Hendry yang masih mematung dan masih terkejut mendengar jawaban Ivannie bahkan belum sempat menjawab, kembali mendengar suara Ivannie yang menyambut pelanggan lain yang baru saja memasuki mini market nya.
" Selamat datang. " ucap Ivannie.
Hendry memalingkan wajah nya dan melihat ke arah tatapan Ivannie yang tengah tersenyum menyapa pelanggan yang baru saja masuk.
" Bos besar, maaf telah membuat anda menunggu. " ucap pria yang baru masuk ke mini market itu dengan tergesa - gesa mendekati Hendry. Jelas sekali pria itu habis berlarian karena nafas nya masih tersengal - sengal dan di wajah nya tampak kecemasan.
" Kamu ... potong gaji !!!. " ucap Hendry kesal pada pria itu.
" Ahhhh ... baik bos. " ucap pria itu dengan wajah tidak berdaya.
Hendry memandang ke Ivannie. Dan Hendry melihat tatapan Ivannie sedang melihat sopir nya dengan tatapan iba.
Saat Ivannie merasa ada sepasang mata yang tengah menatap nya, Ivannie pun mencari dan melihat pria aneh itu tengah menatap ke arah nya.
Tatapan Hendry dan Ivannie pun bertemu. Tapi Hendry melihat tatapan Ivannie padanya berbeda dengan tatapan Ivannie pada sopir nya.
Jika awal nya Ivannie terlihat iba saat melihat sopir nya, kini mata Ivannie malah terlihat seperti meremehkan. Walaupun hanya sesaat dan tatapan itu hanya beberapa detik saja karena dengan segera Ivannie memalingkan wajah nya dan menyambut pengunjung lain nya yang baru saja masuk ke mini market itu dengan senyum dan ucapan selamat datang.
Tapi Hendry jelas sudah melihat nya. Tatapan yang belum pernah di berikan wanita manapun pada nya.
Selama ini para wanita menatap nya dengan kagum bahkan tergila - gila karena ketampanan dan kekayaan nya tapi baru saja Hendry mendapatkan tatapan yang jelas meremehkan nya.
Hendry berjalan ke arah pintu keluar dan meninggalkan Ivannie begitu saja. Seakan baru saja kehilangan sesuatu yang paling berharga Hendry berjalan dengan lesu tanpa semangat.
Bukan hanya sepanjang jalan Hendry berdiam diri, bahkan sepanjang jalan dari mini market sampai kantor nya pun, di mobil Hendry tidak mengeluarkan suara sedikit pun.
Bahkan sang sopir pun merasa aneh. Bukan karena bos besar nya yang tidak berkata apapun, karena bos besar nya memang tidak banyak bicara.
Tapi yang membuat si sopir aneh adalah bos besar nya hanya diam tanpa melakukan pekerjaan apapun. Lembaran kertas - kertas nya bahkan tidak di sentuh sama sekali.
Jelas itu sangat aneh, seorang pria yang biasa nya selalu sibuk bahkan saat di dalam mobil pun tetap dengan banyak pekerjaan kini hanya diam menatap jalan dengan pandangan kosong.
" Tuan ... maaf ... tadi saya lama karena mengambil dokumen - dokumen yang berada di mobil yang pertama bos pakai. Saya sempat kesulitan mencari Daniel yang ternyata sedang sibuk mengurus ibu yang hendak melahirkan itu. " ucap Rymon mencoba menjelaskan karena takut dengan perubahan besar yang terjadi pada bos nya.
Hendry hanya mau memakai dua orang sopir, Daniel dan Rymon. Karena sikap dan kebiasaan Hendry yang terlalu bersih dan juga penciuman yang tajam, membuat Hendry tidak banyak memakai sopir.
Jelas Daniel dan Rymon mengenal kebiasaan bos nya juga mengetahui apa yang di sukai bos nya juga apa yang di benci bos nya.
Rymon yang sudah mencoba membuka suara dan memberi sedikit penjelasan pun di abaikan Hendry.
Rymon pun tidak lagi berani membuka suara nya. Dia hanya bisa pasrah tapi berharap semoga bos nya tidak memecat nya. Rymon rela dan iklas jika gaji nya hanya di potong.