bahkan sepanjang perjalanan tampak beberapa pasang mata meriliknya,

raisa dan selin tentu menyadari hal itu tapi mereka lebih memilih mengabaikan nya,

"kak sekarang mau beli apa lagi?"tanya raisa, selin tampak celengak celinguk melihat sekitar

"en.. sepertinya sudah, berat juga bawa belanjaan sebanyak ini apa lagi jika harus di tambah" jawab selin

"kalau gitu sekarang kita pulang yuk" ajak raisa

"pulang ? ayo lah ini masih sore juga kenapa harus cepet cepet pulang kita jalan jalan dulu lah" bujuk selin yang tidak mau pulang terlalu cepat

"gak bisa kak malam nanati aku ada janji sama seseorang jadi harus cepat pulang"jawab raisa lagi

"janji ? hayo sama siapa ? pacar ya ? ihh curang cepet kenalin"tuntut selin,

"ih kak selin apaan sih, dia bukan pacar raisa kok, kita cuma temen "elak raisa, wajahnya langsung memerah seketika selin yang melihat hal itu sedikit terkekeh "ih beneran kita cuma teman" tapi selin tidak percaya pada jawaban raisa, tentu saja dia tidak akan mempercayainya, selin menyipiykan matanya menatap raisa mencoba menyelidiki, jelas raisa risih di tatap seperti itu oleh selin dengan setengah menggoda selin kembali bertanya "benarkah?" raisa yang melihat tingkah selin jadi kesal

"ih apa sih, bener kak cuma temen" tegas raisa, tapi bukan selin kalo tidak usil dia teeus saja menggoda raisa

"temen apa temen ?"

"iya temen kakak, CUMA TEMEN "jawab raisa jengkel, selin hanya terkekeh melihatnya

"alah denger ya di antara wanita dan pria tidak ada yang namanya temen temenan tau, nih aku ramal ya sebentar lagi dia pasti akan nembak kamu, dan kalian pasti akan jadian" ucap selin

"huh kak selin apaan sih ngawur lagian apaan ramal ramalan segala kaya dilan aja, kita itu cuma temen gak lebih, udah ah aku sebel sama kakak dari tadi godain aku mulu" raisa langsung pergi meninggalkan selin, dan selin sendiri dia malah tertawa dengan cukup keras saat melihat tingkah raisa yang sedang ngambek padanya itu

"huh.. sok ngambek tapi aku yakin dia pasti akan nembak kamu" goda selin lagi sambil teriak teriak di belakang raisa

"bodo, kak selin brisik" kesal raisa sambil teriak

"tapi kamu suka kan padanya?" goda selin lagi, mendengar itu raisa terdiam sejenak kemudian dia berjalan lagi meninggalkan selin dia sangat kesal, entah mengapa dia jadi kesal beneran pada selin setelah perkataan selin tadi, apa dia benar benar menyukai alex ? tapi bagaimana mungkin, itu mustahil lagian alex hanya memperlakukan dirinya layaknya seorang teman, tidak mungkin di antara mereka jadi ada rasa cinta. tapu bagaimana kalau dirinya benar benar telah jatuh cinta pada alex, dan bagaimana kalau dia bertepuk sebelah tangan, bagaimana juga kalau alex tau tau udah punya kekasih, dan yang paling raisa takuti bagaimana jika sampai alex tau tentang perasaannya dan alex malah berakhir menjauhinya dan membencinya

memikirkan itu raisa tiba tiba merasa sedih, apa dia terlalu berharap, bagaimana jika perhatian alex selama ini padanya hanya sebatas karena dia menganggap raisa sebagai teman, dan tidak akan menganggapnya lebih.

ketakutan itu membuat raisa ragu untuk janji bertemu dengan alex nanti malam, dia takut dirinya baper dan malah membuat dia terluka pada akhirnya.