=Ami POV=
Argh! Aku masih merasakan nyeri diseluruh tubuhku. Sedetik kemudian aku tersadar kalau lututku baru saja dibongkar oleh Jarel karena harus mengambil peluru yang masih bersarang. Aku masih merintih, aku sungguh belum pernah merasakan sakit yang seperti ini sebelumnya. Perlahan kugerakan tubuhku, mencoba untuk bangun. Ini sangat sulit, tubuhku sangat kaku.
"Sudah bangun? Berhati-hatilah," ujar Laya yang ternyata berada di dekatku. Aku hanya mengangguk lemah sambil memandanginya dengan lekat. Dia nampak berbeda.
Terakhir aku mengingat wajahnya juga lebam karena bertarung dengan penjaga gedung Kuning, namun kini wajahnya sudah nampak pulih.
"Kamu tidak apa?" tanyaku. Dia menganggukk, masih membantuku untuk terbangun. Dia juga memerintahkanku untuk menggerakan seluruh tubuh secara ebrgantian sebagai latihan sekaligus peregangan.
"Ototmu kaku sekali," gumam Laya.
"Sudah berapa lama aku tertidur?" tanyaku.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者