Lena mengelus dadanya pelan sambil mengatur nafas. Dia mengelap sedikit peluh yang berada di sekitar dahi dan pelipisnya. Padahal cuaca saat itu sangat dingin. Tapi yang membuatnya berkeringat sekarang adalah apa yang akan dia temukan didalam Apartementnya nanti.
Lena hendak mencoba memasukkan password Apartementnya, tapi ternyata pintu Apartementnya sudah tidak terkunci. Alias, Apartementnya di bobol maling.
Yaa, anggap saja begitu.
Lena menelan ludahnya gugup sambil melangkah masuk ke dalam Apartement. Dia berusaha agar langkah kakinya tidak terdengar oleh siapapun yang saat ini mungkin masih berada di dalam Apartementnya.
Lena menepuk dahinya. "Bego. Ini kan rumah gue. Kenapa gue harus takut?" Tanya Lena lebih kepada dirinya sendiri.
"WOE!" Teriak Lena
"Keluar lo. Lo pikir gue takut? Hah?" Teriak Lena sekali lagi.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者