Ify menghela napas berat, ia menatap meja makan yang kosong. Ia merindukan ayah dan ibunya. Namun belum juga datang. "Rasanya sarapan sendirian bikin bad mood," gumamnya.
"Ada apa, Non?"
"Bi, kenapa sich ayah sama bunda belum juga kembali?"
"Kenapa? Non Ify kangen ya?"
Ify mengangguk, karena dia memang sangat merindukan kedua orang tuanya yang di Istanbul namun belum juga datang. Ia sudah merasa bosan sekali karena rumah tanpa mereka kurang terasa hangat.
Ehem! Satria datang dengan seribu bayangannya. Dia memang kayak jailangkung yang datangnya tak diharapkan pulang juga tak diharapkan, namun satu hal kalau dia selalu ada untuk Ify.
"Fy, kamu mending masih ditinggal sebentar. Lah aku bagaimana?"
"Ya, mama kamu memang nggak sibuk. Dan kamu sudah biasa sama pelayan rumahmu. Sedangkan aku sudah terbiasa dengan mama dan papaku," Ify menatap Satria.
"Udahlah, kamu nikmati saja hidup. Nanti sepulang ngampus, aku ajak kamu jalan-jalan ke manapun kamu mau."
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者