webnovel

Dibalik Kegelapan yang Mencekam

Seluruh cerita berasal dari imajinasi penulis. Tidak boleh mengcopy, menjiplak ataupun melakukan perbuatan tercela lainya yang dapat merugikan penulis. Terdapat beberapa adegan kekerasan dan berdarah. Harap bijak dalam membaca. Cover by Canva. *** Sinopsis Bau amis tercium mengelilingi tempat itu. Laki-laki, orang tua, bahkan anak-anak yang tidak berdosa tergeletak tak begerak dengan suhu tubuh yang sudah mendingin. Seorang lelaki berdiri dengan acuh di sekitar tempat mayat-mayat itu berserakan. Memegang pedang yang masih berlumuran darah, Ia menuju suatu tempat yang tidak terkena setetespun noda merah yang menghiasi sekelilingnya. Dirinya berlutut untuk membelai pipi pucat seorang gadis yang terlindung di balik perisai yang Ia ciptakan. Melepaskan kain hitam berkibar yang Ia kenakan dan dengan lembut menyampirkan jubah yang telah ternoda kehangatanya itu kepada sang gadis. "Kau lihat." "Mereka mati karena dirimu." "Seharusnya kau tidak pernah kabur dariku." "Ayo kembali Rosalia." bisik pemuda itu lirih diantara hembusan angin malam yang mencekat.

Renza_Lo · 奇幻言情
分數不夠
101 Chs

Kekecawaan Rose

"Bagaimana hasilnya? Apakah aku benar-benar hamil?" Rose bertanya tatkala seorang tabib wanita memeriksa kondisi tubuhnya.

Tabib wanita itu mengambil tanganya dari pembuluh darah sang ratu. Dengan sopan membalas wanita yang telah resmi menjadi pendamping raja, "Benar Yang Mulia."

"Anda tengah mengandung."

"Usia janin dalam kandungan Anda hampir mencapai tiga minggu." tabib wanita itu menjawab dengan lembut.

"Terimakasih atas waktunya. Anda boleh pergi." titah Rose kepada si tabib wanita.

"Baik Yang Mulia." wanita yang memiliki rambut pendek bergelombang itu menjawab sebelum dirinya keluar dari kamar sang peri.

"Zizi kemarilah." Rose memanggil pelayan yang berdiri di sudut ruangan.

Rose hanya mengizinkan pelayan wanita itu untuk memasuki kamar miliknya. Zizi ditugaskan untuk membawa tabib. Sedangkan Hena ditugaskan bersama pelayan lain untuk membersihkan ruang makan dan beberapa tugas lainya.

"Saya Yang Mulia." si gadis pelayan menjawab hormat.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者