"Sayang—"
Mata Arasha melirik Arland sinis, membuat Arland menciut.
"Oke, fine. Mommy makannya hati-hati, kasihan Baby yang di dalam perut. Kata dokter perempuan loh, sesuai sama yang kamu mau." Arland hendak mengusap perut Arasha, namun dilarang oleh si bumil.
"Gak usah pegang-pegang. Nanti aku yang dikira mancing." Gadis itu benar-benar sinis. Setiap tutur katanya terdengar ketus, pedas, dan penuh tekanan. Arland mengerti. Dia tidak akan marah. Dia tau ini yang akan terjadi. Dan dia tau harus bersikap bagaimana.
"Kalau ini enggak…"
"Halah. Udah, gak usah di sini. Pergi sana! Nanti yang ada kamu jijik lihat aku!" Arasha meletakkan piringnya, tak lagi berselera makan saat mengingat ucapan Arland pagi tadi.
"Aku gak jijik sama kamu, sayang. Aku cuman gak bergairah." Jelas Arland sedikit ragu. Dia takut Arasha kembali mengamuk. Karena jujur, dia tidak mau membuat Arasha marah.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者