"Iya, Pa. Dari kemarin Mas Yasa selalu menyuruhku untuk segera pulang,"
"Memang kenapa? Toh, Gavriel masih libur sekolah, dan masuknya juga masih senin depan, Kan! Bilang saja sama Yasa kalau Gavriel masih ingin menghabiskan waktu liburannya disini bersama Papa dan juga Mama,"
Sebenarnya bisa saja aku berkata demikian pada Mas Yasa, seperti yang di katakan Papa tadi. Namun aku tidak tega meninggalkan Mas Yasa terlalu lama, apalagi dalam keadaan seperti ini. Kami memang sering cekcok karena masalah yang terjadi akhir-akhir ini, tapi aku juga seorang istri yang memiliki rasa iba pada suami. Dan tidak mungkin aku terus-terusan menghindarinya, bagaimanapun juga aku memiliki kewajiban untuk melayani Mas Yasa. Meski ia sering sensitif hingga terkadang selalu terjadi cekcok dengan permasalahan yang sama.
"Kasian Mas Yasa, Pa. Dia butuh dukungan dan support dari orang terdekat saat keadaan terpuruk seperti sekarang ini. Jika bukan Sekar yang senantiasa mendampingi, siapa lagi!"
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者