Dias mencoba menenangkan Kimmy dengan kembali menenggelamkan Kimmy di dalam pelukannya. Dia melihat Kimmy menangis dengan sesengukan, Dias sungguh tidak tega melihat tangisan sahabatnya ini.
Di lain tempat Arka dan Alesha sedang asik mengobrol berdua di salah satu ruangan santai di kantor, mereka tidak mengetahui apa yang sedang terjadi. Seorang CEO tentu saja tidak mengetahui berita-berita yang di tayangkan di televisi, menonton televisi menurut mereka hanya membuang-buang waktu saja, dengan menonton televisi mereka tidak mengantongi uang sepersen pun.
Isabella duduk di dalam cafe dekat kantor, dia menyeruput secangkir kopi sambil menonton televisi yang berada di cafe tersebut. Isabella sudah mengetahui tentang gugurnya pria yang pernah dekat dengan Kimmy. Isabella terus mencermati setiap kalimat yang diucapkan seseorang di layar televisi, dalam hatinya dia berpikir bagaimana keadaan Kimmy, padahal Isabella pernah mengetahui bahwa pria itu tidak bersama Kimmy.
Tapi setidaknya pria itu pernah menjaga Kimmy dengan sepenuh hati, Isabella beberapa minggu lalu saat sedang sibuk mencari keberadaan Kimmy, dia sempat mencoba mendatangi Justin barangkali dia menemukan pria itu bersama Kimmy. Tapi hasil yang dia dapat bahwa Kimmy tidak bersama pria itu, dari situ Isabella benar-benar menghilangkan jejaknya dengan sempurna.
Sekarang sudah pukul 5 sore waktu kantor sudah berakhir, tapi Arka dan Isabella masih ingin tetap di kantor, entah urusan kantor apa lagi yang mereka urus. Alesha sudah pulang dari tadi, dia juga sudah berpamitan pada Arka dan Isabella, tapi pada saat di perjalanan Alesha mendapatkan panggilan telpon dari wanita yang sudah lama tidak dia ketahui kabarnya.
"halo," sapa Alesha ceria.
"hai bagaimana kabar kamu?" sapa wanita itu di balik telpon dan bertanya.
"kabar aku baik, bagaimana dengan kamu?" tanya Alesha balik.
"sama seperti kamu, sangat baik." jawab wanita itu sedikit tertawa, Alesha juga ikut tertawa kecil. Mereka berdua terus berbicara di balik telpon entah apa yang mereka bahas, hingga Alesha tiba di apartemennya.
"oke jam 7 malam ya, di tempat cafe pertama kali kita bertemu." ucap Alesha.
Ternyata mereka tidak hanya membahas percakapan basi-basi, tapi Aldisha Sandra mengajak Alesha untuk bertemu. Wanita yang barusan mengobrol lewat telpon bersama Alesha tadi adalah Aldisha, wanita yang pernah bertabrakan di cafe dengan Alesha.
Aldisha mengajak Alesha untuk bertemu, Alesha tentu saja tidak menolak, mengingat mereka lama tidak bertemu. Alesha menganggap bahwa pertemuan ini hanya sekedar mengobrol biasa layaknya teman untuk mengisi waktu luang.
"Dias pengen itu." ucap Kimmy menunjuk ke arah abang siomay di dekat jalan seberang sana, Dias melihat arah yang di tunjuk Kimmy.
"ayoo." ucap Dias.
Mereka berdua berjalan mendatangi abang siomay itu. Kimmy dan Dias baru saja pulang dari kerja, saat di perjalanan mereka melihat abang-abang penjual siomay, Kimmy yang doyan dengan jajanan itu tentu tidak akan melewatkannya. Cukup lama mereka di tepi jalan memakan siomay, tidak di rasa waktu sudah semakin gelap, dan azan magrib juga sudah berkumandang, Kimmy dan Dias bergegas pulang ke kontrakan.
Sekarang Alesha sedang asik mengobrol bersama Aldisha di cafe, mereka dari tadi terus tertawa, terlihat sangat bahagia pertemuan mereka di malam ini.
"Jadi bagaimana dengan pria yang mempermainkan kamu itu, apa dia baik-baik saja?" tanya Alesha sambil tertawa, Aldisha juga semakin tertawa.
"tentu saja tidak baik-baik." jawab Aldisha tertawa.
