webnovel

Devil's Fruit (21+)

"Aku tau aku ini hasil dari pembuahan terlarang yang tak bisa terelakkan. Bahkan aku tau kekuatanku yang sebenarnya dan aku sangat membenci itu. Aku berharap aku tak pernah ada jika hidupku selalu dalam teror seksualitas yang mati-matian aku hindari." Andrea merasa hidupnya jungkir balik saat mendekati usia 17 tahun, dimana dia akhirnya tau bahwa dia adalah keturunan salah satu raja iblis Incubus di Underworld. Cambion. Itulah sebutan baru bagi dirinya. Apakah dia nantinya akan memiliki tanduk? Apakah dia nanti akan berwajah seram? Berekor? Yang jelas, Andrea tidak menyukai kekuatan barunya. Kekuatan yang membuatnya menarik perhatian para lelaki. Kekuatan yang membuatnya harus terus lari dan dilindungi. Sedangkan Dante, seorang Nephilim yang berhasrat naik ke Surga, dia harus membunuh 100 keturunan Iblis agar bisa menjadi seorang Angel. Dan Andrea merupakan target buruan ke-99. Namun, ketika feromon gadis itu terlalu menggoda, Dante menghadapi dua pilihan: tetap membunuh Andrea? Atau justru memiliki Andrea untuk dirinya sendiri? WARNING: - HANYA UNTUK PEMBACA BERUSIA DI ATAS 17 TAHUN - ERO-FIC - TIDAK UNTUK MANUSIA SUCI & ANAK-ANAK - VULGAR & EKSPLISIT - BEBERAPA DIALOG MEMAKAI BAHASA GAUL & KASAR - TAK PERLU MEMBAWA SARA KE KOMENTAR KALIAN KARENA INI BUKAN NOVEL RELIGI!

Gauche_Diablo · 奇幻
分數不夠
1613 Chs

Membicarakannya

Fruit 855: Membicarakannya

Beberapa minggu kemudian, setelah gedung Talent House Adora selesai disiapkan dan telah dilengkapi dengan banyak piranti pendukung untuk tiga macam divisi, maka Andrea pun mendatangi Ivy di kamarnya. 

"Ivy, hai hai, hime cantik." Andrea selesai mengetuk pintu dan langsung membukanya. 

Si putri sulung sedang mengetik sesuatu pada laptopnya dan memandang ke ibunya yang muncul dari balik pintu. Gadis itu berkata, "Hm." 

Meski hanya satu kata irit tersebut, namun wajahnya tidak sedingin biasanya. Kini hanya ada raut normal saja. Dan hal itu membuat Andrea merasa nyaman dan percaya diri. 

"Hime, sedang apa? Mama ganggu, apa enggak?" Andrea mendekati putrinya. 

"Tidak. Hanya mengetik tak penting." Ivy berujar. "Mama kalau mau bicara, yah bicara saja." Sang putri sulung langsung tepat pada sasaran. 

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者