Gubrakkkkk.... terdengar ada suara benda jatuh di teras rumah.
"Duhhh Mbok Jum hati hati dong,pecahkan pot saya tuh"ucap Bu Astrid sedikit marah kepada Mbok Jum.
Mbok Jum tidak sengaja menyenggol pot bunga warna hijau itu yang ditanami bunga Bougenville,karena mbok Jum keberatan mengangkat barang barang di plastik itu yang begitu banyaknya. Maklum saja usianya yang sudah menginjak kepala 6 itu sudah berkurang tenaganya.
Di rumah Ayra sebenernya ada 1 lagi orang yang membantu membersihkan halaman rumah,menyirami tanaman,dan terkadang menyuci mobil bahkan bisa juga menyetir apabila Bu Astrid sedang tidak enak badan.
Pak Kas namanya,tetapi pak Kas tidak menetap di rumah Ayra. Karena rumah pak Kas tidak jauh dari rumah Ayra. Pak Kas biasanya datang pagi jam 6 dengan sepeda motor bututnya dan langsung menyapu halaman rumah.Pernah Bu Astrid mau membelikan motor baru dan pembayarannya bisa dipotong gaji tiap bulan,tapi pak Kas menolaknya. Dia lebih suka mengendarai sepeda motor bututnya itu yang berwarna biru kusam. Pak Kas biasanya pulang sekitar jam 4 sore setelah menyiram semua tanaman di kebunnya Bu Astrid. Bu Astrid hanya bisa membeli saja semua tanaman yang menurutnya bagus.Ya padahal dia tidak pernah merawat atau menyiramnya.Semua diserahkan kepada pak Kas.
Karena hari sudah sore ,maka pak Kas tidak bisa membantu mbok Jum membersihkan pecahan pot tadi.
"Sini Mbok biar Ayra saja yang mungutin pecahan potnya"ucap Ayra menawarkan dirinya untuk membantu Mbok Jum.
"Nggak usah non,nanti tangan non kotor,terus ini ada pecahan pot yang tajam.Bahaya nanti kalau tangan non terluka" sela mbok Jum yang masih membersihkan tanah tanah yang berserakan itu.
Tapi Ayra tetap saja membantu Mbok Jum.Karena merasa kasihan melihatnya,dia sudah begitu lelah dari pagi mengurus rumah sebesar ini. Pernah sekali Ayra meminta tambah asisten rumah kepada ibunya tapi Bu Astrid menolaknya,karena menurutnya kerjaan mbok Jum tidak terlalu berat. Hanya memasak dan bersih rumah saja.Karena masalah pakaian Ayra dan Bu Astrid dikirim ke laundry dekat rumah. Bu Astrid pernah bilang mau memberhentikan Mbok Jum ,karena tenaganya sudah berkurang.Tapi Ayra marah dan langsung mencegahnya. Mbok Jum yang merawat Ayra dari bayi,bahkan sebeelum Ayra lahirpun mbok Jum sudah menjadi asisten rumah tangga di rumah ini.
Setelah selesai membersihkan pecahan pot dan tanah tanah tadi Ayra langsung mencuci tangan nya di kran air yang ada di halaman rumahnya.
Nggak lama terlihat pagar terbuka dan ada motor sport masuk ke halaman rumahnya. Motor itu tidak asing bagi Ayra,ya itu motornya Adit.
"Hay Rara ,begitu biasa Adit memanggil Ayra" sapa Adit. Adit ikut ikutan manggil Rara karena Bu Astrid juga suka memanggil Ayra seperti itu.
"Hay Om, mau ketemu ibu ya? Emang tadi belum puas ya ketemuan di toko?" ejek Ayra sambil senyum ketus.
"Iya Ra,masih ada yang harus di urus nih sama Bu Astrid,karena tadi penghitungannya belum selesai.Bu Astrid sudah dirumahkan Ra?" tanya Adit lagi.
"Sudah tuh ,masuk saja ke dalam om, by the way kenapa coba om baru datang sekarang. Nggak sepuluh menit lebih cepat gitu om" ucap Ayra yang buat Adit bingung.
"Loh emang kenapa Ra?harus datang lebih cepat dari sekarang?"tanya Adit yang masih bingung.
"Iya biar bisa bantuin kami bersihin pecahan pot sama tanah yang jatuh tadi tuh" ucap Ayra sambil menunjuk lantai yang masih kotor sama sisa sisa tanah.
