webnovel

BAB. VIII Ingin mati

Sekujur tubuhku mati rasa. Aku pun terbangun di tangan seseorang. aroma musk yang menyengat disekujur tubuhnya menenangkan ku. wajah itu terlihat relax dan bahagia. entah siapa dia? mengapa ia melakukan hal itu padaku? kami hanya bertemu 1x dan ia pun menyiksaku. tubuh kekar nya terlihat jelas. kutarik tanganku perlahan dan berusaha sepelan mungkin agar ia tak bangun. ku ambil bajuku yang berserakan di lantai dan hp ku yang ada di meja itu. ku lirik laki-laki itu dan ia masih tertidur pulas. ku berjalan dengan kaki berjinjit agar tak menimbulkan suara. Untung saja, rumah itu kosong. aku pun segera berlari keluar tanpa melihat ke belakang. ku buka hp ku dan ku nyalakan. tiba-tiba hp ku berbunyi.

"Hallo.. hallo.. gerry.. gerry.." tanya ku berbisik.

"Saayyaannggg..!! kamu dari mana saja!! seharian hp kamu tak bisa dihubungi. mama dan daddy mulai khawatir. katakan, dimana kamu sekarang. aku akan menjemput mu" tanya nya khawatir.

"Akkuu.. Akkuu.. didepan rumah.. bisakah kamu menjemput ku? segera? tolong.." balas ku memohon.

Telpon pun langsung ditutup nya. Aku pun berlari sembunyi dibalik pohon. ketakutan ku begitu besar. ku lihat sekeliling ku dan saat ini pukul 1 pagi. ku hitung detik demi detik, menit demi menit. terasa sangat lama. ku lihat sebuah mobil berjalan ke arahku dengan terburu-buru. Aku pun melambai kearahnya. Dibuka nya pintu dan aku masuk segera. ku sembunyi kan tubuhku ke bawah. ku lihat sekeliling jalan. mobil pun melesat cepat.

"Sayang, kamu kenapa? Ada apa?" tanya gerry cemas.

"Please, bawa aku ke rumah mu. Please.." mohon ku.

Ia pun segera melesat kan mobilnya melewati dinginnya malam. mata ku terpejam dan tubuh ku mulai lemas.

Ku rasakan angin sepoi - sepoi menyapa tubuhku. Aroma citrus yang merebak di kamar ini membuat ku merasa segar. ku lihat gerry masih tertidur dengan menggenggam tanganku. ku pandangi langit - langit kamar nya. mencoba untuk mengingat apa yang terjadi sebelumnya. bulu roma ku pun meremang mengingat kejadian kemarin. tak terasa ku genggam tangan ku dengan keras.

"Sayang, kamu sudah bangun? selamat pagi. Aku akan hangat kan air untuk mu" kata gerry seraya berlari ke arah kamar mandi.

Setelah beberapa menit, ia pun menuntunku. Aku pun mulai merendam tubuhku. beberapa bagian terasa perih. Dia pun hanya menatapku dari ujung bathup. di putarnya musik untuk relaksasi. Aku mulai merasa nyaman. Ia pun mencium keningku dan keluar dari kamar mandi untuk memberikan waktu padaku. Ya.. dia sangat memahami ku. Tanpa perlu aku jelaskan, ia pun tahu aku butuh sendirian. Setelah beberapa lama, ia pun masuk melihat kondisiku dan membawakan ku pakaian ganti. Setelah aku memakai pakaian, aku pun keluar dan duduk di ujung ranjang. Ku lihat gerry masuk dengan membawa nampan.

" Ayo sayang duduk sini, kita sarapan di kamar aja" ujar nya lembut.

Ia pun duduk di kursi dan meletakkan sarapan di meja. kami pun duduk berhadapan. Dia pun menatapku lekat. Pasti banyak pertanyaan dalam dirinya.

" Apa kamu tidak penasaran dengan yang terjadi padaku?" tanya ku menyelidik.

" Sayang, aku tak akan memaksa mu untuk bercerita pada ku. Aku akan menunggu hingga kamu tenang. sekarang jangan memikirkan apa - apa. Yuk, kita makan" jawab nya lembut.

Kami pun mulai menikmati sarapan dengan diam. Dia hanya menatapku lembut dan mesra. tak ada paksaan bagi ku untuk menceritakan semua itu.

" Dimana hp ku, gerry?" tanya ku.

" Sedang aku charger sayang. itu di meja" jawab nya lembut.

" Terima kasih gerry. terima kasih banyak" ujar ku penuh haru.