Mereka terus mengobrol bercanda ria, waktu terus berjalan dan malam semakin larut. Mereka berdua untuk segera mengakhiri pertemuan mereka, "kita pulang sekarang nih?" tanya Aldisha.
"iya, sudah pukul setengah 1 malam." jawab Alesha. Mereka berdua pun bersiap-siap merapikan, dan memasukkan benda-benda berharga mereka ke dalam tas masing-masing.
tiba-tiba Aldisha bersuara lagi, "jadi besok aku sudah bisa masukkan?" tanya Aldisha memastikan. Dia berharap besok dia sudah mulai bekerja di perusahaan milik Arka.
"Bisa kok, besok pagi kamu jangan terlambat, ingat hari pertama besok masuk kantor Arkana Company." ucap Alesha mengingatkan, dan melemparkan senyuman tercantiknya.
"awas saja sampai terlambat, soalnya bos kita galak." ucap Alesha sambil berbisik, Aldisha hanya cengegesan mendengar penuturan temannya itu.
Inilah tujuan sebenarnya tujuannya Aldisha mengajak Alesha bertemu, meminta pada Alesha agar di carikan pekerjaan untuknya, dan Aldisha sendiri menginginkan bekerja di tempat Alesha bekerja. Dia beralasan agar dirinya dan Alesha semakin dekat dan sering bertemu. Kebetulan kantor Arka juga membutuhkan karyawan wanita, soal ini Arka belum mengetahuinya bahwa karyawan baru akan mulai bekerja besok pagi di kantornya.
Tiba di parkiran Alesha dan Aldisha mengucapkan selamat tinggal, "sampai jumpa besok pagi." ucap Alesha sambil cipika-cipiki bersama Aldisha.
"Sampai jumpa ya, makasih banyak loh udah mau ngebantu aku." ucap Aldisha berterima kasih.
"iya sama-sama." balas Alesha dengan ucapan Aldisha tadi.
Arka baru saja selesai makan malam, dia ingin beristirahat di ruang kerjanya. Kemarin saat tiba di rumahnya, dia belum sempat ke ruang kerjanya, padahal sudah hitungan hari dia di rumahnya.
Saat membuka pintu ruang kerja, Arka menempelkan jarinya dihidungnya, dia merasakan banyak debu di ruangannya, karena dia tahu selama berbulan-bulan di Singapura, tidak ada seorangpun berani masuk di kamarnya, tentu saja ruangan ini tidak di bersihkan kecuali kamar utama.
Arka menghubungi pelayan yang ada di rumahnya untuk di perintahnya agar membersihkan ruang kerjanya. Tidak
lama kemudian dua orang pelayan sudah tiba di ruang kerjanya bersiap-siap untuk membersihkan ruangan itu.
Arka menyibukkan dirinya di balkon kamarnya sambil menunggu para pelayan membersihkan ruangannya. Arka kembali sibuk memikirkan Kimmy, wanita itu terus-terusan muncul di pikirannya. Dia sungguh merasa bersalah, kesalahannya yang dulu terus menghantui pikirannya.
Mulai besok dia sudah berniat mencari keberadaan Kimmy, berharap pencariannya membuahkan hasil, mengingat perjuangan Isabella dan anak buahnya mencari keberadaan Kimmy sampai sekarang mereka juga belum menemukannya.
"permisi pak, ruangannya sudah selesai kami bersihkan." ucap wanita sambil menundukkan kepalanya, yang di ketahui pelayan yang tadi membersihkan ruang kerja Arka.
"terima kasih." ucap Arka berterima kasih pada pelayan itu. Dia berjalan melangkah menuju ruang kerjanya, saat tiba di dalam ruangan, Arka mengarahkan langsung pandangannya ke meja kerjanya.
Dia melihat komputernya tertata rapi di meja itu, seketika dia mengingat beberapa bulan lalu sempat memeriksa komputernya, mencari tahu siapa yang sudah membantunya masuk ke dalam kamar pada saat itu, waktu itu juga dia mabuk berat.
Arka meraih komputer cctvnya, mencoba memeriksa kembali kejadian malam itu. Komputer sudah diaktifkan, dia mencari-cari time kejadian beberapa bulan lalu, dimana waktu kejadian malam itu. Saat sudah menemukannya, dia segera mengklik enter untuk memulai menonton dirinya di layar komputernya.