Dalam hati Adit "untung saja baru datang, kalau nggak aku disuruh bersihin itu pot ,buat tangan kotor saja " sambil senyum simpul.
Aditpun masuk kedalam rumah Ayra,karena sudah biasa dia langsung duduk di kursi tamu depan dan menunggu Bu Astrid keluar kamar.
"Bu Astrid masih mandi mas Adit " ucap Mbok Jum sambil meletakkan secangkir teh manis hangat.
Tak lama Bu Astrid pun keluar dari kamarnya dan langsung menemui Adit yang sudah 10 menitan menunggunya. Maklum wanita kalau mandi emang lama kan ya.
"Lama banget sih mandinya Bu?" ucap Adit sambil ngedipin mata ke Bu Astrid.
Bu Astrid hanya tersenyum saja dan duduk berseberangan dengan Adit.
"wanginya buat aku bergairah nih jadinya , tanggung jawab dong Bu" ucap Adit lagi sambil melihat-lihat keadaan sekitar. Takut saja Ayra mendengar, kalau Mbok Jum sih sudah biasa mendengar bahkan melihat mereka bermesraan. Tapi apalah daya mbok Jum yang hanya seorang pembantu.Makanya Mbok Jum nggak mau berhenti bekerja dirumah ini,karena merasa kasihan sama Ayra.
Setelah melihat keadaan "aman" Aditpun langsung mendekati Bu Astrid dan duduk disampingnya.
"Kamu ngapain sih kerumah Dit? Aku lagi capek banget nih mau langsung tidur" ucap Bu Astrid sambil menjauh dan berdiri di samping kursi.
"Niat kemari mau pijitin juga,malah nggak mau.Ya sudah lah aku pulang saja" ucap Adit kesal sambil berlalu keluar rumah. Aditpun pulang dengan perasaan kesal.
"Mbok Jum beresin gelas bekas si Adit nih ya,saya mau tidur dulu "teriak Bu Astrid
Sementara itu Ayra masih mikirin apa yang Vino ucapkan tadi , diapun penasaran sebenarnya apa yang dilakukan pak Riko siang hari di pub?
Ayra mempunyai rencana untuk menggali pribadi pak Riko.
Nggak lama ponsel Ayra berbunyi,terlihat ada satu chat yang masuk.
" Sayang,besok kita ulangan matematika ya! tolong kasih tahu ke teman teman kelas kamu di grup message agar siap siap. Jangan khawatir untuk kamu nanti aku kirim contoh soalnya ya .Biar nilai kamu bagus" tulis chat Riko untuk Ayra.
Seperti biasa setiap ulangan matematika pasti Pak Riko memberi tahu soal dan jawaban duluan untuk Ayra.Makanya nilai Ayra selalu diatas 95. Sengaja ga mau dapat nilai 100 karena nanti teman teman sekelasnya akan curiga terhadap Ayra.
Satu chat lagi masuk dari Pak Riko , berupa gambar atau foto tulisannya tentang soal dan jawaban ulangan besok.
Ayra tersenyum bahagia karena memanfaatkan Pak Riko sangat berguna bagi nilainya di raport nanti. Apalagi Ayra tahun besok Ayra akan lulus sekolah menengah atas dan akan masuk ke perguruan tinggi.
Tok.. tok.. tok..
Terdengar ketokan suara pintu kamar Ayra
"Non ,mbok bawakan susu hangat" ucap Mbok Jum sambil buka gagang pintu kamar Ayra dan meletakkan segelas susu hangat diatas meja belajar Ayra.
"Terima kasih ya Mbok" ucap Ayra sambil memeluk Mbok Jum dari belakang. Sudah menjadi kebiasaan Ayra minum susu sebelum tidur malam.Dari usia Ayra 6 tahun masih di taman kanak-kanak mbok Jum selalu membuatkan segelas susu hangat buat Ayra tiap malam.
"Mbok, Ayra mau bertanya sesuatu sama mbok. Tolong mbok berkata jujur dan jangan menutup tutupi ya? " tanya Ayra yang sedikit membuat Mbok Jum takut.Karena melihat mimik muka Ayra yang sangat serius itu.
" Mbok sayangkan sama Ayra? Kalau sayang tolong ceritakan apa yang sebenarnya terjadi antara ibu dengan om Adit?" tanya Ayra sambil memegang kedua tangan Mbok Jum.
"Sebenarnya mereka itu.....
Silahkan baca kelanjutannya ya Readers , jangan lupa kasih dukungan terusss ya.
Terima kasih....