Ada rasa bersalah dan kecewa terhadap diri ku sendiri. Harusnya, aku tak meng-iya kan saat seseorang yang baru ku kenal mengajak ku. Ingin rasanya ku akhiri hidup ku ini. Aku malu pada gerry. Aku tak tahu apa yang harus aku ceritakan pada nya kelak.

Selama beberapa hari pun, aku menginap di rumah nya. bersama mama dan daddy. Mereka pun tak bertanya apapun pada ku. Mereka tahu sangat sulit bagi ku hidup sendiri. Tanpa orang tua dan sanak keluarga. Tanpa Bik ima dan pak ujang. Entah apa yang akan terjadi kelak, jika mereka semua meninggalkan aku. Hingga akhirnya, aku memutuskan untuk pulang.

" Gerry, aku ingin pulang ke rumah. bisa kah nanti kamu mengantar ku?" tanya ku.

" Bisa, aku akan mengantar mu dan menemani mu dirumah" jawab nya lembut.

Ia pun menggenggam tangan ku dan mencium tangan ku mesra. Siapa pun yang melihatnya, pasti tahu perasaan nya pada ku.

" Gea sayang, kalo kamu bosan sendirian dirumah, kamu langsung aja hubungi mama atau daddy kalo gerry sibuk. nanti mama akan minta sopir untuk menjemput mu" kata mama seraya memeluk ku erat.

" Baik, ma. terima kasih banyak ma" jawab ku singkat.

Kami pun berpelukan. Diantar nya kami menuju teras depan. Dan kami pun akhirnya berangkat. Lagu demi lagu pun mulai mempertontonkan kuasa nya. Seketika, aku pun tertidur. Tak terasa kami pun sampai. Ia pun segera membopong ku masuk ke kamar. gerry selalu memperlakukan aku dengan tulus dan ikhlas.

3 hari pun berlalu. Akhirnya gerry berpamitan untuk pulang. Dan, disini lah aku mulai sendiri. Setelah beberapa saat, cleaning home pun tiba. Aku yang tak merasa memanggil pun heran. Laki-laki itu memakai masker, dengan tinggi yang sepadan dan badan yang kekar. Aku pun mempersilakan ia untuk masuk. Tiba-tiba, saat aku berjalan mendahului nya, laki-laki itu membuka mantelnya dan membekap ku dari belakang. Aku pun merasa ngantuk dan terjatuh. Selang beberapa lama, ku ingin sekali membuka mataku. karena rasa sakit pada vagina ku. Ku cium bau parfum musk itu dari tubuhnya. Dan ku buka mataku. ku lihat dia diatas tubuh ku. menindih ku.

" Kaauuuu.. bagaimana kamu bisa disini?? Aarrggg.. ahhhh.. saaaakkiiittt.." rintih ku pelan.

" Aku merindukanmu, Gea!! Mengapa kamu pergi begitu saja dari rumah ku?? Aku sangat menginginkan mu Gea!! Aaahhh.. vagina mu begitu sempit.. Ahhhh.." jawabnya

Di pacu nya tubuhku yang kecil ini dengan kasar. Dia mulai menghujam kan ciuman demi ciuman di tubuhku dan payudara ku. Dan ia pun telah mencapai klimaks lebih dari 3x.. Dan ia pun memeluk ku erat serta tidur sejenak. Ada rasa marah dan benci kepada laki-laki di depanku. Aku bahkan tak mengenal keluarga nya. Aku ingin meng-akhiri hidup ku. ku lihat gunting di meja nakas. Aku pun mengambil nya, dan saat ku coba untuk menghujam kan gunting itu perut ku, laki-laki itu dengan sigap meraih nya. Aku pun menangis sejadi - jadi nya. Dia menggendong ku dengan kasar.

" Leeepaaaasskkkaaannn..!! Aku ingin mati saja.. lepaskan aku segera..!!" perintah ku.

" Geeeaaa, sadar!!! aku mencintai mu. aku akan menikahi mu secepatnya. Apa yang sudah kamu lakukan?? kamu gila??" tanya laki-laki itu yang bernama barry.

" Tiiidddaaakkkk..!!! lepaskan aku sekarang..!! aku ingin mati " kata ku berang.

Lebih baik aku mati, daripada harus mengecewakan orang - orang tersayang disekeliling ku. Yaa.. Aku ingin mati.. Izinkan aku melepas raga ku. Aku letih dengan semua ini.. Aku merindukan mu, mami.. papi..