Devian berjalan di belakang Naysila dengan mendorong sebuah troli, tampak troli itu sudah hampir penuh dengan berbagai macam belanjaan untuk kebutuhan dapur, mulai dari buah buahan, sayur sayuran, daging, seafood, dan lain lain .
sebelum nya Naysila memberi tahu Devian karna hari ini mereka akan jalan jalan ke luar, jadi dia memutuskan untuk berbelanja bahan makanan karna stok di rumah sudah hampir habis, dan devin mengiya kan saja
tiba di depan kasir semua belanjaan langsung di hitung, setelah itu devian langsung membayar semua belanjaan nya, keluar dari super market, Devian membawa 5 kantung plastik, dan Naysila membawa dua kantung plastik, jika di lihat dari mata orang luar mereka tampak seperti pasangan yang sangat serasi dan harmonis.
usai belanja Devian langsung membawa Naysila ke suatu tempat, tempat itu sudah di atur oleh Devian, saat tiba devian langsung menuntun naysila, naysila hanya diam saat tangan nya di tarik devian, matanya tampak memperhatiakan setiap inci tempat yang di lewatinya, sampai devian menghentikan langkahnya, tampak hamparan rumput hijau terbentang seperti sebuah lapangan, di depan ada taman bunga,, beragam jenis bungan tertata indah di taman itu, naysila menyapu seluruh tempat itu denagan matanya, 'indah' itu yang ada di benak naysila saat ini.
"apa kamu menyukai nya?" tanya devian saat melihat ekspresi wajah naysila
"ya tentu, ini sangat indah" jawabnya sambil terus fokus melihat pemandangan di depan matanya, tiba tiba devian menarik tangan naysila,
"ayo ikut aku, ada satu tempat lagi yang lebih indah" devian berjalan dengan menuntun naysila, mereka melewati hamparan taman bunga yang sangat indah, naysila tidak henti hentinya mengagumi setiap hal yang ia lihat, matanya terbelalak tak kala dia melihat air mancur yang cukup besar di tengah taman bunga itu, matanya berbinar binar, taman itu bagai surga dunia, devian melirik sekilas ke arah naysila yang terkagum kagum melihat sekelilingnya, naysila berlari menuju air mancur Dia langsung mencelupkan tangannya ke dalam air lalu memercikan air itu ke atas,
"kak vian ayo kesini," terik Naysila yang melihat devian masih berdiri di tempatnya, devian langsung berjalan mendekati Naysila" kak.. makasih" Ucap naysila yang langsung di pandang bingung oleh devian,
"untuk apa ?" tanya devian dengan ekspresi datar lalu duduk di tepi kolam air mancur itu
"ya untuk ini semua"jawab naysila sambil mengangkat ke dua tangan nya ke udara, devian diam menatap naysila
"apa kamu menyukai taman ini " tanya devian kemudian
"tentu saja aku sangat menyukainya, sampai aku ingin memilikinya" jawab naysila dengan sebuah senyuman yang mengembang di wajahnya lalu menatap setiap inici dari taman itu, devian berdiri
"kalau begitu mulai hari ini taman ini akan resmi menjadi taman pribadi milik kamu"usai berbicara devian berjalan menuju kursi yang ada di tengah taman itu dan meninggalkan naysila yang masih terkejut mendengar perkataan devian, setelah beberapa saat terbengong naysila berjalan menghampiri devian yang saat itu sedang sibuk mengetik sesuatu di ponselnya.
"maksud kakak apa?" devian mengangkat kepalanya saat mendengar pertanyaan naysila
"ya maksud ku mulai hari ini taman ini akan menjadi taman milik kamu"usai menjawab devian kembali fokus lagi pada ponselnya, tapi devian merasaakan aura bingungan dari diri naysila lalu dia kembali menatap naysila,"aku sudah membeli taman ini, dan telah memiliki sertipikat hak milik tempat ini, aku sengaja mempersiapkan tempat ini untuk kamu"naysila tampak semakin terkejut mendengar perkataan devian, devian yang melihat naysila yang malah terdiam langsung mengulurkan tangan nya lalu menarik naysila supaya duduk di samping nya "aku mau bertanya? apa kamu lebih menyukai orang yang humoris atau orang yang romantis?" nada bicara Devian begitu dalam dia tampak sangat serius dengan pertanyaan nya,
"hah.." naysila malah replek mengeluarkan kata itu, dia tampak sangat terkejut, seorang devian menanyakan hal yang seperti ini dan apalagi sikap nya hari ini dia berprilaku manis, semuanya membingungkan bagi naysila, devian masih setia menatap dan menunggu jawaban naysila dengan sabar, di perhatikan seperti itu menbuat naysila sedikit kikuk, dia langsung menundukan kepalanya karna dia merasa pipinya terasa panas karna canggung dan malu.
"semua wanita menyukai hal hal yang lucu,karna sikap humoris seseorang mampu menghilangkan sedikit kesedihan kita, becanda, tertawa, bahkan sampai lupa diri karna terlalu bahagia adalah hal yang menyenangkan, tetapi faktanya wanita selalu ingin di perlakukan dengan berbeda, jadi wanita kebanyakan menyukai hal hal yang romantis, maniss dan istimewa." naysila berbicara sambil tersenyum membayangkan hal hal romntis, devian memperhatikan setiap gerak gerik naysila saat ia berbicara
"dan kamu juga termasuk wanita yang menyukai hal yang romantis?"devian menatap wajah naysila saat di menunggu jawaban.
"tentu saja, di perlakukan dengan istimewa, di beri kejutan, menangis terharu itu hal yang aku impikan.."tiba tiba naysila tersadar akan ucapan nya, tanpa sadar dia menjawab hal yang sedang dia fikirkan, matanya terbelalak saat menyadari devian yang tengah memperhatikan nya dengan begitu intens, wajahnya langsung memerah saking malunya, devian tersenyum silmpul melihat tingkah naysila yang sedang tersipu malu, saat melihat wajah devian naysila terdiam kedua ujung bibir devian naik ke atas, 'apa dia sedang tersenyum' batin naysila, dia tidak berfikir jernih melihat perubahan ekspresi devian, untuk pertama kalinya dia melihat devian tersenyum begitu tulus, dulu memang dia sering tersenyum juga saat dia sedang berhadapan dengan mamah papahnya, tapi senyum nya berbeda, naysila memperhatikan devian dia sangat tampan dengan senyum yang mengembang di wajahnya,
"ada apa" tanya devian saat mendapati naysila memandangi nya begitu lama,
"ah.. tidak ada, aku hanya sangat suka saat melihat kak vian tersenyum" jawab Naysila sambil salah tingkah karena jawaban nya barusan,
Devian: "...."